Sayangku selamat tinggal
Aku akan pergi, mungkin sekitar tiga puluh lima hari
Untuk menunaikan tugas demi ibu pertiwi
Demi kemajuan dan kemakmuran seluruh bangsa ini
Sayangku jangan kau tangisi kepergianku
Para bayi yang kelaparan di Jakarta, para pengungsi yang terlantar di Sidoarjo
Dan bujang lapuk yang sampai sekarang ditolak terus oleh wanita
Lebih pantas untuk menerima butir-butir air matamu
Ya memang, dulu Ki Sanak Mbeling Harjo pernah pergi bertapa selama 35 hari
Katanya untuk menuntut ilmu
Namun saat dia pulang seluruh warga kampung gempar
Karena sewaktu pulang dia sudah menjadi "Wandu"
Tapi aku berbeda sayang.., aku berbeda
Ayolah.., jangan berpikir yang aneh-aneh seperti itu
Tidaklah mungkin aku berubah menjadi wanita
Karena aku sangat menikmati hidupku sebagai pria
Ok.., mungkin saja kamu mengira bahwa aku pergi untuk ngelaba
Lirik sana lirik sini mencari-cari wanita
Yang bisa diajak kencan dan jalan-jalan
Yang penting dia mau untuk selalu mentraktir makan
Tapi betapa sesat pikiranmu itu
Mengidentikkan setiap laki-laki ganteng sebagai buaya darat pengincar wanita
Seperti hukum bahwa setiap A pasti C maka Setiap C pasti A
Bah, kalau rumusnya seperti itu sih bukan silogisme lagi namanya
Ya.., ya.., baiklah. Akhirnya kukatakan juga yang sebenarnya
Kenapa aku tetap ngotot untuk pergi
Meninggalkan kau seorang diri
Hanya ditemani sesosok rindu, kangen, cinta dan sepi
Sayang, aku ingat bahwa dulu kau pernah berkata bahwa kau begitu bahagia
Saat dekat denganku, mengobrol, berdiskusi, ataupun sekedar berhahahihi
Kau bilang dirimu jadi seperti putri saja
Yang memperoleh pangeran nan tampan tiada terkira
Dan tahukah kau.., aku ingin agar mereka disana juga merasa bahagia sepertimu
Aku ingin mereka merasa sebagai orang istimewa
Yang dipilih untuk terus maju menantang bahaya
Dan mengatasi kesulitan hidup di depan mata
Ya.., aku ingin membantu, ingin berbuat sesuatu
Untuk nusa, bangsa dan negara
Karena itu aku harus berangkat KKN
Mengertilah sayang
Matahari bersinar terik, burung-burung kehausan, kerbau melenguh karena ditinggal pasangan. Di purwokerto, seorang mahasiswa kurus tengah menghadapi keluh kesah seorang wanita yang tak ingin ditinggal pergi tigapuluh lima hari lamanya. Alkisah, setelah diberi pengertian panjang lebar, akhirnya dia bisa maklum dan rela melepas kepergian sang mahasiswa.
Wanita tersebut pamit, sang mahasiswa mengantar sampai ke pintu. Ada ribuan orang yang mengantri dengan nomor urut tertentu. Dari bapak-bapak, ibu-ibu, remaja, anak-anak, balita bahkan juga boneka. Sang mahasiswa pun menarik nafas panjang lalu berkata :
"Yup selanjutnya, gadis remaja dengan nomor urut seribu empat ratus lima puluh tiga, silahkan mengucapkan salam perpisahan"
Sang tamu pun masuk. Sekali lagi sang mahasiswa melihat sekeliling. Tak ada wanita berheadshot biru, tak ada ibu dosen matematika, tak ada mbak asisten lab, bahkan tak ada mahasiswa teknik dengan nomor urut 32. Ah, mungkin saja mereka sedang sibuk, atau jangan-jangan malah sedang berangkat menuju ke purwokerto..?
Tapi.., kalau jumlah tamunya sebanyak ini, jangan-jangan sebelum berangkat KKN dia harus lembur sampai pagi. Dan di buku daftar hadir tertulis angka empat ribu lima ratus. Ya, masih tigaribuan orang lagi. Dan itu berarti dia memang harus lembur sampai pagi
Aku akan pergi, mungkin sekitar tiga puluh lima hari
Untuk menunaikan tugas demi ibu pertiwi
Demi kemajuan dan kemakmuran seluruh bangsa ini
Sayangku jangan kau tangisi kepergianku
Para bayi yang kelaparan di Jakarta, para pengungsi yang terlantar di Sidoarjo
Dan bujang lapuk yang sampai sekarang ditolak terus oleh wanita
Lebih pantas untuk menerima butir-butir air matamu
Ya memang, dulu Ki Sanak Mbeling Harjo pernah pergi bertapa selama 35 hari
Katanya untuk menuntut ilmu
Namun saat dia pulang seluruh warga kampung gempar
Karena sewaktu pulang dia sudah menjadi "Wandu"
Tapi aku berbeda sayang.., aku berbeda
Ayolah.., jangan berpikir yang aneh-aneh seperti itu
Tidaklah mungkin aku berubah menjadi wanita
Karena aku sangat menikmati hidupku sebagai pria
Ok.., mungkin saja kamu mengira bahwa aku pergi untuk ngelaba
Lirik sana lirik sini mencari-cari wanita
Yang bisa diajak kencan dan jalan-jalan
Yang penting dia mau untuk selalu mentraktir makan
Tapi betapa sesat pikiranmu itu
Mengidentikkan setiap laki-laki ganteng sebagai buaya darat pengincar wanita
Seperti hukum bahwa setiap A pasti C maka Setiap C pasti A
Bah, kalau rumusnya seperti itu sih bukan silogisme lagi namanya
Ya.., ya.., baiklah. Akhirnya kukatakan juga yang sebenarnya
Kenapa aku tetap ngotot untuk pergi
Meninggalkan kau seorang diri
Hanya ditemani sesosok rindu, kangen, cinta dan sepi
Sayang, aku ingat bahwa dulu kau pernah berkata bahwa kau begitu bahagia
Saat dekat denganku, mengobrol, berdiskusi, ataupun sekedar berhahahihi
Kau bilang dirimu jadi seperti putri saja
Yang memperoleh pangeran nan tampan tiada terkira
Dan tahukah kau.., aku ingin agar mereka disana juga merasa bahagia sepertimu
Aku ingin mereka merasa sebagai orang istimewa
Yang dipilih untuk terus maju menantang bahaya
Dan mengatasi kesulitan hidup di depan mata
Ya.., aku ingin membantu, ingin berbuat sesuatu
Untuk nusa, bangsa dan negara
Karena itu aku harus berangkat KKN
Mengertilah sayang
Matahari bersinar terik, burung-burung kehausan, kerbau melenguh karena ditinggal pasangan. Di purwokerto, seorang mahasiswa kurus tengah menghadapi keluh kesah seorang wanita yang tak ingin ditinggal pergi tigapuluh lima hari lamanya. Alkisah, setelah diberi pengertian panjang lebar, akhirnya dia bisa maklum dan rela melepas kepergian sang mahasiswa.
