Selasa, 03 Oktober 2006

Mahasiswa yang gemar membaca komik pasti tidak tahu banyak tentang agama...? Bah...!!!


Suatu hari saya berdiskusi dengan salah seorang penghuni multiply,
via YM . Saat itu saya ditanya "Gie, kamu tahu kan bahwa Ali ra dan
Fatimah ra baru mengetahui bahwa mereka saling jatuh cinta saat sudah
menikah..?" Dan kontan saja pertanyaan tersebut saya jawab dengan "Ya,
saya tahu" karena saya memang pernah membaca cerita tersebut.


Masalahnya adalah, saat itu ada pula seorang
mahasiswa teknik yang "bertamu" ke PC saya dan kebetulan dia membaca
dialog tersebut. Tanpa disangka, dengan polosnya kemudian dia bertanya
"Memang kamu tahu cerita itu Gie..? Lha wong kamu itu hobinya baca
komik kok..?"


JELEGAAARRRRR!!!


Suara petir pun bergema, menggetarkan tembok warnet dimana saya berada. Bising, terasa memekakkan telinga


Namun untunglah kebisingan itu bersifat sementara
karena saya tahu bahwa mahasiswa tersebut memang belum begitu mengenal
saya. Dia hanya bisa menilai kepribadian saya dari luarnya saja. Ya,
mungkin dia menganggap saya ini hanyalah seorang mahasiswa tampan yang
gemar membaca komik. Yang tak tahu banyak tentang sejarah atau agama.
Karena itu pula saya tidak bisa menyalahkan mahasiswa tersebut. Toh dia
bebas menilai diri saya. Seaneh apapun penilaiannya


Akan tetapi, menilai seseorang dengan cara seperti
itu tidaklah bijaksana. Kenapa..? sebab penampilan luar tidak selalu
menampakkan sifat asli dan kemampuan seseorang.


Misalnya saja saat melihat pengemis yang berpakaian
kumal, kotor dan amburadul masuk ke dalam masjid. Mungkin kita akan
berpikir seperti ini :


"Ih jorok. Masa dia mau shalat dengan baju sekotor itu...? Memang tidak ada najisnya..? Memang nanti shalatnya diterima..?"


Coba bandingkan bila yang kita lihat adalah pria tampan yang memakai baju gamis dan kopiah. Mungkin kita akan berpikir :


"Pasti orang alim nih.., pasti aktifis kampus nih..!!"


Seperti itulah penilaian kita. Padahal bila
diperkirakan lebih lanjut, bisa saja pengemis yang kita lihat tadi
membawa baju ganti. Satu-satunya baju bersih yang dia punya. Yang hanya
digunakan untuk shalat, menghadap Allah Sang Maha Pencipta. Dan bisa
pula pria berjubah yang tampan itu hanyalah seorang pencuri kotak amal
yang sedang mempraktekan modus operandi barunya.


Bisa saja toh...


Karena itulah, menurut saya yang namanya "kesan
pertama" tidaklah selalu tepat. Harus dilakukan pengamatan lebih
mendetail agar kita bisa mendapatkan kesan kedua, ketiga dan
seterusnya, yang biasanya lebih akurat. Memang sedikit ribet tapi
begitulah seharusnya, agar tidak terjadi salah paham. Dan itu pula yang
harus kita budayakan dalam bersosialisasi dengan manusia lain.


Jadi.., marilah kita berhati-hati dalam menilai
seseorang. Jangan sampai penilaian kita hanya menimbulkan setumpuk
prasangka buruk dan salah persepsi yang akut. Contohnya saja, menilai
bahwa mahasiswa tampan yang gemar membaca komik "PASTI" tidak tahu kisah antara Ali ra dan Fatimah ra.


Lalu bagaimana kalau mahasiswa tersebut tidak tampan Gie..?


Lha, kalau masalah ini ya saya tidak tahu. Sebaiknya tanyakan pada teman saya saja


37 komentar:

  1. Awas, penjaga warnetnya bisa pingsan dengar suara petir ada di dalam warnet...:D

    BalasHapus
  2. dilematis nih jawabnya :

    satu :
    emang bener orang banyak baca komik atau orang yang "fungkeh" sekalipun gak selalu tidak tahu Agama. Atau basa purwokertonya : dont judge a book by its cover. Gw setubuh

    Tapi yang kedua :
    Tentang masalah "tampan"
    waddooowwww!!!
    Keknya mas togie harus beli cermin baru dueh...

    (kalo kata temen gw : kalo tampan itu kayak lu ron, mending gw ga usa tampan deh (^__^))

    BalasHapus
  3. sampai sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikan adanya korelasi yg suka baca komik berarti nda tahu pengetahuan agama, khan...?!

