Senin, 03 September 2007

KissingShit BullShit

 

Hari ini saya pingin muntah lagi. Sebabnya..? Karena saya berpikir terlalu keras mengenai fenomena aneh yang bikin pusing kepala. Dimana rasa pusing tersebut berdampak langsung pada kinerja lambung saya.?>

Begini, saat berangkat Kerja Praktek di PLTA Ketenger-Baturaden, dipinggir jalan, dinaungi rimbunnya pohon dan semak belukar, terlihat sepasang remaja yang sedang duduk diatas motor. Sang wanita masih memakai seragam SMA lengkap dengan jilbab putihnya, sedang si pria memakai kaos oblong kumal plus celana jin butut yang sepertinya sudah seratus tahun tidak dicuci.

Sang wanita, yang berwajah manis, ber-body semampai, berkulit putih, terlihat cemberut menghadap kaca spion. Sedangkan si pria, yang wajahnya mirip gondoruwo di film misteri, yang dilihat dari bajunya saja sudah ketahuan joroknya, apalagi kalau ditanya mandinya berapa abad sekali, duduk menghadap sang wanita. Sialnya, ternyata si pria sedang tergila-gila pada semangat perjuangan 45. Dengan pantang menyerah dan berani mati, dia berusaha melumat bibir sang wanita. Saking semangatnya, adegan tersebut mengingatkan saya saat dulu dikejar-kejar sapi milik si gadis manis dari RT sebelah. Menyeramkan.

Kejadian lainnya adalah saat menonton konser Gigi & PAS Band di GOR Satria Purwokerto. Ketika band tamu sudah selesai tampil, dan sang presenter bercuap-cuap menyuruh kami bersabar, ada dua sejoli yang menghabiskan waktu dengan seenaknya sendiri. Tak seperti kami, para jomblo dari hutan bambu yang hanya bisa mengomel tak karuan. Pasangan tersebut memilih untuk berciuman, saling melumat bibir, sambil berlindung dalam gelapnya malam dan ramainya penonton. Saking asyiknya, mereka tidak sadar bahwa lampu sorot sudah dinyalakan. Saking asyiknya, mereka tidak tahu bahwa beberapa orang didepan mereka mengetahui aksi panas yang dilakukan. Saking asyiknya, mereka tidak memperhatikan bahwa orang-orang tersebut merelakan diri untuk jongkok agar penonton yang lain bisa ikut melihat. Saking asyiknya, mereka masih asyik berciuman tatkala puluhan penonton sudah ikut jongkok menikmati tayangan live-superhot versi amatir. Saking asyiknya, mereka bahkan cuek saja ketika lampu sorot mulai menerpa sehingga membuat mereka bermandi cahaya layaknya superstar yang sedang berdiri diatas panggung. Dan saking asyiknya, mereka baru menyadari hal itu ketika puluhan penonton mulai bersorak histeris karena lebih memilih untuk melihat aksi mereka ketimbang menonton konser GIGI. Sayang, mereka langsung menghentikan aksinya. Mungkin karena mereka merasa tidak asyik lagi.

Kalau anda merasa bahwa hal ini sudah cukup aneh, berarti anda harus tahu ketika saya melihat sepasang remaja sedang berciuman di kantor polisi, di pagi hari, saat jalanan masih dipenuhi oleh anak sekolah dan orang kantor yang berangkat kerja. Saat seorang mahasiswa tampan bangun kesiangan sehingga melajukan motor jupiter merahnya dengan kecepatan penuh. Saat mahasiswa tersebut langsung mengerem mendadak ketika melihat mereka berciuman di depan pintu pos polisi, TEPAT di depan duaorang polisi. Saat menyadari bahwa ternyata kedua polisi tersebut tidak berbuat apa-apa, cuma melihat sambil tertawa. Padahal mereka hanya berjarak SATU atau SATU SETENGAH METER dari sepasang remaja-penuh-nafsu tersebut. Ck, parah.

