Selasa, 16 Januari 2007

Tips Praktis Untuk Membela Diri ala Togie


 

 

 

Malam itu siganteng lagi tidak ada kerjaan. Untuk mengurangi rasa suntuk dia menyalakan TV. Kebetulan derap hukum menayangkan berita tentang seorang pembantu rumah tangga yang nekat memutilasi bayi yang baru dilahirkannya lalu potongan tubuh tersebut dibuang ke kloset.

 

“BIADAB..!!” itu kata-kata yang muncul di benak siganteng. Namun kata-kata tersebut dia tarik kembali saat tahu bahwa si pembantu hamil karena diperkosa empat pemuda tak bertanggung jawab. Ironisnya. dia harus dihukum dan dicemooh oleh masyarakat tapi para pemuda tersebut masih berkeliaran dengan bebas.

 

“BIADAB…!!” kata-kata itupun terlontar kembali, kali ini ditujukan kepada para pemuda laknat tersebut. Bah, keterlaluan. Mungkin hanya ada satu macam hukuman yang pantas untuk mereka yaitu “DIKEBIRI..!!”.  

 

Untuk beberapa lama siganteng masih tertegun, hatinya penuh emosi. Dia membayangkan bagaimana jika si korban adalah teman-teman wanitanya pas SMA. Bukankah sebagian besar dari mereka bertubuh lemah dan jarang olahraga. Jangankan untuk membela diri, lha wong untuk sekedar lari beberapa ratus meter saja mereka kecapekan, itupun sudah diiringi dengan istirahat, ngobrol dan ngerumpi tanpa henti. Karena itulah dia kemudian berucap :

 

“Pokoknya sebelum bisa menemukan teknik yang bisa digunakan untuk menghadapi situasi seperti ini, saya tidak akan belajar beladiri. Apa gunanya belajar sekian tahun di perguruan ini, sekian tahun di perguruan itu, lalu pindah lagi ke perguruan yang baru jika tidak bisa membagi ilmu...? Minimal saya harus menemukan tiga teknik sederhana agar jika yang satu tidak bisa diterapkan bisa dipakai teknik yang lain”

 

Dan selanjutnya dia pun vakum dari belajar beladiri, jarang pula berolah raga. Dua atau tiga tahun dia habiskan untuk mencari teknik yang tepat. Mulai dari membaca berbagai buku, menggali berbagai situs di internet, bertanya kesana-sini, ataupun memodifikasi teknik-teknik yang dulu dipelajari. Tapi itu percuma. Apa yang diajarkan hanya bisa dilakukan oleh mereka yang bertubuh kuat, atau minimal mereka yang pernah latihan beladiri. Teknik itupun tidak bisa langsung diaplikasikan, harus dilatih dulu berulang kali.

 

Tapi alhamdulillah setelah berusaha keras akhirnya dia dapat menemukan dua teknik yang cukup mudah dan satu yang sedikit sulit, yaitu :

 

Pengenalan Situasi

Bayangkan jika anda adalah seorang wanita lemah yang sedang dipepet oleh pria. Apa yang bisa anda lakukan..? Hampir tidak ada. Lari..? Dikejar. Teriak..? Pasti dibekap. Melawan? Kalah tenaga. Jadi bagaimana..? Hmm, lebih baik anda pasrah saja. Lho, kok pasrah..? Jangan protes, silahkan baca tulisan selanjutnya.

 

Tips Pertama : Mencolok Mata

Ingat satu hal, jika anda terlihat akan melawan maka si pria pasti mengantipasi perlawanan anda. Jadi lebih baik anda bersikap seolah-olah pasrah saja. Biarkan dia berbuat semaunya (untuk sementara) setelah itu tempelkan tangan ke wajahnya. Persiapkan telunjuk dan jari tengah anda, tempatkan ke mata, lalu tekan sekuatnya. CROTT..!! Selesai.

 

Tips Kedua : Menyerang Kemaluan

Mirip teknik yang pertama. Suatu saat lawan pasti lengah, nah itu bisa anda manfaatkan. Saat berdempetan anda hanya bisa membuat sedikit gerakan, salah satunya adalah menggerakkan tangan untuk meremas. Kenapa..? Karena kalau menendang atau memukul rasanya tidak mungkin, bisa diantisipasi. Maka sebaiknya anda sabar, siapkan hati, cari sasaran, pastikan, remas, lalu tarik sekuatnya. Ingat “SEKUATNYA”.

 

Tips Ketiga : Mencekik Tenggorokan

Pada dasarnya sama. Tapi yang ini lebih sulit. Coba pegang leher anda, disekitar jakun. Disana bisa ditemukan celah yang pas untuk beberapa jari. Lalu coba anda cekik leher anda sendiri, cari disebelah mana anda merasa sesak dan kehilangan tenaga. Kalau sudah ketemu, kuatkan cekikan anda, setelah itu silahkan berhenti. Lho kok cuma itu..? Kan tidak efektif. Memang tidak cukup segitu, ada lanjutannya. Saat mencekik kumpulkan tenaga di jari anda, remas, kokohkan pegangan, lalu tarik sekuatnya sampai berbunyi KREKKK..!!! Kemungkinan, mati. Makanya jangan dicoba ke leher sendiri.