Wanita tersebut pamit, sang mahasiswa mengantar sampai ke pintu. Ada ribuan orang yang mengantri dengan nomor urut tertentu. Dari bapak-bapak, ibu-ibu, remaja, anak-anak, balita bahkan juga boneka. Sang mahasiswa pun menarik nafas panjang lalu berkata :
"Yup selanjutnya, gadis remaja dengan nomor urut seribu empat ratus lima puluh tiga, silahkan mengucapkan salam perpisahan"
Sang tamu pun masuk. Sekali lagi sang mahasiswa melihat sekeliling. Tak ada wanita berheadshot biru, tak ada ibu dosen matematika, tak ada mbak asisten lab, bahkan tak ada mahasiswa teknik dengan nomor urut 32. Ah, mungkin saja mereka sedang sibuk, atau jangan-jangan malah sedang berangkat menuju ke purwokerto..?
Tapi.., kalau jumlah tamunya sebanyak ini, jangan-jangan sebelum berangkat KKN dia harus lembur sampai pagi. Dan di buku daftar hadir tertulis angka empat ribu lima ratus. Ya, masih tigaribuan orang lagi. Dan itu berarti dia memang harus lembur sampai pagi
Anu.., mohon doa restunya. Berhubung di Banjarnegara (tempat KKN) lagi musim durian dan panen raya, doakan juga semoga harganya tidak begitu mahal. Jadi uang saku bisa digunakan untuk beli. Asik euy.., durian.., durian.., durian
BalasHapusI'm gonna miss you deh...
BalasHapuseh, ralat.. Miss ama tulisan-tulisanmu yang mampu melipur lara Gie.. xixixixi...
oyasuminasai....
* ga kebayang deh tinggal di perkampungan yang jauh dari koneksi internet
BalasHapushahahahaha
aku kirain mau jihad ke lumpur lapindo? (lhoo...jadi tumbal biar cepet mampet maksudnyah!)
ternyata KKN
Ayoo,,,, bro semangat!!
jangan lupa bawa lepotop, wifi, atau kartu2 dengan speed acces internet tingkat tinggi pake satelit!
bira tetep bisa nulis dan posting blog
hehehehe
selamat ya!
KKN asaaaal jangan KKN ya (korupsi kolusi dan nepot)
Hooooo...........mau KKN ya gie....
BalasHapuswuaahhhhh durennya kirim2 dong ke jogja, gratis gituuu
Miss you juga mbak..., konon katanya peserta KKN bisa ijin untuk pulang, biarpun cuma dua minggu sekali. Jadi, masih tetep bisa ngeblog. Yang penting kan bawa komputer, masih bisa belajar nulis-nulis
BalasHapusTerimakasih bang.., padahal daku masih pingin tahu lebih banyak
BalasHapusApakah "SANG GURU" yang nyentrik itu masih tetep suka ndengerin beatles, atau kembali ke musik langgam jawa.
Ya bisa sih mbak.., tapi disana kan daerahnya susah dijangkau, walaupun oleh kendaraan roda tiga
BalasHapusJadi kirim-kirimnya susah
BTW, kata orang sana durian harganya bisa seribu tiga, itu durian yang gede lho
Duh senangnyaa.., asyiknyaa..., bahagianyaa...
Ayo makan durian. Mama makan durian, bapak makan durian, adik makan durian, keponakan makan durian, semuanya makan durian
Ternyata menungguku toh.....
BalasHapusYup.., tapi itu dulu
BalasHapussekarang sih udah nggak lagi
sudah ada yang baru
:P
weks...
BalasHapuskarena sekarang aku dah datang..
;))
tak doain gie, ntar kl aku njenguk km aku di kasih donk duriannya ya?
BalasHapusDatang dengan membawa parang
BalasHapusSerta ratusan mesin perang
Yup, ternyata emang murah pin
BalasHapusSayang, akhirnya kita patungan juga
Besok2 dateng lagi ya
Tapi sorean dikit
Biar penjual durian murah nya udah balik
kamu yang memulai ( lagi ) Gie....
BalasHapusingat itu
Thats right, untuk posting ini
BalasHapusTapi, kalau postingan yang lain..?
kalau aku datang lagi berarti gratisan niy (km yg bayarin)
BalasHapusInsya Allah pin
BalasHapusTapi se duren berdua