Saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan sederhana yang sebenarnya lebih pantas diajukan pada anak TK. Tapi terlebih dahulu, perkenankan saya untuk memperkirakan jawaban anda. Kenapa..? Nanti anda akan tahu alasannya.
1. Sebutkan proses metamorfosa kupu-kupu..?
Jawaban Anda : Telur - Larva - Kepompong – KupuKupu
Dan Ternyata : Jawaban anda salah. Yang benar adalah dari telur langsung menjadi kupu-kupu. OK, sekarang lanjut ke pertanyaan kedua
2. Manusia dilahirkan dalam bentuk bayi, mejadi anak kecil - berubah remaja - dewasa - lalu tua dan akhirnya mati. Itu adalah proses yang umumnya dilalui umat manusia. Kecuali jika dia mati muda. Benarkah..?
Jawaban Anda : Tentu benar
Dan Ternyata : Anda salah lagi. Begitu dilahirkan, si bayi sudah tua renta, lalu langsung ditransfer ke alam baka.
3. Sekarang pertanyaan ketiga. Sebelum menjadi mahasiswa, kita harus bersekolah dimana saja..?
Jawaban Anda : Aah, tentu kita harus ber…
Dan Ternyata : Haha, tak perlu diteruskan. Anda sudah pasti salah. Kita tak perlu bersekolah dulu. Pokoknya biarpun masih balita, kita sudah bisa kuliah dan menyandang status sebagai mahasiswa.
Mungkin saat ini anda merasa heran, geleng-geleng kepala sambil mengelus dada. Tapi percayalah, saya pun pernah mengalami keheranan yang sama dengan anda. Oleh kasus yang jalan ceritanya hampir sama.
Alkisah di depan rektorat sebuah universitas negeri di Purwokerto, ada beberapa anggota Perguruan Beladiri Hikmatul-Iman yang sedang berlatih. Di pinggir lapangan, duduklah dua orang pemuda. Yang satu pasti sudah anda kenal. Dia seorang mahasiswa tampan berwajah purnama, berjiwa ksatria dan istrinya kelak pasti cantik jelita. Sedangkan yang satunya lagi adalah seseorang yang karena beberapa alasan tidak bisa saya sebutkan identitasnya (Anggap saja namanya MR-X). Saat itu, diterangi sinar mentari pagi, MR-X terheran-heran atas tingkah laku anggota Hikmatul-Iman.
Sesuai dengan namanya, Hikmatul Iman bisa diartikan sebagai "Hikmahnya Orang ber-Iman". Jadi seharusnya, tingkah laku para anggotanya sesuai dengan ciri-ciri manusia beriman. Namun ternyata, saat itu, Mr-X melihat ada anggota wanita yang tidak mengenakan jilbab. Hal ini diprotes oleh MR-X :
"Anggota Hikmatul Iman kok ada yang gak pake jilbab..? Gimana sih..?"
Dan sang mahasiswa tampan hanya bisa terdiam. Dia langsung memegang topi hitam yang bersarang di kepalanya. Topi yang dibeli dengan duit yang didapat saat memilih kepala desa. Topi yang dipilihkan oleh si gadis manis dari RT sebelah. Yang walaupun bukan anggota Hikmatul Iman, tapi dia sama-sama tidak berjilbab.
Beberapa menit pun berlalu dan latihan sudah hampir usai. Seperti biasa, para anggota hikmatul iman beristirahat, duduk selonjor di lantai, ngobrol ngalor-ngidul tentang berbagai topik. Namun saat itu pula, terlihat seorang anggota pria yang menggandeng tangan anggota wanita. Kontan saja MR-X menambah protesnya :
"Masa mereka berpegangan tangan...? Padahal katanya anggota Hikmatul Iman..?".
Sang mahasiswa tetap diam. Dia tidak memperhatikan kata-kata teman disampingnya. Dia masih terfokus pada topi hitam yang bersarang di kepala. Topi yang dibeli dengan duit yang didapat saat memilih kepala desa. Topi yang dipilihkan oleh si gadis manis dari RT sebelah. Yang pada lebaran kemaren pernah mengajak si mahasiswa berjabatan tangan sambil berkata : “Minal aidin wal faidzin ya mas, maaf kalo ari ada salah”.
