Judul Asli : Hikayat Sang Manusia Tampan
Malam Mencekam
Subuh menjelang. Angin dingin berhembus, merobek kulit, menusuk tulang. Suara binatang malam terdengar saling bersahutan. Tembok putih Rumah Sakit Umum Banyumas bergetar oleh sebuah raungan disusul isak tangis yang lirih, pilu, menyayat hati. Tangisan yang keluar dari mulut mungil seorang bayi laki-laki yang masih bermandi darah, berari-ari terburai. Tapi tangisan tersebut terhenti saat sang bayi tersenyum sambil berkata :
"Hello Mama, Hello Dokter, Hello Suster, Hello Semuanya, Hahahahaha"
"Hello Mama, Hello Dokter, Hello Suster, Hello Semuanya, Hahahahaha"
Diberi Nama
Ya, saat itu, tepat 23 tahun lalu, peristiwa dahsyat telah terjadi di muka bumi. Peristiwa yang saking dahsyatnya sehingga para pakar tidak sanggup untuk menuliskannya di "Buku Sejarah Dunia". Peristiwa lahirnya bayi mungil, bermata elang jawa, bermulut gula, berhati permata dan berwajah purnama. Bayi yang beberapa hari kemudian, setelah melewati perdebatan sengit, akhirnya diberi nama "Togar Adhi Putranto" yang berarti "Togar anaknya pak Wanto".
Ya, saat itu, tepat 23 tahun lalu, peristiwa dahsyat telah terjadi di muka bumi. Peristiwa yang saking dahsyatnya sehingga para pakar tidak sanggup untuk menuliskannya di "Buku Sejarah Dunia". Peristiwa lahirnya bayi mungil, bermata elang jawa, bermulut gula, berhati permata dan berwajah purnama. Bayi yang beberapa hari kemudian, setelah melewati perdebatan sengit, akhirnya diberi nama "Togar Adhi Putranto" yang berarti "Togar anaknya pak Wanto".
Masa Balita
Masa kecil (balita) Sang Togar Berwajah Purnama dihabiskan untuk mendalami berbagai macam ilmu disebuah istana mungil di hutan bambu. Hutan yang gelap, tanpa listrik, gak ada lampu. Disana dia belajar ilmu menangis, ilmu ketawa, ilmu minta makan, ilmu kehausan, ilmu ngambek, dan ilmu membikin repot orang tua. Kondisi tersebut didukung oleh anugerah berupa tubuh sehat, bodi tegap dan postur gagah sehingga lama-kelamaan, tanpa disadari, keluarga dan warga kampung memanggilnya dengan nama "Gagah".
Namun masa balita tersebut dihiasi pula oleh sebuah kenangan yang entah tergolong kedalam kenangan manis atau pahit. Dulu "Gagah" pernah dibawa pergi oleh orang tua gila yang jalannya mirip orang mabok. Dia diemban, digendong, diayun-ayun, disayang-sayang, diajak jalan-jalan keliling desa, lalu hilang entah kemana. Orang tua si "Gagah" panik, kakeknya panik, keluarganya panik, penduduk kampung pun ikut-ikutan panik. Apalagi ada warga yang berteriak histeris
Masa kecil (balita) Sang Togar Berwajah Purnama dihabiskan untuk mendalami berbagai macam ilmu disebuah istana mungil di hutan bambu. Hutan yang gelap, tanpa listrik, gak ada lampu. Disana dia belajar ilmu menangis, ilmu ketawa, ilmu minta makan, ilmu kehausan, ilmu ngambek, dan ilmu membikin repot orang tua. Kondisi tersebut didukung oleh anugerah berupa tubuh sehat, bodi tegap dan postur gagah sehingga lama-kelamaan, tanpa disadari, keluarga dan warga kampung memanggilnya dengan nama "Gagah".
Namun masa balita tersebut dihiasi pula oleh sebuah kenangan yang entah tergolong kedalam kenangan manis atau pahit. Dulu "Gagah" pernah dibawa pergi oleh orang tua gila yang jalannya mirip orang mabok. Dia diemban, digendong, diayun-ayun, disayang-sayang, diajak jalan-jalan keliling desa, lalu hilang entah kemana. Orang tua si "Gagah" panik, kakeknya panik, keluarganya panik, penduduk kampung pun ikut-ikutan panik. Apalagi ada warga yang berteriak histeris
"Dimanakah dikau wahai bayi mungil berwajah purnama...?"
"Auuaaaaa.........."
Untunglah kemudian si bayi tampan ditemukan di tepi jalan di pojok desa. Sedang ditimang-timang kaki tampol (nama orang gila tersebut) sambil (mungkin) bernyanyi :
"Satu ditambah satu"
"sama dengan dua.."