    :D

    BalasHapus
  4. wah2x....togie narsis juga yah...
    atia-ati loh jangan ketinggian tar ga bisa turun...
    eh ada yang bilang juga...mahasiswa yang suka baca komik katanya cupu...heheheh...kaya aku niy....
    cupu-cupu bisa terbang kesana-sini....

    BalasHapus
  5. tampak tidak tampan, masih tampanan pacar saya.. heheh...
    tentang Gie.. meskipun kamu selalu bilang dirimu tampan, aku nggak bersuuzhan kok. Karena aku percaya dirimu tidak tampan... hehehe... pissss...

    BalasHapus
  6. waktu itu aku jg di sampingnya togie. diakan komik sejati masa tau si soal kya gtan. maaf lo, bknnya saya ngejek km tp emang kenyataan. bener ga?

    BalasHapus
  7. saya paling demen baca Kung Fu Komang lho.... kekekeke :D

    BalasHapus
  8. wuakakakakak
    apa hubungannya ya...

    BalasHapus
  9. Ternyata kisah antara Ali dan Fatimah ya ndah...
    Ck, ternyata daku salah tulis
    Terimakasih sudah mengingatkan

    BalasHapus
  10. Wah.., saya sendiri tidak tahu
    Kira-kira ada hubungan apa ya mas..?

    BalasHapus
  11. Wah, ternyata...
    Kalau daku sukanya boy action (joe yabuki) bang...
    Sangat memotivasi, penuh inspirasi
    Dalam sejarah manga, ada sebuah pemakaman
    Yang diadakan karena meninggalnya seorang tokoh yang hanya ada dalam komik
    Ya.., dia adalah Rikiishi yang meninggal setelah bertinju dengan joe yabuki
    Pantas saja saat membaca episode ini, saya sempat menangis
    Ternyata yang terharu bukan saya saja
    Hiks..

    BalasHapus
  12. Walah pin..., terus apa hubungane karo komik...?
    Nek dinalar ya angel..

    BalasHapus
  13. Ketampanan itu sifatnya relatif mbak..., jadi tergantung siapa yang menilai
    Dan siapa yang kita nilai
    Menurut mbak, ada yang lebih tampan
    Tapi mungkin menurut ibu saya, masih lebih tampanan saya
    Jadi ya itu tadi mak
    "RELATIF"

    BalasHapus
  14. Tergantung komik apa yang dibaca rum...
    Orang yang hobinya baca boy action atau daikichi's salesmanship
    Pasti berbeda dengan mereka yang hobinya membaca goldenboy atau komik2 sejenisnya
    Karakterisitik orang itu beda2 rum
    Dan perbedaan itu kadang bisa terlihat dari komik apa yang dia baca
    (walaupun tidak pasti sih)

    BalasHapus
  15. kalo saya sukanya Q.E.D.
    keren bo...
    cupu apaan sih?

    BalasHapus
  16. Nah itulah masalahnya mbak...
    Jangan-jangan dia berhasil menemukan teori silogisme baru
    Sehingga bisa mengambil asumsi seperti itu
    Tapi, saya rasa kemungkinannya kecil deh

    BalasHapus
  17. Jangan terpedaya oleh cermin bang...
    Karena nanti yang kita lihat hanyalah bayangan semu
    Hanyalah pantulan saja
    Tapi tanyalah pada diri kita sendiri
    Karena dalam segala subjektifitas
    Hati nuranilah yang masih bisa kita percayai

    BalasHapus
  18. Ha.., jangan khawatir bang...
    Karna manusia sepanik apapun
    Akan berubah menjadi tenang dan damai bila ada disamping saya

    PEACE

    BalasHapus
  19. Culun Punya bang...
    eniwey, QED artinya apa sih...?
    Quadratum Et Vinavisum Aquatum...?
    Daku belon coba baca yg ini

    BalasHapus
  20. suka komik juga lo, gie?
    punya komik kariagekun ga?
    gue suka tuh.
    klo punya kirim via pos ke gw ya.
    tar tukeran ama bukunya seno?
    "tawaran yang menarik, bukan?

    BalasHapus
  21. Wah daku g punya kariage kun rex
    komik lama susah dicari..., sama seperti boy action
    sekarang, dirumah cuma ada shilpid & fight ippo

    "Rasanya, daku jadi beli bukunya seno deh..., sekarang lagi nyari2"

    BalasHapus
  22. aku punya tuh kariagekun, tapi sudah di gudang kan...he...he...

    BalasHapus
  23. Digudangkan maksudnya apa mbak..?