Hingga kemudian, saat MR-X melihat si pria melakukan therapy pada si wanita dengan cara memegang kepalanya (karena pusing), protes pun memuncak :
"Lha, kok..? Kok malah megang-megang kepala..? Kok tambah gak sesuai dengan namanya..!!".
Sesampainya disini mungkin ada diantara anda menyetujui sikap MR-X, walaupun mungkin ada pula yang tidak setuju. Karena itulah perkenankan saya memberitahukan tanggapan yang akhirnya saya berikan pada MR-X saat itu, setelah terlebih dahulu memasukkan topi hitam kedalam tas. Agar anda dapat mempertimbangkan kembali pendapat anda :
"Hikmatul Iman hanyalah wadah, terbuka bagi umat muslim yang ingin memperbaiki diri, maupun hanya ingin belajar beladiri. Diantara mereka, ada yang memang sudah alim dari sononya, ada yang biasa-biasa saja, ada pula yang masih berstatus sebagai tukang maksiat. Kenapa seperti itu..? Karena perguruan ini didirikan dengan tujuan untuk berdakwah, sedangkan kita sama-sama tahu bahwa dakwah tidak dibatasi hanya kepada orang yang alim saja, tapi juga pada mereka yang memang harus didakwahi. Termasuk tukang mabok sekalipun. Jadi wajar saja kalau mereka belum memenuhi standar kelayakan ORANG BERIMAN, dan itu harus dimaklumi. “
“Sedangkan tentang ke-tidak-wajiban memakai jilbab, dimaksudkan agar kaum hawa yang memang belum berniat memakai jilbab dapat bergabung menjadi anggota tanpa rasa canggung. Toh nantinya, kalau memang dakwah yang dilakukan perguruan ini berjalan lancar, diharapkan agar dia dapat menggunakan jilbab dengan penuh kesadaran, tanpa harus dipaksa".
Yaah, kurang lebih seperti itulah tanggapan saya. Tapi walaupun begitu, saya masih melihat adanya ekspresi kurang puas di wajah MR-X. Dari ekspresi tersebut seolah-olah saya melihat bahwa yang dia maksudkan dengan dakwah adalah dimana seorang da'i dapat membuat orang lain menjadi alim tanpa proses yang panjang, rumit dan berliku. Dimana seorang tukang mabok secara seketika berubah menjadi sealim ustadz. Dimana untuk memperbaiki sifat seseorang cukup dengan bercuap-cuap sebentar lalu orang tersebut langsung berubah 180 derajat. Dimana kita bisa membuat sebutir telur ulat langsung berubah menjadi kupu-kupu, seorang bayi berubah tua seketika, atau mahasiswa seumuran balita.
Entahlah. Saya tidak ingin menyalahkan siapapun. Karena itulah, silahkan MR-X berdakwah menurut cara dia, dan Hikmatul-Iman menurut caranya sendiri. Yang pasti, kalau memang ada cara untuk merubah bayi langsung menjadi dewasa, saya ingin menerapkannya pada si gadis manis dari RT sebelah. Agar saya bisa tahu apakah saat dewasa kelak dia tetap semanis sekarang atau tidak. Juga agar saya dapat menyetujui saran pak ustadz dari RT sebelah (pamannya si gadis manis dari RT sebelah) saat beliau berkata :
"Bubarkan saja grup jomblo versi hutan bambu. Biarpun mereka sudah jarang mabok dan tak pernah lagi bermain kartu, tapi mereka masih hobi bermain catur, merokok, serta mengganggu gadis manis yang lewat depan warung."
Ah, tolonglah. Tunjukkan caranya merubah telur ulat langsung menjadi kupu-kupu. Saya butuh itu. Tolonglah.., tolong..!! Jangan sampai si gadis dari RT sebelah juga ikut diganggu oleh sekumpulan jomblo ngawur dari hutan bambu.
*Saya tidak ingat secara persis apa yang MR-X katakan saat itu. Namun kurang lebih maksudnya hampir sama dengan apa yang saya tulis disini.
ternyata mas togie anggota Hikmatul Iman? pantesan ^_^! ......
BalasHapusoot nih, gadis manis rt sebelah itu sama enggak dengan gadis manis dipinggir jendela :D
BalasHapus:P
BalasHapusHehe..
^_&
BalasHapusBang, jadi nyumbang mushalla daku..?
Daku dah bilang pak ustadz, sama minjem no rekening juga
Alamat emailnya bang perdana apa..?
Nanti daku kirim foto plus proposalnya
terimakasih