
Mati, sebenarnya apa itu mati..? Kenapa banyak orang yang takut mati..? Padahal bagiku, kematian hanyalah sebatas perpindahan alam, perpindahan jiwa dari alam dunia menuju alam kekal, setelah transit sebentar di alam barzah. Tak lebih. Karena itulah, sebenarnya, yang aku takuti bukanlah kematian itu sendiri, tapi ketidak-jelasan nasibku setelah nanti mati.
Andai saja tak ada akhirat atau alam kubur, tentu tak ada lagi yang perlu ditakuti dari mati. Jasadku, silahkan saja ditanam sebagai pupuk bumi. Hartaku, gunakan untuk membantu orang lain, atau mencukupi kebutuhan keluarga. Fotoku..? pajang di kamar atau meja kerja anda, untuk menghilangkan suntuk atau menghibur lara. Dan ruh ku..? Apa yang perlu dikhawatirkan..? Bukankah dia tak harus mengalami siksa neraka..?
Namun sayangnya, akhirat itu ada. Dari perhitungan amal yang kulakukan secara asal, kecil kemungkinannya bahwa aku bakal terhindar dari siksa neraka. Duapuluh tiga tahun sudah aku hidup di muka bumi, tapi shalat yang aku lakukan hanya nol koma sekian persen dari seharusnya. Puasa ramadhan memang jalan, tapi masih ada bolongnya. Zakat..? Bah, paling cuma zakat fitrah saja. Sedekah, ilmu berguna, amal soleh..? Hanya sedikit. Sialnya lagi, aku bahkan tak bisa mengandalkan doa dari anak yang berbakti. Kenapa..? Tentu karena aku belum punya anak..!!! Gimana sih..?
Entahlah, saat ini aku merasa bahwa para malaikat sedang melihatku, mengawasi gerak-gerikku, mencatat apa yang sedang kulakukan. Bahkan mungkin ada diantara mereka yang sedang bersiap-siap mencabut nyawaku, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Ya, benar. Ajal hanyalah sederet antrean di buku absensi, dan kita hanya bisa menunggu giliran kita dipanggil. Kita tak pernah tahu tepatnya kapan. Karena itu diatur secara sepihak oleh Tuhan, tidak didiskusikan dulu dengan kita.
Ah, ternyata mengingat mati itu ada gunanya juga. Mau tidak mau aku harus berpikir agar siap mati. Baik dengan memperbanyak amal, mengurangi resiko dosa, bahkan keduanya. Seberat apapun perjuangan yang nanti kulakukan, pasti akan terasa lebih ringan, lebih nikmat, dan lebih menyenangkan. Kenapa..? Karena di neraka, perjuanganku tentu jauh lebih berat lagi. Yaah, tapi sayang. Seringkali, keinginan itu hanya tinggal keinginan saja, tanpa ada aplikasinya. Tapi masih mendinglah, daripada tidak pernah punya keinginan sama sekali.
Hingga kemudian, kusimpulkan bahwa saat ini aku belum siap mati. Bukan karena aku takut mati, tapi karena aku tidak ingin masuk neraka. Buktinya, kalau harus mati syahid, aku rela menyongsongnya dengan tangan terbuka. Kenapa..? Karena pada prinsipnya, mati itu sama. Tinggal mencabut nyawa dari tubuh kita. Yang beda adalah caranya. Mau mati konyol, atau mati dengan penuh gaya. Mau memilih jalan menuju surga, atau terjun bebas ke dasar neraka.
Haha..!! mati.., mati.., mati. Dengan cara apa aku akan mati..? Bagiku, itu masih misteri.
Hingga kemudian, kusimpulkan bahwa saat ini aku belum siap mati. Bukan karena aku takut mati, tapi karena aku tidak ingin masuk neraka. Buktinya, kalau harus mati syahid, aku rela menyongsongnya dengan tangan terbuka. Kenapa..? Karena pada prinsipnya, mati itu sama. Tinggal mencabut nyawa dari tubuh kita. Yang beda adalah caranya. Mau mati konyol, atau mati dengan penuh gaya. Mau memilih jalan menuju surga, atau terjun bebas ke dasar neraka.
BalasHapus==========================
Setuju deh...sebab Mati itu hanya salah satu episode kehidupan anak manusia....dari tiada lantas ada dan nanti kembali tiada....tfs gie...
saya masih takut mati
BalasHapusmasih banyak pe-er nh
;p
insya Allah..........
BalasHapussaya....................... SIAP.
Insya Allah...................
masih terlalu banyak kesalahan dan dosa nempel, membebani... moga disisa usia yang masih diberikan, kesempatan yg masih ada, smoga kita bisa memperbaiki diri..amiin3...