    BalasHapus
  24. kariage kun itu lucu abiest!!!
    weit, jangan beli buku seno dah. tar kecanduan tau.
    hehehe....

    BalasHapus
  25. Daku pernah baca kariage kun rex..., bahkan ampe berjilid-jilid
    Tapi modal minjem, biar irit
    Kmrn dapet bukunya seno, tp yg judulnya wisanggeni
    Kalo buat org yg g ngerti wayang
    Not so special

    BalasHapus
  26. kalo komik golden boy itu kayak apa sih contohnya...
    kalo rave ama conan termasuk komik apa?

    BalasHapus
  27. whehehe...
    baru pertamakali jangan baca yg wisanggeni
    bisa2 puyeng dan bete.

    BalasHapus
  28. Jenis manga/komik
    Berdasarkan jenis pembaca
    * kodomo - untuk anak-anak.
    * josei atau redikomi) - wanita.
    * seinen - pria.
    * shōjo - remaja perempuan.
    * shōnen - remaja lelaki.

    Kategori manga pornografis
    Biasanya disebut "hentai" dalam bahasa Inggris, meskipun istilah ecchi (H) lebih tepat.

    Goldenboy itu termasuk hentai mbak
    Sedangkan Conan dan Rave menurut saya termasuk shonen
    Link : http://id.wikipedia.org/wiki/Manga

    BalasHapus
  29. o.. gitu, kalo kayak ranma itu hentai kali ya....

    BalasHapus
  30. Sepertinya ranma tidak termasuk hentai mbak.
    Sebenernya daku jg g mudeng sih soalnya daku lebih suka baca Shonen. Tapi kayaknya ranma itu shonen lho. Soalnya kl shojo/josei gambarnya pasti g jelas gitu. Ceritanya jg g mudengin. ex: candy-candy

    Kategori manga pornografis/hentai
    Softcore
    lolicon (perempuan muda)
    shota-con (laki-laki muda)
    yaoi (gay)
    yuri (lesbian)

    Hardcore
    ero-guro (erotic-grotesque)
    futanari (hermafrodit)
    kemono (hewan setengah manusia)

    BalasHapus
  31. Hmm...boy action, baru pertama kali denger. Tapi jadi pengen baca. ceritanya tentang apa ya? Kalo aku sukanya komik Ninja Rantaro sm One Piece

    BalasHapus
  32. Ninja Rantaro ceritanya membingungkan
    Banyak adegan yang sebenarnya tidak perlu ditampilkan
    Makanya banyak kritisi yang kurang respek sama komik ini
    Kalo one piece sih bagus. Sayang terbitnya lama

    Boy action adalah komik ttg seorang petinju. Hampir sama seperti fight ippo. Tapi boy action penuh dengan cerita ttg perjuangan. Bikin semangat. Jadi pingin belajar tinju.
    Lagipula, boy action adalah komik yang pernah membuat daku menangis. Waktu si Rikiishi meninggal dalam ring tinju
    Pokoknya, komik ini is the best lah

    BalasHapus
  33. Oooo..gitu ya, maksudnya kritisi yg di sini apa di jepang sana?
    waah, baca one piece juga to? Iya emang kl ada yg baru keluarnya lama. Tapi aku suka banget soalnya gambarnya ekspresif banget & beda sama komik yg lain.Apalagi si zoro kereeeen banget.
    Boy action tentang tinju to? wah sayang, hbis benci banget sm tinju. Di rumah aja sukanya rebutan TV sm bapakku yg pengen nonton tinju he he he, tp gak tau juga kl tinju versi komik

    BalasHapus
  34. Yaah.., di tv, kita hanya melihat tinju dari luarnya saja
    Yang hanya saling gebuk
    Tanpa pernah tahu cara latihan mereka
    Diet keras mereka
    Keringat mereka
    Semangat mereka
    Konflik batin mereka
    Dan di Boy Actionlah kita bisa tahu ttg semua itu

    Mm, yg mengkritisi ninja rantaro itu banyak mbak
    baik di indo, jepang, atau negara lain
    Dan kebanyakan kritiknya sama
    Bagus di awalnya, tapi tambah lama tambah amburadul
    Walaupun gak separah BAKABON

    BalasHapus
  35. emang kenapa dengan BAKABON? aku ga baca komiknya tapi liat kartunnya di TV.

    BalasHapus
  36. Jalan cerita bakabon makin lama makin dibuat-buat
    Seperti dikerjakan dengan tergesa-gesa
    Terburu-buru
    Tidak lagi lucu menohok atau penuh kritik
    Melainkan garing
    Kegaringan yang membosankan

    BalasHapus