Dik, apa kabar..? Dari seorang informan yang tidak jelas asal-usulnya, kudengar keadaanmu baik-baik saja. Dia bilang, sekarang kau sudah lulus kuliah dan bekerja diluar kota. Alhamdulillah. Aku harap informasi tersebut benar adanya. Amiin.
Dik, saat rasa lapar membuat perutku menderita, aku kok jadi ingin bertanya : “Masih ingatkah kau pada peristiwa bertahun lalu..? Saat udara dingin menusuk kulit kita sampai ke tulang..? Saat kita berkemah dan duduk berkumpul mengelilingi api unggun..?”. Aku tak tahu bagaimana denganmu tapi aku masih ingat dik. Itulah saat pertama kita bertemu. Pertama kali kau tersenyum kepadaku. Membuatku cengar-cengir terhadapmu. Hingga sampai saat ini semua kenangan itu masih tersimpan kuat di sel-sel otakku. Tak luput satu keping pun.
Dik, aku selalu heran pada peristiwa itu. Tak ada cerpen ataupun novel pernah bercerita tentang seorang gadis yang minta diantar ke kamar kecil pada seorang pria tak dikenal. Dimana pria tersebut berusaha tampil berani dengan berjalan menembus rimbun dan gelap pepohonan sejauh belasan meter demi mengantar si gadis ke toilet. Dimana sesampainya disana dia menunggu diluar pintu dengan tubuh gemetar karena takut dimakan hantu. Asal tahu saja dik. Sebenarnya, saat itu, aku jauh lebih takut darimu. Aku sendiripun sudah puluhan menit menahan pipis. Kau tahu alasannya..? Karena aku takut hantu. Takut pada sosok menyeramkan yang senantiasa bersembunyi di balik malam.
Sayang ketakutanku terus berlanjut. Sejak saat itu aku selalu takut mengungkapkan rasa dihatiku. Rasa yang selanjutnya terus menyiksaku dalam penyesalan.
Sejak dulu aku ingin berkata, sekali saja, bahwa kau meninggalkan torehan indah dalam hidupku. Kenangan bersamamu selalu datang dalam mimpi-mimpiku. Tak bisa kuhapus bayangmu dari sel-sel otakku. Tapi kata-kata itu tak pernah meluncur dari mulutku. Tak tahu kenapa aku selalu bisu didepanmu. Aku berubah menjadi seorang pengecut. Yang takut terhadapmu, pada rasa ini, pada diri sendiri.
Maaf dik, mungkin kau merasa terganggu dengan tulisanku. Menganggapku sok berani di multiply. Menganggapku masih sepengecut dulu. Tapi ketahuilah dik : “SEKARANG AKU SUDAH BERBEDA”.
Demi menghapus bayangmu, aku telah melakukan berbagai hal gila. Mungkin tak terpikir di otakmu bahwa aku yang lugu ini dengan nekatnya berkata cinta pada gadis yang entah siapa namanya. Tak pernah mengira aku nekat berpacaran. Tak menyangka bahwa dengan ngawurnya aku menggombali tiga mahasiswi STAIN. Dimana ketiganya kuliah di kampus yang sama, jurusan yang sama, kelas yang sama, kost ditempat yang sama, dan kamarnya berdempetan. Serta entah berapa banyak lagi kengawuran serupa. Kau tak berkhayal sampai kesitu sebab kau tak pernah tahu betapa inginnya kuhapus lukisan wajahmu dari kanvas hatiku. Agar orang lain dapat menggantikanmu. Aku ingin sekali dik.
Sayang keinginanku sia-sia. Tak satupun dari mereka yang bisa menggantikanmu. Walaupun sedang bersama, walau seharusnya bahagia dan penuh warna-warni bunga, tapi aku tetap merasa hampa.
Sunyi...,
Kesunyian yang menuntunku pada sebuah keputusan sulit. Bahwa kalau toh tak bisa kuusir kau dari hati ini, maka biarlah aku terus hidup sendiri. Entah sampai kapan. Aku takkan pernah mengawur-ngawuri orang lagi. Takkan pernah nekat lagi. Takkan error lagi. Biarlah aku menunggu. Sampai tuhan mengirim seseorang yang bisa menggantikanmu. Syukur-syukur Tuhan sudi menuntunmu datang kembali kepadaku, atau membawaku kepadamu. Amiin.
Dik, aku pamit. Silahkan kau lalui hari-harimu seperti biasa dan kulalui hariku dengan biasa pula. Yah, walaupun mungkin tidak biasa-biasa amat sih. Setelah bersusah payah selama bertahun-tahun sehingga bisa kuperoleh nomor HP mu, kau amat jarang membalas SMS dariku. Itu membuat hidupku tambah berbeda dik. Aku jadi kehilangan minat untuk cengar-cengir sambil garuk-garuk kepala. Sekarang aku lebih sering termenung sambil menundukkan muka. Ck, suatu hal yang amat sangat tidak biasa.
Cukup sekian dulu. Aku tak tahu harus menulis apa lagi. Sebenarnya aku ingin menambahkan beberapa potong kisah yang terjadi belakangan ini tapi aku tak bisa. Yaah, kisahnya saja tak ada jadi apa yang musti ditambahkan..?
Semoga kau tetap dalam keadaan baik. Dan terus bertambah baik. Amiin.
NB : Sekarang aku sudah punya motor vespa. Warna biru tua.
pasti adik istimewa :)
BalasHapushaha, bisa diajak boncengan dunk...
BalasHapus
BalasHapusDik andaikan motor vespa bisa bicara
dia akan membuatmu sadar
bahwa aku lah manusia yang bisa memperlakukan semuanya dengan cinta
dan mungkin kau akan ada di sampingku sekarang
Vespaku
bicaralah!
Teramat istimewa
BalasHapus^_^
haha..
BalasHapusSayang, sekarang orangnya gak tau ada dimana
Gak ada kabar
Hiks....
BalasHapusBaaangg...!!!
ternyata.... playboy juga lo gie....
BalasHapusNB: bagi-bagi ilmunya dong.... :P
Hahaha...
BalasHapus^_^