BalasHapusIya, tapi di akhir episode masih ada sambungannya mbak
BalasHapusepisode yg nanti g ada endingnya
mbok nanti disuruh berperan sbg bahan bakar neraka terus
kan nelangsa
Amiin, semoga saja ya mbak..
BalasHapusAmiin.., emang masih banyak yang harus diperbaiki
BalasHapusdari pada mikir surga-neraka lebih baik...mikir "ketemu" sama PENCIPTA SyurGa-Neraka..ya Mbokk ?! (khas purwokerto neeh) ;P
BalasHapusHaha, iya
BalasHapusNanti ketemunya pas kita lagi di neraka
Haha, boro-boro bahagia
Buat teriak kesakitan saja kita gak sempat
kekekekekekekek..
BalasHapusbtw..anda sajalah yang go to hell alone..
saya mah mo disini ajaah..sorga dunia sama permaisuri saya...
kekekekek--salam--
...
BalasHapus@mvlia :
BalasHapuskalo mati tapi dijamin masuk surga
dan keluarga yang ditinggalkan tetep bahagia
masih tetep takut mbak?
hohohoo...inilah GE_ER SpiriTual.. :p
BalasHapusMm, maksudnya..?
BalasHapussiapa yang jamin anda bisa masuk SyuRga..la wong Nabi SAW aja ga pernah ngerasa Beliau akan masuk Syurga...makanya beliau tetap menangis dan merintih akan Dosa-dosa....ehh..anda....ckckckck
BalasHapusnabi..? tunggu bentar, dalilnya..?
BalasHapuskekekek..emangnya ga ikut ngaji..tanya aja deh ama orang PKS atau Kammi..di jalan kampoes juga ada kan markas KAMMI..(kalo belom pindah..) ..;P (jadi inget ayam Bakar "ABG" atawa "ALFATH")
BalasHapusbukan, mumpung abang lagi online, mending ditulis disini aja sekarang
BalasHapusbiar yang lain juga bisa ikut belajar
so, dalilnya apa...? kok abang bisa berpendapat seperti itu?
gw ga bawa Hadist Bukhari coz beratz brow....
BalasHapustanpa harus berat-berat ke Dalil, semua tahu NABI SAW dan juga Para Sahabat adalah orang-orang suci yang digambarkan sebagai kalo malam "Layaknya seorang pengemis fakir yang merintih dan menangis karena dosa-dosa sampai menjelang fajar" kalo Siang digambarkan "sebagai Singa Jantan yang gagah-berani di medan tempur".
lah wong Si BILAL bi Rabbah yang Kata Rasul SAW , Terompahnya saja Sudah "jalan-jalan" di Sorga, apa Lantas dia merasa GE-ER lalu santai-santai saja dalam BerIbadah kepada Allah SWT.
Umar Ibn Khattab ketika dia ingat dosa-dosa terutama saat dia--ketika Jahiliyah, yang mengubur Hidup-hidup PUTRinya, Menangis, meraung-raung--seperti "orang Gila"--padahal sekali lagi Beliau sudah dijamin Masuk syurga.
Dan di Alqur'an ..kira-kira begini (saya tidak hapal Surah dan ayat tapi saya akan check lagi)..."apakah kamu merasa akan Msuk syurga..padahal Belum Lagi datang Ujian terhadap Kamu..dsb"...
mendengar redaksi Ayat ini, sang Nabi SAW (dan para sahabat) menangis sejadinya karena teringat dosa-dosa...
--salam--
Dari Abu ‘Abdullah, Jabir bin ‘Abdullah Al Anshari radhiyallahu anhuma, sungguh ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : “Bagaimana pendapatmu jika aku melakukan shalat fardhu, puasa pada bulan Ramadhan, menghalalkan yang halal (melaksanakannya dengan penuh keyakinan), mengharamkan yang haram (menjauhinya) dan aku tidak menambahkan selain itu sedikit pun, apakah aku akan masuk surga?" Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab : " Ya"
BalasHapus[Muslim no. 15]
Makanya bang, daku sebenere heran ama orang yg ngerasa puas karena konon sudah bisa menikmati surga di dunia
jadi lo harus ngebedain antara
BalasHapusyang Eksoteris dan Esoteris..
tau ya maksudnya ?
jadi lo harus ngebedain antara
BalasHapusyang Eksoteris dan Esoteris..
tau ya maksudnya ?
biar lebih jelas, gimana kalo diterangin sekalian
BalasHapusseperti biasa, biar yg lain bisa ikut belajar