
Saya rasa yang paling tepat justru sebaliknya. Anda sebagai pihak yang lebih tua harus memberi contoh pada mereka yang lebih muda. Sebab kalau yang tua saja tidak bisa dijadikan teladan, tidak mau meminta maaf, siapa nanti yang jadi panutan anak-anak kita.
2. Dia kan lebih tua, jadi seharusnya dia mau memberi contoh, mau berbesar hati meminta maaf pada saya.
3. Dia yang salah, karena itu dia yang harus meminta maaf
Nah itulah masalahnya. Karena sudah berbuat salah dia pasti merasa canggung dan gengsi kalau disuruh meminta maaf. Pasti malu kalau harus terang-terangan mengaku. Karena itu pula sebaiknya kita lah yang terlebih dahulu memulai untuk meminta maaf. Agar kelak kecanggungan itu berkurang hingga dia bisa berkata "Maafkan aku juga ya.., sebenarnya aku yang salah.."
4. Yang salah itu saya, karena itu saya malu mengakuinya
Wah kalau begitu anda bersiap-siap saja masuk neraka. Tuhan maha pengampun, mau memaafkan dosa kita. Tapi kesalahan yang dilakukan pada orang lain, harus terlebih dahulu mendapat maaf darinya. Kalau tidak ya tanggung saja resikonya.
5. Dia kan pria sedangkan saya wanita. Sudah sepantasnya dia meminta maaf pada saya.
Oo, begitu. Asal tahu saja ya bahwa dalam hidup berumah tangga seringkali istri menjadi pihak yang harus terus mengalah. Harus mau mengurus rumah, membimbing anak, memasak, tanpa punya banyak kesempatan untuk protes pada suami. Jadi lebih baik sekarang minta maaf saja sana. Hitung-hitung latihan melapangkan dada agar saat nanti berumah tangga tidak kaget.
6. Saya ini laki-laki. Jantan, tampan, rupawan. Masa harus meminta maaf pada wanita..? Gengsi lah ya...
Bah kalau begitu anda ini laki-laki tak tahu diri namanya. Anda ini kan laki-laki, kelak akan jadi suami yang memimpin anak istri. Kalau tidak bisa berbesar hati, lebih mementingkan ego dan gengsi, bagaimana bisa anda menjadi suami yang baik..? Yang dapat mengayomi keluarga..?
hahahahahaha.... ada2 aja...
BalasHapusbayangkanlah...kalo semua orang berpikiran seperti itu...
BalasHapusmau tua-muda, laki-perempuan,...buru-buru deh minta maaf, ntar gak ada kesempatan lagi, nyesel loh... :)
BalasHapusseperti kata Kang Dicky : lempeng we.... gak usah ada beban...
BalasHapusminta maaf aja bebannya segitu amat... :D
yang penting minta maaf aja, urusan dimaafin atau gak dimaafin, itu soal lain...
BalasHapusorang yang berani minta maaf, menunjukkan dia berjiwa besar, berbudi baik, dan tidak sombong..hehe...
wah..alasannya kok egois semua ya...., semoga togie gak gitu dech..
BalasHapushaha, memang bang. Di purwokerto sih apa saja ada.
BalasHapusada yg tua, muda, miskin, kaya, ganteng, bahkan yg jelek juga
Membayangkan george w bush JR meminta maaf pada rakyat irak & afghan..?
BalasHapussaya kok tidak bisa ya mbak..
Membayangkan george w bush JR meminta maaf pada rakyat irak & afghan..?
BalasHapusrasanya kok sulit ya
SETUJUH...!!!
BalasHapusIya.., ya...
BalasHapusSeperti saat posisi kuda-kuda, saat kaki bergetar tanpa sadar
"Udah lempeng we..., pertahankan posisi, jangan ada beban..." sang seniorpun bicara dengan lantang, sambil berkacak pinggang
Insya Allah tidak mbak.,..
BalasHapusAmin.., amin.. amin..
Yap.., tapi pinginnya sih dimaafkan.
BalasHapusApalagi kalau salah thd orang tua
pasti bukan saya... kalo saya ngomong gitu biasanya sambil nendang hahaha
BalasHapusjustru itu, sambil nendang, sambil berkacak pinggang
BalasHapusduh, junior yang malang
gak ada gunanya berkacak pinggang... kalo tangan nganggur mending sekalian mukulin juga heuheuheu... :p
BalasHapussadis
BalasHapus