 

Untuk latihan silahkan anda praktekkan ke tubuh sendiri. Cari teknik yang paling fatal itu seperti apa, insya Allah bisa. Tenaga tidak terlalu berperan disini, yang penting adalah kekuatan jari. Itupun bisa dilatih dengan meremas-remas meja kerja, kursi atau perkakas lainnya.

 

 

Note :

Sebenarnya ketiga tips diatas hanyalah tahap pertama, kalau berhenti sampai disitu dalam waktu singkat si pria pasti pulih lagi dan akan melaksanakan aksinya dengan lebih waspada. Karena itulah saat dia terkejut dan kesakitan, lekas cari benda keras atau senjata tajam disekitar anda (seperti gunting, tiang lampu, tongkat, meja, kursi, pecahan kaca, atau yang lainnya) kemudian pukulkan ke belakang kepala atau tusukkan ke perut. Setelah lawan KO anda baru boleh lari.

 

Kelemahan :

Sayangnya saya hanya berjanji untuk mencari teknik yang bisa digunakan oleh wanita yang bertubuh lemah “TANPA” mempedulikan sisi psikologis yang dia punya. Padahal pada kenyataannya, dalam situasi tertentu wanita akan panik dan kehilangan kendali. Gemetar ketakutan tanpa bisa berpikir lagi. Contohnya seperti  kasus yang dialami pembantu tersebut. Lagipula teknik ini hanya efektif jika lawan anda berjumlah satu orang. Kalau lebih dari itu, sangat sulit.

 

 

 

Purwokerto

Togie de Lonelie

 

Edisi Serius

20 komentar:

  1. yang pasti, ga panik duluan yak...so bs mikir apa yg harus dilakukan
    hehe

    BalasHapus
  2. intinya, kemana - mana harus hati2
    kalau perlu minta di kawal polisi
    *emang narapidana*

    BalasHapus
  3. Iya tuh bener bangedd... Sama ama materi Latihan Self Defense For Women (SDWF)... Klo ada temen2 cewe yang minat bisa ikut latihannya tu...

    BalasHapus
  4. sip deh tips nya...

    # sambil berdoa agar tidak pernah ada situasi yang mengharuskan saya menerapkan tips ini.

    BalasHapus
  5. Ini yang sulit mbak.., makanya daku masih sedikit ragu

    BalasHapus
  6. Gimana kalau nyewa jasa daku saja ndu..?

    BalasHapus
  7. nah itu dia mbak.., itu dia masalahnya
    temen-temen daku yang hobi cekakak-cekikik saat pelajaran olahraga itu
    mana mau repot-repot belajar
    karena itulah daku pgn cari yang gak perlu latihan sama sekali

    BalasHapus
  8. tepatnya.., "Belum jadi mantan pin"
    tapi masih cuti
    sampai batas waktu yang ditentukan dengan seenaknya sendiri

    BalasHapus
  9. jadi penasaran siapakah siganteng itu? :o)

    BalasHapus
  10. Nah,Gie...
    Gimana niy, jangan-jangan pengalaman pribadi dari seorang pria ganteng bernama Togie,niy...
    Yang pernah jadi sparing partnernya. Hehehe...
    :) Gitu,Gie?
    Hehehehe....

    BalasHapus
  11. *Dengan sangat terpaksa akhirnya daku katakan hal ini juga
    "Pria tersebut adalah saya...!!!!"
    Nah tuh...

    Tapi serius kok mas, pas tak coba tips yang ke satu dan ketiga ternyata mudah banget, padahal lawan saya tinggi besar. Pokoknya kalo sepuluh orang setinggi itu ditumpuk-tumpuk bisa jadi Tower SIMPATI HOKI
    Kalo tips yang ke dua sih belum, mbayanginnya aja udah geli. Tapi sepertinya bisa juga deh

    BalasHapus
  12. emang tmn2 ce smu mu kl olah raga suka ngerumpi gie? siapa seh gie? bukan anak ipa4 kan..?palagi..yg punya absen terakhir ndiri di ipa 4.. ya jelas bukanlah....

    BalasHapus
  13. Yang kalo anak2 lain pada olahraga, mereka asik duduk-duduk, ngobrol lalu nyeletuk :

    Ih, si itu jago ya
    Ih, si anu cakep ya..
    Eh, tapi togie lebih ganteng ya..

    Tebak siapa zun..

    BalasHapus
  14. Sing penting ngganteng pin..

    NB : Aja ngiri ya.., sebab kegantengan sifatnya mutlak

    BalasHapus
  15. Coz : my name is togie, The really togie, the lonelie

    BalasHapus