Rabu, 05 Maret 2008

Sabar, Pasrah, ikhlas didzalimi. Itulah kami


Sekedar unek-unek
Untuk meringankan beban emosi
Yang menumpuk di kepala


Hutan Bambu, jam 12 Siang
Daku datang di acara pernikahan teman, Tarmo juga disitu. Daku diminta menjadi manggoloyudo (atau apalah namanya), didandani bak pangeran keraton. Dikasih bedak, lipstik & pemerah pipi. Daku menolak. Entah apa alasannya tapi seolah ada suara yang menyuruh untuk menolak tawaran tersebut.
Adzan berkumandang, Tarmo pamit pulang, begitu pula daku

Kamar Sunyi, 12.45
Hp berbunyi, seorang teman menelpon dari kampus. Katanya hari ini KRS harus sudah dikumpulkan. Daku kaget, minta uang ke mama, mengambil KRS kosong lalu ngeloyor menuju kampus.

Kampus Teknik 13.00
Benar juga, kampus sudah dipenuhi ratusan mahasiswa. Wajah mereka seperti kambing dicium gorila, kulit wajah memerah, raut muka cemas, duduk pun tak tenang. Daku mahfum sebab kondisi daku juga sama.

Sejarah
Sejak libur akademik, loket BAPENDIK tak pernah dibuka. Kami tak bisa mengambil KRS, mengumpulkan KHS, atau bertanya apapun. Kemarin, pipin dari kampus, KHS juga belum keluar. Akhirnya daku berpikir, mungkin KHS baru keluar hari sabtu atau senin. Dan KRS dikumpulkan hari selanjutnya. Karena itu daku memberanikan diri datang di resepsi pernikahan teman. Mungkin mahasiswa lain pun punya rencana selain menanti ketidak-jelasan bapendik. Itu juga sebabnya kenapa kami panik begitu mendengar pengumuman bahwa semua administrasi akademik harus dituntaskan hari ini. Dalam waktu beberapa jam ini.

Permasalahan
Lalu daku berpikir, untung tadi ada teman baik hati yang mengabari lewat HP. Tapi bagaimana dengan mahasiswa yang tidak dikabari..? Padahal kata bapendik, bila hari ini KRS belum di clearkan, maka mahasiswa tersebut dianggap tidak mengikuti semua mata kuliah.

Penyebab
Selalu, dari dulu sampai sekarang, penyebabnya adalah kelalaian mahasiswa. Walaupun sejak minggu kemarin kami rajin ke kampus, menunggu loket buka, menunggu adanya staf bapendik yang bisa kami tanyai, lalu harus menghadapi fakta bahwa loket mereka selalu ditutup, tetap kami yang salah. Biarpun ketidak-tahuan ini disebabkan oleh ketidak-becusan kerja mereka, harus kami yang salah

Benar begitu..?
Ya, banyak mahasiswa yang beradu mulut dengan bapendik (untung bukan adu bibir). Perkaranya biasa, masalah jadwal yang bentrok, mata kuliah yang ada di jadwal tapi tidak ada di KRS online, website akademik yang tidak bisa diakses, nilai yang tidak keluar, KHS yang salah, dan beribu kesemrawutan lain. Tapi, sehebat apapun mahasiswa memaparkan argumennya, mahasiswa tetap salah, bapendik benar

Lalu..?
Akhirnya beginilah, kami hanya bisa menggerutu. Sedari dulu, sejak kampus ini didirikan, masalah yang kami hadapi selalu sama, bahkan makin bertambah. Kami sudah protes, mengajukan keluhan, memberikan solusi dan saran, tapi tak pernah ditanggapi. Bapendik tetap hanyut dalam ketidak-becusannya sendiri.

Kata Penutup
Sabar, Pasrah, harus ikhlas didzalimi. Itulah kami

16 komentar:

  1. sabar ya gie..nanti klo jadi bapendik jangan menzalimi ya :)

    BalasHapus
  2. Daku bercita-cita jadi petani mbak, dan petani, dari dulu sampai sekarang, juga sama saja. Tetap didzalimi pemerintah dan penimbun pupuk

    BalasHapus
  3. Hehe
    Majas Ironis Tragis campur Bengis
    :P

    BalasHapus
  4. ke kampus pake bedak n lipstik, gie?

    BalasHapus
  5. Kan tawaran manggoloyudonya daku tolak mbak
    kan daku tolak
    jadi gak pake bedak-bedakan

    BalasHapus
  6. Kan tawaran manggoloyudonya daku tolak mbak
    kan daku tolak
    jadi gak pake bedak-bedakan

    BalasHapus
  7. hehehe.. sengaja nanya gitu. kali aja setelah nolak, balik, terus ke tempat itu lg.. hihi.. just kidding..

    BalasHapus
  8. Hahaha...
    Tapi, gak mungkinlah daku ke kampus pake kosmetik ala keraton gitu
    Daku kapok jadi manggoloyudo
    Panasnya minta ampun
    Bajunya dobel-dobel
    Gerah

    BalasHapus
  9. jadi pernah bedakan gie..jadi lebih ganteng?wakaka

    BalasHapus
  10. Bletak...
    Malah jadi aneh
    Bahkan saat liat hasil fotonya, daku pingin teriak

    "TIDAAAAAKKKK...!!!!"

    BalasHapus
  11. wakakka..ngebayangin kamu dengan dandanan menor :D

    BalasHapus
  12. Jangan dibayangin mbak
    mbok mual

    *serius

    BalasHapus
  13. Peraturan untuk mahasiswa
    Pasal Satu: Bapendik selalu benar
    Pasal Dua: Jika Bapendik Salah, Lihat Pasal Satu

    hehehe...

    BalasHapus
  14. Peraturan untuk mahasiswa
    Pasal Satu: Bapendik selalu benar
    Pasal Dua: Jika Bapendik Salah, Lihat Pasal Satu

    hehehe...

    BalasHapus