Rabu, 02 Agustus 2006

Mereka Sungguh Cantik...


Malam senin, 23 Juli 2006

D*** Mode, Purwokerto



Motor Jupiter-Z yang cicilannya tinggal lima bulan lagi itu terlihat
melaju kencang menuju kompleks pertokoan yang cukup terkenal di
Purwokerto. Dan seorang anak muda yang kurus, kumal, berjerawat (tapi
cukup tampan) terlihat bersungut-sungut memboncengkan dua adiknya. Ya,
dia dipaksa untuk menemani mereka berbelanja baju anak-anak. Tak peduli
walaupun saat itu dia sedang terkena flu, mual-mual dan menggigil.



Hawa dingin tak lagi dirasa, angin malampun terus diterjang, hingga tak
berapa lama kemudian mereka sampai ke tempat yang dituju. Sambil
mendongkol pemuda tersebut memarkir motor merahnya, menggendong adik,
dan berjalan masuk menuju ke tempat penitipan barang. Masih dengan
perasaan mendongkol pula, pemuda tersebut bergegas menuju ke tempat
dimana banyak baju anak tergantung rapi. Namun baru saja berjalan
beberapa langkah, tiba-tiba...



Apa coba...? Sebentar, saya ambil minum dulu. Nanti baru cerita lagi. Sebentar ya...



OK, mari kita lanjutkan. Anak muda tersebut tiba-tiba berhenti, dan
terdiam begitu saja. Dengan mulut setengah menganga, dan jantung
berdebar-debar, dia lalu berkata :



"OOOOOHHHH, INDAHNYAAAA..."



Ya.., di toko busana tersebut dia melihat banyak wanita yg mondar-mandir kesana kemari dengan manisnya. Mereka memakai baju biru, jilbab biru, dan celana biru.
Sungguh amat monoton. Namun anehnya, kemonotonan tersebut justru
semakin membuat mereka terlihat cantik, menarik, anggun dan ayu. Sosok
yang seharusnya sangat sulit dicari namun ternyata begitu mudah
ditemukan ditempat itu.



Hm, sebentar Gie. Kenapa kamu heran..? Toh di Purwokerto banyak wanita cantik kan..?



Ya memang, tapi yang ini beda. Mari saya jelaskan dimana perbedaannya.



Baik, pertama. Sebagian besar
wanita cantik di kota ini sesungguhnya tidak secantik seperti yang kita
lihat. Mereka terlihat cantik karena didukung oleh ramainya polesan
kosmetik serta canggihnya teknologi make-up. Ya, karena itulah mereka
terlihat cantik. Saya jamin, tanpa itu semua mereka akan terlihat
biasa-biasa saja. Jadi dapat dikatakan bahwa yang cantik itu kosmetik yang mereka kenakan, bukan orangnya.



Kedua, walaupun sebagian dari
mereka pada dasarnya tidak cantik, namun karena didukung oleh busana
yang minim, seksi, hmm, wahh, cihuii dan aduhai, maka kita sebagai kaum
lelaki tanpa sadar sering menganggap bahwa mereka itu cantik. Ya,
lagi-lagi bisa dikatakan bahwa kecantikan tersebut ditimbulkan oleh
busananya, bukan orangnya.
Buktinya sering kita temui wanita yang di suatu hari terlihat sangat
cantik (atau seksi...?) karena memakai gaun tertentu, akan tetapi di
lain waktu terlihat biasa saja saat sedang mengenakan kaos oblong.



Ketiga. ada juga wanita yang
sebenarnya biasa saja, namun dia terlihat lebih cantik karena pengaruh
dari lingkungan tempat dia berada. Contohnya seperti ini, ada seorang
wanita yang tidak begitu cantik namun dia mempunyai "gank" yang
anggotanya terdiri dari wanita-wanita supercantik. Nah, kalau kita
(sebagai laki-laki) melihat dia berada diantara teman-teman satu gank
nya, maka secara sekilas kita akan melihatnya sebagai wanita cantik
pula, secantik teman-temannya yang lain. Perbedaan itu hanya akan
tampak bila kita mengamatinya dengan lebih detail. Namun sayangnya,
kita jarang melakukan itu.



Dan terakhir, ada juga wanita yang memang pada dasarnya sangatlah cantik. Namun, karena "salah" dalam berbusana maka kecantikan tersebut jadi tidak terlihat.