"dua ditambah dua"
"jadinya sih berapa"
"kok bisa lupa"
"Syalala"
"Dubidam didada"
C = Do
Sekolah TK
Pada umur empat tahun si "Gagah" mulai belajar di sekolah TK. Disana dia mendapat nama baru pula. Berhubung teman-temannya disana masih kecil-kecil dan belum bisa bicara dengan benar, maka kata "Gagah" mereka ucapkan dengan rada sengau : "Gagaaang..., Gagaang...".
Pada umur empat tahun si "Gagah" mulai belajar di sekolah TK. Disana dia mendapat nama baru pula. Berhubung teman-temannya disana masih kecil-kecil dan belum bisa bicara dengan benar, maka kata "Gagah" mereka ucapkan dengan rada sengau : "Gagaaang..., Gagaang...".
Masuk SD
Waktu berumur lima tahun, "gagang" masuk SD yang walaupun di kelas satu dan kelas dua benar-benar tidak bisa membaca tapi entah kenapa dia bisa naik terus sampai kelas tiga. Pernah dapat rangking satu pula. Di masa ini "Gagang" berkenalan dengan seorang tua yang rada kurang waras. Beliau gemar mengaji dan sering mampir ke rumah untuk numpang shalat, lalu berdoa lama banget*. Beliau ini hobi memakai baju berlapis-lapis, bahkan terkadang lebih dari rangkap lima. Dan berhubung "Gagang" nge-fans sama beliau, maka sesekali dia pun berpakaian rangkap pula sehingga oleh teman-teman dijuluki "Kaki Tawin", sama seperti nama orang tua baik hati (walaupun kurang waras) tersebut.
Satu Orang Lagi
Tak lama berselang "Kaki Tawin kecil" mendapat teman baru, orang gila yang masih warga situ. Dia sering ngeluyur ke kebun singkong, kebun Alba, hutan bambu dan pinggir kali dengan membawa & meniup harmonika. Dia pun sering mampir ke rumah dan meminjamkan harmonikanya (tidak untuk ditiup). Karena hal itu "Kaki Tawin kecil" memperoleh nama baru yaitu "Si Shod", mengambil nama si orang gila peniup harmonika.
Perbedaan Nama Panggilan
Saat SMP "Si Shod kecil" sudah mengoleksi banyak nama. Dan habitat asal teman-teman di sekolah bisa diketahui dari bagaimana mereka memanggilnya. Teman satu kampung biasa memanggil "Gagah, Gagang, Tawin atau Si Shod". Sedangkan teman lain desa memanggilnya dengan nama asli, yaitu "Togar".
Cinta Masa SMA
Mengandalkan "NEM" yang entah kenapa kok jadi yang tertinggi di kelas, Togar berhasil diterima di sebuah SMU bergengsi di purwokerto. Di SMA ini, si tampan baik budi ini, dipanggil menurut nama asli. Tapi itu tak berlangsung lama. Saat kelas dua SMA Togar berkenalan dengan adik kelas yang berwajah, bersikap dan bersifat sangat anggun. Untuk pertama kalinya Togar benar-benar jatuh cinta.
Rise Of The Togie
Berhubung Togar mengidap penyakit grogi yang sangat akut, maka dia baru berani mendekati "Si Gadis Anggun" saat sudah kelas tiga, itu pun lewat email pula. Dan tahukah nama email yang pertama kali dia buat..?
togi_iba@****.com, Akronim dari TOGAr Adhi_I****B***A***** --> (IBA = Inisial si gadis anggun)
Kenapa menjadi togie..? Karena ternyata "Si Gadis Anggun" punya email juga (Iend_****@***.com), yang kalau digabung menjadi :
togi_iend, disingkat = togie
Salah Persepsi
Nah, mulai saat itulah teman-teman di kelas mulai memanggil si tampan dengan nama Togie, sesuai dengan nama email yang secara iseng ditulis di buku, biar tidak lupa, walaupun mereka sendiri tidak tahu makna dibalik nama tersebut. Parahnya lagi, ketidak tahuan itu kian akut saat Si Jutek Berpipi Besar bertanya :
"Eh, kamu togie ya..? TOgar GIla ya..? Wakakakaka......!!!!!!!!!"
#Gubrak
Kontinuitas
Dan berhubung si jutek adalah siswi SMA cerewet yang punya banyak teman-teman cerewet dan teman-temannya itu punya teman-teman yang lebih cerewet lagi, maka perlahan tapi pasti nama Togar mulai dilupakan dari muka bumi. Hanya bisa ditemukan di buku absensi. Dan yang lebih dikenal adalah TOGIE.
Nama Berjuta Makna
Ternyata "metamorfosa nama" ini punya makna yang amat dalam, tidak terperi. Contohnya begini :
Note
*Daku masih ingat betul bahwa beliau pernah berdoa seperti ini :
"Semoga anak ini (sambil memangku daku) menjadi orang sukses, punya keluarga yang baik, dan rajin beribadah"
Amiin..!!!
