Menjelang pukul kosong-kosong dini hari, Pria itu masih memencet keyboard yg tak ada hurufnya. Menatap monitor yang redup warnanya. Menanti selesainya download yg minta ampun leletnya.
"Masih lamakah..?" Seseorang yg bertanya
"Sebentar lagi, sayaang.." Dan hanya dijawab singkat lewat HP
Ada perjalanan yang seolah terasa jauh
Padahal hanya kita lalui sambil duduk
Sepuntung rokok menyala
Membakar sepi
Mengusir galau
Dan pria itu masih saja terduduk
"Sedang melakukan perjalanan jauh" katanya
Padahal sedari tadi, dia hanya duduk berjam-jam disitu
"Apa yang kau cari..?"
"Mau dengan cara apa kau habiskan sisa hidup?"
Sepuntung rokok masih menyala
"Dengan caraku sendiri, sayaang.."
"Dengan cara yang mungkin takkan pernah kau pahami, sampai nanti kita berpisah"
Adakalanya, hal terbesar yg bisa kita beri, adalah rasa kehilangan
Saat bisu mulai bercerita tentang kenangan
Tentang segala hal yang tadinya sempat terlupakan
"Aku tak menginginkan banyak dalam hidup ini. Yang aku ingin cuma satu. Bisa tersenyum tenang sesaat sebelum aku mati"
Sebab semua pasti akan ditinggalkan.
Apa yang pernah kita kejar, apa yang pernah kita dapat, apa yang pernah kita miliki
Rumah kita ditinggali oleh orang lain
Anak yg kita besarkan sudah hidup bersama orang lain
Harta kita dihabiskan orang lain
Benar-benar tak ada yang tersisa, kecuali sekedar harapan
Pria itu masih terus mengetik
Memencet keyboard tanpa huruf
Tak ada yang lebih membahagiakan dalam hidup ini, selain melihat apa yg kita tinggalkan, memperoleh apa yg terbaik buat mereka. Dan tak ada yg lebih membahagiakan dari mati, selain bisa meninggalkan, bekal yang terbaik bagi mereka. Walau mungkin hal itu hanya bisa mereka dapat dari orang lain, bukan dari kita
Malam kian larut. Dan pria itu masih tetap menulis, tentang seseorang, yg pernah kehilangan segalanya. Teman, saudara, kekasih, sahabat, rasa takut.
"Dengan semua ini, semoga, andai aku tak diberi cukup waktu untuk membahagiakanmu.."
"Kau tak salah mengambil langkah, dalam menemukan orang yg lebih baik dariku.."
"Walau mungkin terasa aneh dan menyebalkan, tapi inilah cara yang aku pilih, untuk mencintaimu"
jan 010
lonelie, gie
ck..ck.... dalem...
BalasHapusnggak kok ndu. masih datar.
BalasHapusharus lbh banyak bljr
btw, pakabar?
Alhamdulillah baik Gie..
BalasHapuskamu kapan nikah? atau udah?
:D
nikah sih belon
BalasHapusbelum saatnya
:P
siapa bilang blum saatnya....
BalasHapusmm, emang belon ndu. daku belum nemu calon isteri yg rela dksh makan dedak ma ampas tahu lw pas lg g ada duit bwt beli nasi. :P
BalasHapusmakan dedak? emang bebek..
BalasHapushehe, keinginan hrs d barengi pula dg kemampuan :-)
BalasHapus