Tunggu Gie, kok pendapat kamu makin ngawur saja..? Mana ada wanita
cantik yang terlihat tidak cantik..? Itu mah tayangan sinetron, tidak
riil.



Oh, benarkah..? Tidak juga kok. Baik, Mari kita lihat lagi.



Saya sedang tidak bercerita tentang tayangan sinetron, dimana banyak
artis cantik yang disuruh berperan sebagai orang jelek. Yang sayangnya
peran tersebut hanya didukung dengan peralatan seadanya. Sedikit debu
diwajah, pakaian yang compang-camping, dan model rambut yang "sedikit"
amburadul. Lalu kita sebagai penonton dipaksa untuk menganggap dia
tidak cantik. Oh, yang benar saja hai kawanku. Tentu bukan seperti itu.



Yang saya maksud adalah, seringkali saat kita melihat seorang wanita
yang kecantikannya jauh diatas standar baku di negeri ini, maka saat
itu pula kita melihat bahwa kecantikan tersebut dibalut pula dengan
busana yang terlalu sensual sehingga kita tidak sempat untuk
melihat  kecantikan yang ia punya. Kita tidak bisa melihat
kecantikan alaminya. Dan yang lebih parah lagi, kadang-kadang busana
tersebut malah membuat mata kita buta. Kita tidak bisa melihat lagi
kecantikan yang ia miliki karena mata, hati dan pikiran kita sudah
terobsesi oleh faktor eksternal yang ada. Dan kadang-kadang, berubah
menjadi perasaan untuk menjamah dan memiliki.



Yang namanya kecantikan itu seharusnya adalah "sesuatu yang membuat laki-laki memujanya", bukan merendahkan dan berpikir kotor tentangnya.



OK, sekarang ijinkan saya bercerita tentang apa yang si kurus lihat di
toko tersebut. Disana penuh dengan bidadari. Mereka cantik-cantik. Oh,
saat melihat mereka rasanya hati pun berubah menjadi begitu tenang,
begitu damai. Perasaan dongkol yang tadinya bergemuruh pun sirna begitu
saja. Tapi jangan salah sangka hai kawan, kecantikan mereka berbeda
dengan definisi cantik seperti yang kau pikir selama ini.



Sebenarnya, wajah mereka biasa saja. Tubuh mereka pun tidak tinggi
semampai atau berliuk-liuk seperti biola. Namun entah kenapa hanya
dengan melihat mereka saja bisa membuat kita langsung kagum dan
bergumam "duhai cantiknya".
Dan anehnya, otak  kita pun pasti masih tetap jernih, tak ada
pikiran kotor apa-apa. Tak seperti saat dulu kita duduk-duduk di kolam
renang dan dengan PEDE nya menganggap bahwa semua wanita disana itu cantik. Tak peduli bagaimana wajahnya, yang penting pakaiannya.Tentu bukan seperti itu



Oh, jadi keempat perbedaan itu terletak di busana dan faktor eksternal
lainnya ya Gie. Kalau begitu sama saja dong. Kenapa harus dipisah
menjadi tiga..?



#GUBRAK!!! TERSERAH SAYA DONG!!! HUH!!!



OK, kita kembali ke bidadari tersebut. Andai kamu juga melihat senyum
mereka hai kawanku. Saat melihat mereka tersenyum manis, entah kenapa
tanpa sadar si kurus jerawatan itu pun ikut tersenyum. Coba kamu pikir,
wanita secantik apa yang bisa membuat tersenyum seorang laki-laki yang
sedang berada di puncak amarah..?



Dan mari saya katakan satu hal kepadamu hai kawan. Andai saja di muka
bumi ini betul-betul ada mahluk yang bernama bidadari, saya berani
menjamin bahwa penampilan merekapun sederhana saja. Sama seperti apa
yang saya lihat di toko itu. Mereka tak perlu kaus singlet yang dipadu
dengan celana ketat atau rok mini, hanya agar mereka bisa tampil cantik
dan pantas untuk dipuji sebagai bidadari.



Duhai kecantikan, segeralah kau ber-maujud ke muka bumi. beritahukanlah
siapa dirimu sebenarnya. Agar mereka lagi salah  mengenalimu, agar
mereka tidak terus tertipu.



Dua jam kemudian, si kurus itupun berbaring santai di kamarnya. Dia tersenyum simpul sambil bergumam "Mereka Terlalu Cantik..."



