Ternyata dari berbagai arah muncul ribuan tikus pemakan daging. Mereka berebut menyantap serpihan daging hiu yang bertebaran. Mereka terus-menerus muncul memenuhi ruangan. Saat daging hiu habis tak bersisa dan tak ada lagi yang bisa disantap, mereka mulai menyerang sang prajurit
"Tra.. tra.. tra.."
Sang prajurit terus menembak, tapi sia-sia saja. Jumlah tikus terlalu banyak, granat sudah habis. Dalam sekejap, dia sudah dikerubungi ribuan tikus. Mereka berkerumun, bertumpuk-tumpuk hingga tubuh sang prajurit tak terlihat lagi. Lalu terdengar teriakan yang menyayat hati.
"AAAAA....!!!!"
Tak berapa lama, tikus-tikus tersebut berpencar, tapi masih berkerumun. Terlihat tulang kerangka sang prajurit, tergeletak di lantai.
Aku bingung. Mereka, para tikus itu, ternyata belum kenyang. Dengan beringas, mereka lari ke arahku. Aku akan dimakan, aku akan mati, tubuhku dihabisi.
"Tidaakk.., Kyaaaa...!!!"
Aku lari ketakutan. Memanjat tiang besi, lalu melompat ke saluran ventilasi dari baja yang melintang di langit-langit kapal. HUP, tanganku berhasil berpegangan pada tepi saluran ventilasi sepanjang lima meter. Lalu aku memanjat masuk dan tengkurap disitu. Para tikus hanya bisa melihat dalam diam. Mereka tidak bisa kesini, mereka kebingungan.
Tapi tanpa dinyana muncul seekor tikus betina besar, seukuran anak kerbau. Berkulit putih, kepalanya memakai dua ikat pita berwarna merah muda. Bibirnya bergincu merah, pipinya merona merah. Dia berdiri tegap dengan kedua kaki belakangnya, sedangkan kaki depan digunakan untuk memegang pipa rokok. Yang diisap lalu dihembuskan "Fyuuhh". Asap putih keluar dari bibirnya yang merah merekah.
Beberapa saat kemudian tikus betina itu berjalan ke tengah ribuan tikus ganas lain. Dia menatapku lekat-lekat, tersenyum menggoda, lalu berteriak :
"Rakyatkuu.., ayo berpesta. Ayo menyanyi bersama.., ayo menari hula-hula.."
JREENNGG..!!
Tiba-tiba tikus-tikus itu membentuk sebuah orkestra. Beberapa ekor tikus maju ke depan. Berhiaskan sabuk bunga matahari di pinggang, kepala mereka bermahkota daun, tangan dan kakinya memakai gelang dari bunga. Serempak, mereka menari hula-hula. Diiringi oleh suara musik yang mengalun riuh, merdu. Dimainkan para tikus muda bertopi koboy pada gitar, tikus berompi kotak-kotak pada bass, tikus berkemeja pada saxofon, tikus bertelanjang dada pada drum, dan tikus berpakaian safari pada piano. Sang ratu berdiri di tengah, dan bernyanyi genit :
Dubidam didamdam..
Dubidam didamdam..
Ayo menari hula-hula
Ayo menyanyi bersama
Ayo kemari
Kita menari
Kita bernyanyi
Bersama
Dalam hula-hula
Dubidam didada
Syalalala
Dubidam didamdam..
Ayo menari hula-hula
Ayo menyanyi bersama
Ayo kemari
Kita menari
Kita bernyanyi
Bersama
Dalam hula-hula
Dubidam didada
Syalalala
*Togie melihat dalam bengong, terbangun, tambah bengong, lalu tidur lagi
Tamat
Duh... sampe dibikin sekuel 3 seri.... saingan ma Pirrates of the Caribian.
BalasHapustikus betina besar, seukuran anak kerbau. Berkulit putih, kepalanya memakai dua ikat pita berwarna merah muda. Bibirnya bergincu merah, pipinya merona merah..... sepertinya lebih mengerikan dibandingkan ma kracken gurita raksasa.....
halah segala tikus diurusin
BalasHapussaya alergi tauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
huhuhu
dc
Ckikik.. kik.. kik.. :D
BalasHapus*mules deh... ketawa terus baca cerita Togie...*
Bukan mengerikan mbak
BalasHapusTapi bikin eneg
Jadi mual
Rasanya seperti melihat paduka yang mulia Bush sedang menari salsa pake baju renang
Daku lebih alergi bin mual-mual bang
BalasHapusMakanya daku tulis mimpi daku disini
Agar dapat menyebarkan penyakit mual ke segenap penjuru bumi
Padahal daku nulisnya sambil mual lho mbak
BalasHapusbukan sambil ketawa
hiks..
aduuuh,, jangan ikut-ikutan SenDu jadi se-TRAGIS gitu, dong..
BalasHapusmeski TRAGIS, musti tetap ketawa... biar nggak STRESS.
{hallagh apa nggak malah dibilang STRESS, ya???}
hehehehe... :P
Ah iya...
BalasHapusDaku baru inget
Ternyata sampai sekarang
Daku masih belum tau nama aselinya sendu
*baru.nyadar.com
walah.... kebangetan nih.. :-)
BalasHapusUntunglah karena secara tidak langsung
BalasHapusMbak mengingatkan daku
:P