Akhirnya saya harus kembali pada kebiasaan lama. Berpikir, menganalisa dan memperkirakan tentang sebab musabab dari fenomena ini. Mereka, remaja itu, para pelaku itu, tentu tak ingin berciuman secara sembunyi-sembunyi. Mereka memilih untuk berciuman di tempat umum dengan resiko bahwa perbuatan mereka akan dilihat, diamati, bahkan dinikmati oleh orang lain. Jadi bisa dimaklumi kalau mereka tidak merasa malu saat melakukannya. Alasannya..? Mungkin karena mereka merasa sudah dewasa, dimana telah kita ketahui bahwa bagi orang dewasa, berciuman merupakan suatu hal yang wajar, biarpun dilakukan sebelum menikah. Artinya, kalau toh nanti ada yang menegur, dengan bijak mereka tinggal berkata : "KAMI KAN SUDAH DEWASA, JADI YA TIDAK APA-APA, HAHAHA...!!!".

Namun sayangnya, kemudian saya berpikir lebih jauh lagi. Andai mereka memang berpendapat seperti itu, kenapa mereka tidak berciuman dihadapan orang tuanya saja..? Bukankah seharusnya yang pertama kali diberi tahu tentang kedewasaan mereka adalah sang orangtua..? Jadi mungkin saja, sebelumnya, mereka telah menemui kedua orang tua, berorasi tentang arti penting kedewasaan, lalu selanjutnya berkata : "Pak, bu, kami sudah dewasa lho, nih buktinya.. Say, kita ciuman yuk.., Muuach.., Muuach..!!".

Atau kalau mau lebih keren lagi, mereka bisa mengajak orang tua mereka ke panggung terbuka, mengundang masyarakat, lalu menyuruh orangtuanya untuk berpidato dan mengumumkan pada khalayak ramai bahwa anak mereka sudah dewasa, lalu diakhiri dengan konser-duo-fenomenal bertajuk : "CIUMAN SEBAGAI TANDA KEDEWASAAN". Dimana konser tersebut diisi dengan adegan ciuman selama satu-jam-penuh-nonstop.

Akan tetapi kalau ternyata mereka tidak ingin diketahui ketika sedang berciuman, berarti kita perlu menganugerahi mereka dengan "SUPER-IDIOT AWARD". Tidak ingin ketahuan kok malah berciuman di tempat umum..? Edan.

28 komentar:

  1. Bukan cemburu mbak, cuman gak rela aja
    Masak ce semanis itu, berjilbab, kok ya mau sama co kucel, jorok dan penuh syahwat
    Jadi inget cerita tentang beauty and the gondoruwo beast

    BalasHapus
  2. halaaah.. ngaku azza GIE..!!! *maksa nih* :P

    BalasHapus
  3. NGGAAAAKKKK KOK...!!!!

    Lagipula kalo daku mengaku ttg yg gak daku rasain, berarti daku berbohong
    dosa
    bisa masuk neraka
    Masak masuk neraka kok gara2 berbohong di blog..? gak keren banget
    Nanti dicacimaki ma penghuni neraka yang laen

    BalasHapus
  4. xixixixi....
    sabar.. sabar... tenang
    ngambek itu berarti orang yang nggak sabar
    padahal orang yang sabar itu disayang loh sama ALLAH.
    kalo orang yang nggak disayang ALLAH ntar bisa masuk neraka juga.
    nah loh.. gimana?

    so, IKHLAS saja dh.. kalo kubilang dikau CEMBURU.. :P

    BalasHapus
  5. Plaakk...!!!!!!!!!!!!!!