26 komentar:

  1. "OOOOOHHHH, INDAHNYAAAA..."
    -----------------------------------------------------------------

    Maksudnya secantik aku ya gie ???? :D

    BalasHapus
  2. fotonya kenapa kartun? harusnya cewe purwokerto dong...

    BalasHapus
  3. kalo tamara blenzinsky cantik gak :p

    BalasHapus
  4. toko apaan sih yang banyak gadis pake baju birunya?

    BalasHapus
  5. wekekekek setelah baca ke atas lagi.. aku jadi tau...
    D***Mode purwokerto.. ai si...

    BalasHapus



  6. waduuuhhh...
    Togie fall in love nih yeeee...
    Luar Binasa!!!!

    siapakah wanita yang (tidak) beruntung itu?

    BalasHapus
  7. Tentu saja tidak
    Menurut daku...
    Indah Masih Jauh Lebih Cantiq

    Duh.., jadi malu nih..
    :0

    BalasHapus
  8. Duh.., harusnya memang seperti itu
    Tapi bagaimana lagi.., tidak ada yang mau jadi model...

    #Anu, ada yg berminat..?

    BalasHapus
  9. Wah.., ini belum bisa daku jawab mbak
    Soalnya daku cm bisa lihat dia via televisi
    Sedangkan mbak tau sendiri kan kalau penampilan di televisi itu beda dengan penampilan aslinya
    Jadi...

    Sebelum saya bisa melihat mbak tamaranya secara langsung
    Maka "No Comment" dulu lah..
    Demi obyektivitas.

    BalasHapus
  10. Berhubung daku belum dapet ijin dari si pemilik untuk memasang nama tokonya disini, maka nama toko masih daku kasih tanda *** mbak...
    takut dikira melakukan pembajakan tanpa ijin
    dendanya gede.., syerem...

    BalasHapus
  11. Un.., sebenernya daku sendiri masih ragu-ragu loch...
    baju mereka itu biru atau hijau tua
    daku masih g tau
    mata daku dah minus.., hiks.. hiks

    Un.., jgn bilang siapa-siapa ya..?

    BalasHapus
  12. Oh.., ai si juga.......
    btw.., un ini rahasia loch..
    diantara kita berdua..

    :P

    BalasHapus
  13. Iya.., bener...
    ck.., ck.. memang...
    benar-benar deh...


    BTW ...
    #mas.., maksudnya gini itu kaya gimana sih...?

    BalasHapus
  14. Catettt...!
    Hehehe, kenapa mesti malu mas Togie?
    Berkata jujur dalam hal yg baik, kenapa tidak sih? Iya ga, mbak?

    BalasHapus
  15. Waduh.., bung Roni pasti salah tangkap deh
    #Ditangkap dimana...?

    Daku bercerita tentang "para" wanita disana.., jadi bukan cuma satu orang...
    Mosok daku harus jatuh cinta sama wanita sebanyak itu...?

    Gile aje...?

    BalasHapus
  16. mudah-mudahan makin banyak wanita cantik yang membuat hati yg melihatnya menjadi tenang, tentram tanpa harus disertai 'viktor' ya...:)

    BalasHapus
  17. hmmm,klo udah suka semuanya jadi keliatan cantik dech...:-)

    BalasHapus
  18. halaaaah goMbaL Kamyuuuuh
    Lelakii buaya busyeeeet
    :P

    BalasHapus
  19. Yup, Daku setuju,,.........
    Kenapa tidak boleh...?

    BalasHapus
  20. Sepertinya begitu mbak...
    Semuanya tergantung persepsi kita

    BalasHapus
  21. Kalau setiap pujian itu disamaratakan dengan gombal
    Maka alangkah banyaknya "gombalan" yang ada di MP ini...

    BalasHapus
  22. Tenang aja mas Togie, sepertinya mbak Indah ini termasuk penyayang binatang deh.
    Eh itu lagunya Ratu ya mbak?
    Wah kalo mas Togie ini lagi nyanyi "Aku adalah lelaki..., soalnya Naluri Lelaki-nya muncul tuh ya?

    BalasHapus
  23. Udah...
    Gimana kalo kita bikin grup band aja bang
    Biar bisa ngadain pameran lukisan
    Abis itu baca puisi bareng-bareng...
    Trus registrasi jadi anggota greenpeace..

    tambah g nyambung kan..?

    BalasHapus