Rabu, 28 Maret 2007

Kenapa Mahasiswa Teknik Elektro Sering Terlambat Kuliah...? Karena...




-  Apa yang membuat mahasiswa teknik elektro sering terlambat kuliah...?
+ Karena mereka terlalu banyak berpikir

Mahasiswa teknik bukan hanya belajar tentang sesuatu, tapi juga harus dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah dipelajari. Berbeda dengan mahasiswa sains atau ekonomi yang lebih cenderung untuk memperkuat teori tanpa terlalu dibebani dengan pikiran tentang digunakan untuk apa sajakah teori itu nanti.

Dari awal, mahasiswa teknik sudah diserahi tanggungjawab untuk menemukan solusi atau hal baru berdasarkan teori yang telah dipelajari. Dan untuk melatih hal ini, mahasiswa teknik tidak boleh terlalu terpaku pada laboratorium. Kenapa..? Karena biasanya kondisi di lapangan tidak sama persis seperti di lab. Jadi mau tidak mau mereka harus berlatih berdasarkan kondisi riil yang ada. Untuk ini, digunakanlah alat bantu berupa apa saja yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Kita ambil contoh tentang perjalanan mahasiswa menuju kampus.

Contoh pertama : Saat berjalan ke kampus dia melihat penjual baling-baling bambu.

Mahasiswa fisika murni mungkin hanya berpikir untuk menghitung kecepatan putar baling-baling tersebut. Mahasiswa ekonomi memperkirakan biaya produksi, harga jual, dan keuntungan yang didapat. Tapi mahasiswa elektro akan berpikir lebih kompleks.

Pertama : Dia akan menghitung kecepatan putar baling-baling

Kedua : Mencari tahu apakah energi gerak tersebut dapat dirubah menjadi energi listrik secara efektif

Ketiga : Memperkirakan alat-alat yang dibutuhkan

Keempat : Menghitung daya keluaran yang dihasilkan per satu baling-baling lalu mengkalkulasikan seberapa banyak baling-baling yang dibutuhkan untuk membuat PLTBM (Pembangkit Listrik Tenaga Baling-baling Mainan)

Terakhir : Memikirkan biaya produksi berikut keuntungan yang didapat jika PLTBM tersebut berfungsi. Agar nantinya PLTBB dapat direalisasikan seperti halnya PLTA, PLTU, PLTG atau PLTN.



Contoh kedua : Misalkan saat berjalan ke kampus dia berpapasan dengan wanita cantik.

Mahasiswa fisika murni akan menghitung gaya tarik-menarik yang terjadi antara dirinya dengan sang wanita kemudian mencari tahu seberapa besar gaya yang dibutuhkan agar proses tarik-menarik tersebut semakin kuat sehingga mereka dapat saling berdekatan.

Mahasiswa ekonomi tidak terlalu ambil pusing. Kampus ekonomi biasanya dipenuhi dengan wanita cantik jadi dia lebih memperhatikan anggaran biaya yang harus dikeluarkan oleh sang wanita per-bulan. Agar dia dapat memperkirakan peluang bisnis yang cocok dengan sasaran para wanita wanita cantik yang hobinya berdandan

Bagaimana dengan mahasiswa elektro..? Dia berpikir jauh lebih rumit daripada saat kasus pertama.

a. Ketika saling menatap mata dan aliran listrik terasa merambat menyetrum raga, sang mahasiswa harus menghitung besarnya energi biolistrik yang dihasilkan saat itu

b. Lalu berpikir untuk memanfaatkan energi tersebut. Yaitu dengan membuat alat untuk menyalurkan dan menyimpan energi biolistrik kedalam baterai.

c. Agar lebih fleksibel, baterai tersebut harus dapat diisi ulang tanpa harus mempergunakan charger listrik. Dia hanya perlu memegang charger sambil menatap sang wanita lalu secara otomatis getar-getar biolistrik yang diproduksi tubuh dialirkan dan disimpan kedalam baterai.

d. Selain itu dia harus bisa memperkirakan biaya produksi dan harga jual (termasuk distribusi) agar rencana tersebut dapat terealisasi dan akhirnya terciptalah sebuah PLTWC (Pembangkit Listrik Tenaga Wanita Cantik).

Yup, seperti itulah peristiwa yang dihadapi mahasiswa teknik dalam kehidupan sehari-hari baik sebelum, saat, atau setelah kuliah. Jadi harap maklum jika mereka sering terlambat. Terus terang saja, untuk memecahkan satu kasus, paling tidak perlu waktu selama beberapa puluh menit. Yang berarti bahwa mereka akan telat kuliah selama beberapa puluh menit pula. Apalagi kalau ternyata mereka harus memecahkan beberapa kasus sekaligus.

Atas pengertiannya, diucapkan terimakasih.




Note :
Sebuah jawaban atas complain dari dosen Fisip yang berkata bahwa mahasiswa teknik menduduki peringkat pertama dalam hal keterlambatan mahasiswa.


24 komentar:

  1. kalo otak saya mampu, saya pasti dulu jadi anak teknik deh...

