Beberapa bulan kemarin, seorang teman dipanggil menghadap sang pencipta. Meninggalkan riuh dan busuknya alam nyata, pergi ke alam kubur yang dipenuhi sepi. Dimakan ulat, dikerubuti cacing, membusuk dan menjadi pupuk bumi.
Mungkin kita menganggap bahwa dia telah mati, tapi sebenarnya bukan. Di alam kubur sana, dia masih hidup. Ditanya oleh malaikat lalu selanjutnya entah diapakan. Jangan-jangan gara-gara tidak bisa menjawab pertanyaan akhirnya dia mengalami siksa kubur..? Ataukah dia bisa menjawab lalu disuguhi indahnya bayangan sorga..? Tak seorangpun tahu. Tabir antara alam nyata dan alam barzakh terlalu tebal untuk ditembus. Dia sudah tak bisa lagi berkomunikasi dengan kita, bercanda, tertawa, ataupun sekedar berbagi kabar. Dia terkurung di zona yang tak terjangkau oleh sinyal HP maupun wireless. Itulah sebabnya kenapa daku (juga yang lain) hanya bisa berdoa. Semoga keluarga yang ditinggalkan bisa bersabar. Ikhlas melepaskan kepergiannya. Semoga kesedihan mereka berangsur mereda. Agar bisa kembali menjalani hidup sebagaimana hari biasa. Amiin.
Sayang, ada beberapa orang yang hatinya dipenuhi rasa tega. Entah karena mencari sensasi atau apa, mereka menyebarkan isu bahwa almarhum bisa kabur dari alam kubur lalu bergentayangan menjadi hantu. Meneror dan menakut-nakuti para penduduk lalu ingin menuntut balas atas ketidak-adilan yang dialami. Daku tak tahu apa yang dimaksud dengan tidak-adil itu, yang jelas, bagi daku, kabar-kabur yang tersiar mirip dengan film-film horror indonesia yang jalan ceritanya sering membuat akal sehat kita menangis, saking amburadulnya.
Daku tak habis pikir, apa hati mereka tidak bergetar saat melihat bapak almarhum menangis dan meneteskan air mata..? Ketika ibu dan nenek almarhum menjerit lalu pingsan..? Ketika adik almarhum kehilangan seorang kakak yang menjadi tempat curhat..? Apa mereka tidak bisa membayangkan betapa sedih hati keluarga almarhum jika mendengar isu bahwa dia telah berubah menjadi sesosok hantu yang ditakuti..?
Entahlah. Selama masih hidup, almarhum selalu bersikap baik pada warga. Dia sering membelikan kami rokok, mewakili kampung kami dalam pertandingan badminton, rajin ikut serta dalam kerja bakti, murah senyum, suka menolong, dan lain sebagainya. Sungguh tidak logis kalau hanya gara-gara mati lalu dia berubah sifat, jadi hobi menakut-nakuti warga sambil berteriak "akan kubunuh kaliaaaannn.., ha.. ha.. ha..!!"
Aneh. Padahal daku dan para jomblo selalu standby di rumah almarhum semenjak dia sakit hingga seminggu setelah dia dikuburkan. Menemani keluarganya, tidur diemperan rumahnya, berjaga-jaga kalau-kalau ibu almarhum kumat lagi histerisnya lalu berteriak dan akhirnya pingsan. Sungguh, selama itu, kami tak mengalami gangguan apa-apa. Paling-paling hanyalah beberapa lusin nyamuk yang selalu bernguing-nguing diatas kepala, atau beberapa jomblo yang tiba-tiba terbangun lalu bertanya : "Mas, besok kuliah jam berapa..?".
Ya, hanya itu. Makanya sungguh aneh kalau warga yang entah siapa dan rumahnya entah dimana kok tiba-tiba mengaku dihantui oleh almarhum.
Namun, cerita belumlah berakhir.