Waktu berumur lima tahun, "gagang" masuk SD yang walaupun di kelas satu dan kelas dua benar-benar tidak bisa membaca tapi entah kenapa dia bisa naik terus sampai kelas tiga. Pernah dapat rangking satu pula. Di masa ini "Gagang" berkenalan dengan seorang tua yang rada kurang waras. Beliau gemar mengaji dan sering mampir ke rumah untuk numpang shalat, lalu berdoa lama banget*. Beliau ini hobi memakai baju berlapis-lapis, bahkan terkadang lebih dari rangkap lima. Dan berhubung "Gagang" nge-fans sama beliau, maka sesekali dia pun berpakaian rangkap pula sehingga oleh teman-teman dijuluki "Kaki Tawin", sama seperti nama orang tua baik hati (walaupun kurang waras) tersebut.
Satu Orang Lagi
Tak lama berselang "Kaki Tawin kecil" mendapat teman baru, orang gila yang masih warga situ. Dia sering ngeluyur ke kebun singkong, kebun Alba, hutan bambu dan pinggir kali dengan membawa & meniup harmonika. Dia pun sering mampir ke rumah dan meminjamkan harmonikanya (tidak untuk ditiup). Karena hal itu "Kaki Tawin kecil" memperoleh nama baru yaitu "Si Shod", mengambil nama si orang gila peniup harmonika.
Perbedaan Nama Panggilan
Saat SMP "Si Shod kecil" sudah mengoleksi banyak nama. Dan habitat asal teman-teman di sekolah bisa diketahui dari bagaimana mereka memanggilnya. Teman satu kampung biasa memanggil "Gagah, Gagang, Tawin atau Si Shod". Sedangkan teman lain desa memanggilnya dengan nama asli, yaitu "Togar".
Cinta Masa SMA
Mengandalkan "NEM" yang entah kenapa kok jadi yang tertinggi di kelas, Togar berhasil diterima di sebuah SMU bergengsi di purwokerto. Di SMA ini, si tampan baik budi ini, dipanggil menurut nama asli. Tapi itu tak berlangsung lama. Saat kelas dua SMA Togar berkenalan dengan adik kelas yang berwajah, bersikap dan bersifat sangat anggun. Untuk pertama kalinya Togar benar-benar jatuh cinta.
Rise Of The Togie
Berhubung Togar mengidap penyakit grogi yang sangat akut, maka dia baru berani mendekati "Si Gadis Anggun" saat sudah kelas tiga, itu pun lewat email pula. Dan tahukah nama email yang pertama kali dia buat..?
togi_iba@****.com, Akronim dari TOGAr Adhi_I****B***A***** --> (IBA = Inisial si gadis anggun)
Kenapa menjadi togie..? Karena ternyata "Si Gadis Anggun" punya email juga (Iend_****@***.com), yang kalau digabung menjadi :
togi_iend, disingkat = togie
Salah Persepsi
Nah, mulai saat itulah teman-teman di kelas mulai memanggil si tampan dengan nama Togie, sesuai dengan nama email yang secara iseng ditulis di buku, biar tidak lupa, walaupun mereka sendiri tidak tahu makna dibalik nama tersebut. Parahnya lagi, ketidak tahuan itu kian akut saat Si Jutek Berpipi Besar bertanya :
"Eh, kamu togie ya..? TOgar GIla ya..? Wakakakaka......!!!!!!!!!"
#Gubrak
Kontinuitas
Dan berhubung si jutek adalah siswi SMA cerewet yang punya banyak teman-teman cerewet dan teman-temannya itu punya teman-teman yang lebih cerewet lagi, maka perlahan tapi pasti nama Togar mulai dilupakan dari muka bumi. Hanya bisa ditemukan di buku absensi. Dan yang lebih dikenal adalah TOGIE.
Nama Berjuta Makna
Ternyata "metamorfosa nama" ini punya makna yang amat dalam, tidak terperi. Contohnya begini :
- Togar Adhi Putranto : Merupakan nama yang diberikan oleh orang tua, yang nama ini pun punya latar belakang yang amat panjang pula
- Gagah : Julukan pertama yang dianugerahkan oleh masyarakat sekitar, sebagai tanda sayang dan penghargaan
- Gagang : Bahwa ternyata daku pernah juga sekolah di TK, walau gak lulus
- Tawin : Bahwa daku pernah kagum pada seorang tua yang walaupun memiliki keterbatasan mental, namun tetap rajin beribadah. Beliau lebih daku kagumi dibandingkan dengan manusia normal tapi tidak mau beribadah
- Si Shod : Bahwa keterbatasan mental tidak menghalangi seseorang untuk berbuat baik dan berjiwa seni.
