Senin, 26 Maret 2007

Sulitkah mencari pekerjaan..?



Suatu hari saya berkunjung ke rumah seorang teman, kami menghabiskan waktu untuk bercakap-cakap. Dia berkata tentang betapa sulitnya memperoleh pekerjaan. Semua peluang sudah diambil oleh mereka yang berpendidikan tinggi, tanpa menyisakan sedikitpun bagi mereka yang tidak lulus SD, seperti dirinya.

Lalu mata ini melihat ke sekeliling. Hutan bambu, lahan yang terbengkalai, semuanya milik teman saya itu. Benarkah sudah tidak ada peluang untuk memperoleh pekerjaan dengan hasil lumayan..?

Ah, Andai tanah yang subur itu ditanami dengan sayuran ataupun ubi kayu, mungkin dia bisa mendapatkan hasil yang lumayan. Cukup untuk sekedar makan, mengisi perut agar tak keroncongan.

Andai pula pohon bambu yang berjumlah ribuan itu ditebangi lalu dijual, dia pun bisa memperoleh tambahan uang. Apalagi dia pintar membuat anyaman, juga kerajinan tangan. Kalau hasilnya bagus, pasti bisa laku mahal. Cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kalau toh tidak bisa, tinggal bikin kolam ikan saja. Isi dengan gurameh, tawes, mujaher, melem atau lele dumbo, seperti yang tarmo lakukan. Jika panen tiba, keuntungannya cukup lumayan.

Entahlah. Mungkin saja sekarang ini yang dimaksud dengan “bekerja” adalah duduk di depan meja, berpakaian rapi, necis dan berdasi, lalu uang akan datang sendiri. Seperti pekerjaan yang kita lihat di sinetron televisi. Sedangkan berkotor-kotor dengan tanah, tidak cukup layak untuk digolongkan kedalam sebuah pekerjaan. Atau mungkin tidak pernah menjadi pekerjaan yang dicita-citakan.

12 komentar:

  1. kenapa ga dibilangin ama temennya itu klo banyak kerjaan yang bisa dilakukan

    BalasHapus
  2. Sebenernya dia udah kerja, jadi tukang angkat2 keranjang ayam
    Tapi tetep aja dia bilang bahwa

    "ITU BUKAN PEKERJAAN"

    Yang namanya pekerjaan itu yang bla-bla, bli-bli dan anu-anu

    BalasHapus
  3. paradigma bekerja hrs dirubah emang kang....

    BalasHapus
  4. Yup.., setuju. Tapi dirubah jadi seperti apa..?
    Daku belum tahu

    BalasHapus
  5. om liem sioe liong dulu tidak lulus SD, malahan dia tidak pernah sekolah.

    BalasHapus
  6. iya juga ya Gie...
    btw berarti kamu masih tetep bercita-cita jadi petani dong ya..?

    BalasHapus
  7. memang
    tapi kalau dilihat lagi :

    A. jumlah orang tidak lulus SD yang bisa seperti Liem Sie Liong
    B. jumlah orang tidak lulus SD yang jadi seperti temen saya itu

    Lebih banyak yang B deh

    Jauuhhh lebih banyak

    BalasHapus
  8. Tentu dong...
    Biarpun cicak bisa makan kodok
    Dan buntut gajah tak lagi bengkok
    Daku tetep pingin jadi petani
    Di gunung yang tinggi
    Di kampung yang sepi

    *Asal ada internet + lancarnya transportasi

    BalasHapus
  9. ahhhhh!!!!
    cari kerja itu susah!!!!
    salam kangen Gie!
    lo ga kangen ma gue yg sedang menjadi pemuda yg tak berguna?

    BalasHapus
  10. Bukannya cari duit yang susah, oom? Kan cari pekerjaan yang ga ada duitnya itu banyak ya?

    BalasHapus
  11. Ck, kebalik itu REX..
    Cari kerja sih perkara gampang
    Tapi cari kerjaan yang enak dan duitnya banyak.., itu yang susah

    Btw.., kok jarang posting cerpen lagi..? Padahal pas mas Denny bikinin dikau puisi, dikau punya waktu buat nge-reply..

    BalasHapus
  12. GLEK...!!!!!!!!!!!!!!!!

    Tepat kena sasaran. Tapi sebenarnya bikin kolam ikan atau tanam kapulaga duitnya ya lumayan kok. Buat kerja sambilan. Asal punya lahan

    BalasHapus