Almarhum bersahabat karib dengan sepasang bapak-ibu yang menjadi tetangganya. Dia sering menginap disana, makan disana, curhat pada mereka, bermain dengan anak-anak mereka. Beberapa hari sebelum meninggal, almarhum tidur di rumah mereka, di kamar depan. Dia bilang ingin tidur sampai sore, istirahat total. Itulah saat terakhir dia menginap.
Alkisah, di hari ke seratus setelah dia meninggal, dia menampakkan diri di kamar depan, menemui suami istri tersebut. Dia mengenakan pakaian yang sama seperti yang dikenakan saat meninggal. Beberapa tetes darah masih mengalir dari mulutnya. Luka bekas operasi masih menyisa di batok kepalanya. Dia datang dengan raut muka sedih. Dia bilang, di alam sana, dia belum nemu tempat tinggal. Dia minta dibuatkan rumah. Dia juga mengeluhkan berbagai hal yang tidak bisa daku ceritakan disini. Suami istri tersebut hanya manggut-manggut dengan diselimuti rasa takut. Lalu besok paginya, lari menemui orangtua almarhum dan menceritakan semuanya.
Nah, disinilah masalahnya. Setelah itu, mereka juga menemui daku. Mereka bilang begini :"Gie, kemaren almarhum datang. Dia minta dibuatkan papan panggonan"
Lha, bukankah kamu cukup diam saja Gie..?
Pinginnya sih. Tapi coba tebak, siapa yang dia minta untuk membuat papan panggonan itu..?
Daku...!!!
GUBRAK..!!
Yah, tapi dihadapi sajalah. Akhirnya daku bilang bahwa roh orang mati itu sudah dikirim ke alam barzakh, tak bisa lagi nongol di dunia fana. Kalau toh ada penongolan, berarti itu mahluk lain, bukan almarhum. Dan mahluk yang bisa nongol-nongol sesukanya adalah jin. Jadi kesimpulannya, daku gak harus berbuat apa-apa. Toh bagi daku, mending membuatkan papan panggonan buat manusia saja, yang ada bayarannya. Bukan buat mahluk semacam jin. Lagipula, semasa masih hidup, almarhum juga sudah tahu bahwa daku gak mudeng masalah klenik. Jadi tidak mungkin dia minta tolong kepada daku.
Pertamanya sih, saat mendengar tanggapan seperti ini, mereka terlihat marah. Tapi mau gimana lagi. Lha wong menurut daku, yang benar ya seperti ini. Lagipula, kalau toh mau mbikinin rumah, mo dibikin pake apa..? Semen..? Kayu..? Pasir..? Batu..? Darimana daku punya duit buat mbeli semua itu..?
jomblo yang cerdas dan berani !!
BalasHapusndak takut hantu, hihii
turut duka cita buwat sahabat.
BalasHapuslumayan serem bayangin mulutnya berdarah + luka bekas operasi di kepala. sang sahabat sakit apa toh, mas Gie?
JEMPOL buat Anda Bro
BalasHapusSetuju
Doakan saja dia diampuni dosanya dan diterima amal ibadahnya
amiin
papan panggonan buat apa ya
BalasHapusyah, habis gimana lagi mbak..?
BalasHapusapalagi yang bisa kita lakukan bwt teman yg sedang sekarat kecuali menengok, menemani, berdoa, dan menghibur keluarganya..?
pake motor
BalasHapusnabrak tembok
tubuh mbentur tembok
terlempar, mbentur pohon
terlempar lagi, mbentur aspal
lalu guling-guling sejauh belasan meter
tulang belakang, remuk
tulang rusuk, remuk
hati dan ginjal, remuk
otak tertusuk pecahan tengkorak
amiin..
BalasHapuspapan panggonan = rumah/tempat tinggal
BalasHapusGie....
BalasHapusada apa mbak..?
BalasHapuskenapa gak minta dibikinin hotel aja sekalian? :P
BalasHapusBwahahaha...
BalasHapusDuit darimana bang..?