    Makanya mending daku adu ngeyel ama co mbak.., lebih mudah dikalahin. jangan ama ce ato ibu-ibu

    *Curhat seorang lelaki yang selalu ditindas ibu-ibu tatkala harus ngantri beli rames di RT sebelah

    BalasHapus
  6. hehehehe....
    Jawaban absurd di dunia abdurd yang menganggap ke-absurd-an bukan sebagai hal yang absurd padahal mereka tahu dan sangat-sangat tahu bahwa yang mereka anggap tidak absurd itu adalah hal yang sangat absurd.

    BalasHapus
  7. @iwanashaya

    *hiks, kenyataan yang menyakitkan, terutama bagi kaum adam
    *hiks

    BalasHapus
  8. Yaah, sayangnya mereka lebih suka yang absurd-absurd bang
    Dan menganggap bahwa orang yang berkata tingkah laku mereka tidak absurd adalah orang absurd yang ingin mengabsurdkan ketidak absurd-an
    Ck, aneh

    BalasHapus
  9. GIE...
    kaum hawa sebenarnya juga merasa sakit kok...
    kok bisa-bisanya ya merka kayak gitu??? hiks..
    *kali ini serius*

    BalasHapus
  10. Sebenere daku jg gak tau jelas sebabnya apa mbak
    Makanya daku nulis ini pun dengan rada gak jelas
    diawali rada gak jelas
    dan diakhiri dengan ending yang gak jelas juga

    *mungkin bisa dijadikan bahan skripsi apa ya..?

    BalasHapus
  11. tak bantu muntah ....
    muntah bareng yukkkk !!!

    BalasHapus
  12. Hihi.., emang bikin mual kan mbak..?

    Btw, mending muntahnya nanti aja, yang isinya bukan cuma bubur
    Biar warnanya gak putih monoton, tapi lebih bervariatif
    Nanti hasilnya difoto, lalu nanti kita bandingin
    Muntahan siapa yang pola dan warnanya lebih ekspresif

    Hihi..

    BalasHapus
  13. duh kok ngeri ya planning nya... hehehe

    klarifikasi Gie... ijo... bukan putih.. soalnya yg aku makan kan bubur bayi rasa kacang ijo... hehehe....

    BalasHapus
  14. lah, kemaren bilangnya bubur putih kan mbak..?

    bubur bayi..? macem promina gitu? kok aneh?

    BalasHapus
  15. hahahaha....
    ini mengandung sentimen pribadi neeh... :D
    (*btw, judulnya mengingatkan aku pada seorang bule di kantor yang hobi banget swearing. setiap kalimatnya mesti disusupi kata2 f*#$ atau pis*&^-me-off...:D)
    tapi emang anak sekarang ampun deh ya...aku sebagai ibu-ibu jadi was-was ga keruan rasanya :(

    BalasHapus
  16. iya po??? lupa...maafken... hehe
    iya semacem itu... jangan sebut merk Gie.. iklan tar...

    BalasHapus
  17. Sayangnya..., iya

    Btw, judulnya emang disesuaikan dengan kondisi perut daku yang mualnya gak ketulungan
    Gara2nya..? gara2nya..? gara2nya..?

    AARRGGHH..!!!

    BalasHapus
  18. Gak papa mbak, biar jelas
    Coz, daku heran aja, emang bisa kenyang mbak..?
    Perutnya gak sakit?

    BalasHapus
  19. ga butuh kenyang sih Gie.... butuh hidup... (halah.... hehe)

    BalasHapus
  20. Kalo daku lagi butuh hidup secara gemuk mbak
    Katanya kalo bulan puasa berat badan bisa nambah
    Moga-moga bener

    BalasHapus
  21. amiin.. moga keinginannya Togie kesampaian.. tp gemuk harus sehat Gie.. kalo ga sehat mah ya buat apa gemuk...

    BalasHapus
  22. Gemuk gak sehat lebih baik daripada kurus gak sehat mbak
    Katanya sih gitu

    BalasHapus
  23. sama aja Gie... sama2 ga sehatnya

    BalasHapus
  24. Yaah, biarpun sama, tapi kita bebas memilih g sehat yg model apa

    BalasHapus