
Pernah daku bimbang dalam melangkah, layaknya musafir yang kehilangan arah
Kaki ini hanya bisa berjalan mengikuti laju angin
Yang setelah berputar-putar entah kemana, akhirnya kembali lagi ketempat semula
Hh, tak ada kemajuan sama sekali
Tak ada perubahan yang berarti
Pernah pula daku berdoa
Berharap akan datangnya angkutan kota
Yang membawa daku ke kantor polisi, atau kementerian informasi
Hingga bisa bertanya kemana sebenarnya diri harus pergi
Kemana harus pinjam uang untuk beli air minum dan sikat gigi
Dimana bisa numpang mandi, sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan lagi
Yang lebih sering adalah, daku menyerah dan putus asa
Marah, protes dan mengeluh tidak terima
Karena tampaknya Tuhan begitu tega, tak mau mengabulkan doa hambanya
Padahal apa sih susahnya bagi Tuhan untuk berkata Kun...
Fayakun
Agar diri ini tak lagi tersesat diruang hampa?
Tapi ternyata daku salah
Tuhan tak memberikan burger atau pizza langsung dari langit saat kita lapar
Tak pula memberi contekan saat kita kalut karena tak bisa mengerjakan soal ujian
Dia memberi pertolongan dengan cara-Nya sendiri, bukan dengan cara kita
Agar kita tidak menjadi manja, agar kita mau berusaha
Untuk meraih keinginan yang terucap dalam setiap doa
Setelah ditunjuki-Nya jalan yang tersedia bagi kita
Ternyata daku lupa
Bahwa Dia selalu memberi petunjuk menurut kemampuan hamba-Nya
Tukang batu, pemulung dan pengemis, profesor, bahkan gembong kriminal sekalipun
Tidak diberi petunjuk dengan cara yang sama
Ada yang rumit, ada pula yang serba sederhana
Pokoknya semua serba berbeda
Ah, tapi terkadang Dia menjawab doa yang sama
Oleh orang yang sama, dengan cara yang sama pula
Seakan ada papan yang bertuliskan rambu-rambu diotak kita
Hingga dengan jelas bisa kita baca tulisan yang ada
"Kamu seharusnya seperti ini lho..., seperti yang dulu itu"
"Ayo.., sekarang berusaha sana"
"Agar tercapai segala doamu..."
Alhamdulillah ...
Akhirnya kegalauan yang selama ini melanda
Bimbang, resah, putus asa, kalut, bingung, tangis, akan satu hal yang sama
Ternyata terjawab dengan cara yang teramat sangat sederhana
Hanya perlu waktu tak lebih dari satu detik, serta beberapa menit sesudahnya
Agar daku tersenyum seketika, dilanjutkan dengan nyengir bahagia
Dan selanjutnya berucap "Ah, ini dia"
Purwokerto, Sabtu 28 Okt 2006
Togie de Lonelie
Keterangan Gambar : Dinding, lukisan, eternit, lampu dan pintu kamar saya. Hihi, bagus ya...?
Ah ini dia - ne opo gie?
BalasHapusMasih rahasia ndah, belum bisa dikatakan sekarang
BalasHapus