    BalasHapus
  2. wah keren ya...berpikiran jauh ke depan :)

    BalasHapus
  3. Kalo soal mampu sih, mungkin kita semua juga mampu mbak
    Tapi masalahnya kan pada hal cocok atau tidak
    Suka atau tidak
    Menikmati atau tidak

    *Hiks, daku pingin jadi petani

    BalasHapus
  4. arrrghhh mahasiswa teknik ribet.... males deh!

    trus gie, jadi kapan status mahasiswamu pensiun
    *nyindiiiir

    BalasHapus
  5. Yup betul...
    Sangaaatttt jauh ke depan
    Sambil cari-cari alasan
    Agar salahnya gak ketahuan
    Jadi bisa telat terus-terusan

    :P

    BalasHapus
  6. tentu saja setelah skripsi daku selesai ndah..
    soalnya kalo yang itu belum kelar, gimana daku bisa ikut wisuda

    anu, mahasiswa teknik bukanlah ribet
    tapi keren, nyentrik plus sedikit jorok

    BalasHapus
  7. muridku yang anak teknik emang gitu gie, slenge'an, buandel tapi tanggung jawab .dan banyakan pada rajin2

    BalasHapus
  8. hahahaha
    makin dewasa betul tulisan bro togie ini
    kayaknya kkn memberika efek kejut luar biasa yang membebaskan imajinasi nih
    Seperti aliran listrik yang membangkitkan nyawa Frankenstein dan membuatnya hidup kembali

    salam buat anak2 ELEK(tro) = bukan singkatan dari "elek dan katro" kan?

    BalasHapus
  9. Kalo untuk hal diatas, ya sama seperti di teknik sini ndah
    udah standar,
    hasil bentukan kampus yang hampir cowo semuanya
    Kalo gak gitu, rasanya seperti bukan anak teknik saja

    tapi soal rajin.., Hm..., Hm...

    BalasHapus
  10. Nah, disitu masalahnya bang
    Sepulang KKN sebenarnya daku pingin nulis2 tentang kondisi desa
    Serta seluk beluk program Pemberantasan Buta Aksara
    Tapi kok sesampainya dirumah, yang ditulis malah belasan puisi cinta
    Untunglah, akhirnya daku bisa nulis lagi
    Yang bukan puisi

    BalasHapus
  11. aku tahu kenapa kamu nulisnya belasan puisi cinta
    kamu pasti jatuh cinta ya, didesa itu

    BalasHapus
  12. Jatuh cinta sama sapa ndu..?
    Sama duren..?
    Salak pondoh..?
    Duku..?

    *KKN tanpa cinlok adalah hampa
    *KKN dengan cinlok semoga hampa pula. Biar impas.

    BalasHapus
  13. Alhamdulillah.... Akhirnya ada juga berhasil menemukan solusinya. Terimakasih bro... ente udah nnyelamatin seluruh anak elektro se dunia.

    Oh... indahnya wajah dosenku dulu waktu liat mahasiswanya telat !!!

    BalasHapus
  14. mmg benar, pengalaman saya sbgai mahasiswa teknik elektro hampir sama persis, bahkan sampe skg juga blum kelar2 :( satu lgi bwt tambahan walopun kuliahnya lama dibandingkan dgn cowo2 fakultas lain, cowo2 teknik plg idola se kampus....dari apa yg saya liat di kampus saya yah....

    BalasHapus
  15. hehehe...
    tulisanmu itu gie...^_^

    BalasHapus
  16. Hi.. hi..
    Sebenarnya saat lihat pak dosen geleng-geleng kepala
    Mengelus-elus dada, lalu menarik nafas panjang
    perasaan kita campur aduk juga ya mas

    Kasihan, merasa bersalah
    Tapi juga lucu

    BalasHapus
  17. TIDAK SETUJU...!!!!!!!!!!!!!!

    kampus teknik sebagian besar cowo'
    Sesama cowo' kok jadi idola..?
    Kok bisa..?

    BalasHapus
  18. Hihi...
    Keren, logis, cerdas
    dan tak terbantahkan..
    jadi bisa punya alasan
    buat telat terus-terusan

    ^-^

    BalasHapus
  19. yah salah paham nih...maksud saya sekampus itu seuniversitas, bukannya sesama fakultas teknik.... :)

    BalasHapus
  20. Ooo.., kalo se universitas sih wajar saja
    walaupun masih dibawah anak2 kedokteran

    BalasHapus
  21. Terkadang kenyataan memang membuat kita shock...
    itulah hidup
    penuh dengan lika-liku

    BalasHapus
  22. itu sebagian mahasiswa teknik elektro termasuk aku lo, tapi kalo untuk kamu gie? kayaknya g termasuk kategori itu deh!
    hehehe

    BalasHapus
  23. ya jelas tidak..
    yang daku tulis diatas kan cuma contoh masiswa biasa
    golongan istimewa seperti daku ini
    pasti jelas berbeda
    gitu lho...

    BalasHapus