- Togie = TOGar-I**** --> Bercerita tentang kisah cinta masa SMA, yang katanya merupakan kisah cinta yang tak bakal terlupa
- Togie = TOGar teknIk Elektro --> Seakan-akan saat itu togie tahu bahwa kelak dia akan kuliah di teknik elektro
- Togie = TOGar petanI suksEs --> Merupakan cita-cita luhur yang ingin dicapai
- Togie = TOGar sI gantEng --> Kejujuran & Fakta tak terbantahkan
Note
*Daku masih ingat betul bahwa beliau pernah berdoa seperti ini :
"Semoga anak ini (sambil memangku daku) menjadi orang sukses, punya keluarga yang baik, dan rajin beribadah"
Amiin..!!!
SELAMAT ULANG TAHUN GIE.., GANTENGLAH SELALU...!!!!
kok orng gila hobi bgt maen ama togie ya...jangan2..
BalasHapushappy birthday ya :)
Wah, gak tau tuh mbak..
BalasHapusSekarang kaki tampol dan kaki tawin sudah meninggal
(Inalillahi wa ina illahi roji'un)
Sedangkan si Shod sudah bertahun-tahun pergi dari desa, merantau entah kemana
*BTW, terimakasih banyak mbak
SELAMAT ULANG TAHUN TOGIE ... !!!
BalasHapusmoga panjang umur n murah rizki.... n kalo banyak rizki jangan lupa bagi-bagi :D
NB : Ooo bgitu to kisah tentang asal muasal nama Sang Togar Berwajah Purnama, tp menurut yg aku denger kayaknya msh ada kisah lainnya.... betul tidak ya ???? kabar burung... katanya ada unsur perjanjian dua orang sahabat...janji hati dua orang bapak bgitu..... ato bener cmn kabar burung ya ???
Perjalanan masih panjang membentang...
BalasHapusSemoga lebih baik lagi..
SELAMAT ULTAH BANG TOGIE!
yang keberapapun ga penting
karena umur kan cuma angka
yang penting keep writing,
ok bro!
MeT MiLad Gie...
BalasHapussemoga jadi petani yang sukses..
jadi setiap bulan bisa kirim upeti ke Sendu
:D
Oh...begitu ceritanya kenapa dipanggil Togie :p Nih kado buat Miladnya Togie, sebuah puisi berjudul "Potret Usia" http://karitasurya.multiply.com/reviews/item/17
BalasHapusGlek...?
BalasHapusKok tau mbak..?
Kok bisa tau...?
Padahal kan di teknik sendiri aja, cuma beberapa orang yang daku kasih tau
Plus satu orang lagi pas KKN
*penasaran
Amiin..
BalasHapusTerimakasih banyak bun
Daku akan berusaha
^_^
OK Bang.., terimakasih banyak baaang...
BalasHapusTapi itu lho.., gambarnya itu lho...
Kok..???
Baaaaannngggg...!!!!!
Amiiinn...
BalasHapusAyo ndu, ucapkan bareng-bareng ndu...
Amiinn...
Nah, tapi tulisan yang dibawahnya
jangan diamini
^_^
Hihi.., memang begitu ceritanya mbak...
BalasHapusAnu, kado nya sudah daku buka
Memang bagus
Terimakasih banyak ya mbak,.,
cerita di atas hanya fiktif belaka kalau ada kesamaan emang disama-samain ;p
BalasHapusmet hut ye
oooo bener ya...??
BalasHapusya itu tadi Gie... kabar burung...
hahaha...
BalasHapussetuju ama ari *mediasauna*
Bukan fiktif kok bang, ini kisah nyata
BalasHapusPeristiwa super besar yang tak sempat tertulis dalam buku sejarah dunia
Tapi ada fiktifnya juga ding, pas "Hello mama, hello suster dan blablabla"
Yup, memang benar mbak..
BalasHapus*daku jadi penasaran
Yaahh..., kok setuju mbak..
BalasHapusini kan bukan fiktif
hiks
*sedih
Last but not least...
BalasHapus"Met Milad ya Gie.."
telat nih coz kemarin ga OL
(baru tau neh kalo nama aslimu togar, seperti orang medan dong ya.. ^_^)
Memang sengaja mbak..
BalasHapusGara-gara perjanjian dua orang bapak
^_^
Gie, main bola lagi yuk!
BalasHapus.... bukan penyakit menular
terimakasih banyak bang
BalasHapusmohon doanya
^_^
I**** B*** A*****
BalasHapusI**** B*** A*****
I**** B*** A*****
I**** B*** A*****
Ooooo iya inget....
Nah.., kan..
BalasHapusInget kan jon...
Rasanya temen kita pun, gak ada yang lupa deh