Rabu, 08 November 2006

Cerita tentang pohon mangga milik saya


Pagi ini, saya lihat lagi buah mangga yang tergantung rimbun pada pohonnya. Jumlahnya sekitar 80 buah. Ya, cukup banyak memang. Sehingga saat panen tiba diperlukan tiga karung besar untuk menampung semuanya.

Ah, saya jadi teringat peristiwa sebulan lalu dimana saya melihat pohon-pohon ini juga, dengan perasaan gembira. Ada tiga buah pohon mangga ditempat saya yang alhamdulillah sudah berbuah semuanya. Masing-masing mempunyai buah lebih dari 50 butir. Saat itu saya membayangkan bahwa kelak buah ini akan saya petik semuanya, saya simpan hingga matang dan sebagian akan saya bagikan pada teman-teman di kampus. Mereka pasti senang. Maklum saja, namanya juga anak kost. Jadi lebih baik buah mangga itu saya barter kan dengan catatan statistika yang mereka punya. Hm, lagipula kalau hanya diberikan pada empat atau lima anak pasti cukuplah, dirumah pasti masih ada sisa.


Sayangnya, peristiwa itu terjadi sebulan yang lalu. Sekarang buah mangga yang tersisa paling tinggal separuhnya. Ya, di kampung saya memang banyak superhero musiman, banyak BATMAN (Manusia Kelelawar) yang doyan mangga. Yang kalau siang sekolah atau bekerja tapi malamnya suka nangkring entah dipohon mana. Jadi wajar saja kalau saya pun jadi salah satu korbannya,


Apalagi bulan ramadhan kemarin beberapa anak kecil yang suka nongkrong di masjid secara baik-baik meminta buah mangga pada saya, dan dengan bijaksana saya jawab dengan berkata "Nanti ya, kalau sudah matang saja". Mereka pun menurut walaupun ada sebagian anak yang menunjukkan wajah cemberut.


Kemudian ada lagi, ternyata banyak juga laporan yang masuk pada saya. Katanya si A suka mencuri mangga. Jadi dengan garang saya labrak dia. Tapi coba bayangkan apa yang terjadi..? Dia berkata seperti ini : "Lho mas, wong si B aja juga ikut ngambil kok...!". OK, jadi selanjutnya saya temui si B tapi dia pun mengadukan perbuatan si C. Saat saya marahi si C dia melaporkan aksi kriminalnya si D. Dan saat saya ancam si D dia malah memberikan informasi tentang si E. AARRGGHHH...!!!!


Pada akhirnya saya menggunakan opsi terakhir yang saya punya. Buah mangga yang hilang itu saya ikhlaskan saja, toh musim depan insya Allah saya masih bisa menikmati mangga ini lagi. Dan yang pasti, saat itu pohon mangga milik saya pasti sudah lebih besar, buahnya lebih banyak, rasanya lebih manis dan enak.


Lagi pula mungkin saja para superhero itu, para BATMAN, BATCHILD dan BATADULT itu memang tidak berniat untuk mencuri mangga. Mungkin mereka malu kalau harus berbicara secara langsung dengan pria setampan saya. Jadi wajar kalau mereka minta ijin secara diam-diam, dari hati ke hati, lewat telepati. Walaupun pasti permintaan tersebut tidak sampai pada saya. Lha wong saya ini bukan orang sakti. Tapi berpikir positif saja lah. Yang baik-baik saja.


Tapi apakah tindakan saya ini bijaksana..? Saya rasa sih iya. Coba kalau saya bersikeras untuk tidak memaafkan mereka, hati ini pasti dongkol jadinya. Marah, mangkel, kesuh dan misuh-misuh yang tak tentu rimbanya. Benar-benar mengganggu kegiatan saya. Jangankan saat sedang kuliah di kampus, lha wong saat shalat saja terkadang yang saya ingat cuma buah mangga kok..., kurang khusyu rasanya.


Jadi ya itu tadi, semoga saja mereka tahu bahwa kalau masing-masing orang hanya mengambil satu atau dua buah saja sih tidak apa-apa. Saya ijinkan. Agar nanti mereka tidak dikategorikan berbuat dosa soalnya kalau sudah dapat ijin ya bukan mencuri lagi namanya.



Purwokerto, 07 nov 2006


Togie de Lonelie


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar