Jumat, 27 April 2007

Tentang Sikap - Valentine

Valentine, betapa umat muslim mulai ribut jika tanggal 14 Februari menjelang. Ada yang mengecam, ada yang membolehkan, bahkan ada yang mencibir sikap keduanya. Valentine, seakan-akan menjadi ajang adu argumen yang rutin diadakan setiap tahun.

 

Sejarah

Alkisah, dahulu kala kaisar Claudius II mewajibkan setiap lelaki romawi untuk mengikuti wajib militer lalu dikirim ke medan perang. Mereka dilarang menikah karena pernikahan hanya membuat mereka lemah. Prajurit tidak akan bisa berkonsentrasi memenangkan peperangan jika masih memikirkan istri dan anak di kampung halaman.

 

Akan tetapi terdapatlah seseorang yang bernama Saint Valentine. Beliau seorang penganut katholik yang tetap konsisten untuk menikahkan pasangan romawi. Menurut beliau cinta adalah anugerah dari tuhan dan menikah adalah satu-satunya jalan untuk men-sah-kan anugerah tersebut. Hukum manusia tak bisa membatasi berlakunya hukum Tuhan. Karena sikapnya inilah sang pendeta akhirnya harus meregang nyawa, dihukum mati oleh sang penguasa.

 

Realita

Sayangnya, pola pikir masyarakat kita terkadang begitu ngawur, benar-benar amburadul. Mereka menetapkan hari kematian sang santo sebagai hari kasih sayang, artinya hari mengekspresikan rasa cinta. Untuk ini, diperlukan berbatang-batang coklat, bunga, sentuhan, rabaan, bahkan kegadisan. Akibatnya tidak sedikit yang menganggap bahwa hari valentine adalah saat yang tepat untuk melepas keperawanan. Konon katanya demi cinta.

 

Para ulama pun terkadang kurang berpikir panjang. Mereka membuat statement bahwa memperingati hari valentine adalah bid’ah. Sebenarnya saya setuju dengan pendapat ini. Tapi sayang, mereka kemudian berkata bahwa "Memperingati hari valentine sama saja dengan menuhankan yesus”. Yang sebenarnya kalau dirunut-runut statement ini sangat tidak nyambung.

 

Ok, yang pertama kali menetapkan perayaan ini memang Paus Gelasius I, seorang penganut kristiani. Tapi peringatan tersebut hanyalah sebatas peringatan saja, seperti peringatan hari kemerdekaan Negara kita. Coba anda buka bible, tolong tunjukkan ayat mana yang memerintahkan umat kristiani untuk merayakan valentine..!! Saya rasa tidak ada. Dan parahnya lagi, ada beberapa kasus dimana yang disalahkan bukanlah perayaan valentine-nya, tapi sang Saint Valentine sendiri, yang mungkin tidak tahu menahu bahwa kelak hari kematiannya akan dirayakan secara besar-besaran.

 

Lalu, mari kembali ke masa kini. Mari buka mata, amati realita. Lihatlah para ulama kita, banyak dari mereka yang masih tunduk dan patuh pada hukum yang dibuat penguasa walaupun hukum tersebut jelas-jelas bertentangan dengan syariat agama. Dan menurut saya, sikap Saint Valentine sangat pantas untuk diteladani oleh para ulama kita. Bukan malah dijelek-jelekkan padahal dirinya sendiri gemetar jika berhadapan dengan penguasa. Tanpa berani melawan.

 

Karena itu, marilah kita berusaha untuk lebih bersikap terbuka. Sebelum membuat pernyataan tentang valentine, lebih baik kita teliti dulu tentang apa valentine itu, tentang siapa saint valentine sebenarnya. Mari kita belajar betapa berartinya sebuah perjuangan, bahwa sikap konsisten terhadap hukum agama terkadang diikuti resiko mengorbankan nyawa. Bukan malah bermesraan, berpelukan, berduaan bahkan sampai mengorbankan keperawanan.

 

Itulah pendapat saya, yang setuju dengan sikap Saint Valentine namun menentang keras perayaan Valentine. Lha wong maknanya saja sudah beda kok. Yang satu bertema perjuangan, yang satunya lagi diisi dengan mesra-mesraan. Gak ada hubungannya.

 


KKN LemahJaya,
Februari 2007



link :

valentine wiki

Valentine - Menuhankan yesus

Cerita Kaki Bukit

Di kaki bukit, ditengah derasnya hujan kau berkata : "Gie lihatlah pemandangan di bawah sana. Begitu hijau, damai, menyejukkan mata. Aku suka disini, aku ingin tinggal lebih lama."

Dalam diam, hatiku pun berkata : "Bagiku, bening bola matamu lebih indah dari apa yang sedang kau lihat. Aku pun ingin lebih lama disini, menikmati keindahan ini, bersamamu. Tidak dengan yang lain"




Di kaki bukit, dalam pekatnya malam, seiring lampu motor yang mulai redup kau mengeluh : "Gie, aku takut. Bagaimana denganmu..?"

Dalam bisu ku timpali :" Ya, aku juga. Aku takut saat-saat ini akan berakhir. Aku takut berpisah denganmu. Aku tak ingin sendiri lagi seperti dulu. Aku takut..., pada ketakutanku."





Di kaki bukit, disergap hawa dingin kau bertanya : "Gie, kenapa kau tidak berusaha untuk memperbaiki diri. Tidur larut malam, mulai merokok, tidak pernah bersikap tegas.

Ck, sebenarnya ingin kujawab : "Aku memang tidak se-sempurna yang kau harapkan. kau memang bisa melihat berbagai kekurangan yang kumiliki. tapi itu semua sengaja kutunjukkan padamu. agar kau dapat lebih mengenalku, apa adanya. Tanpa ditutup-tutupi. Tapi percayalah, bukan berarti aku berhenti berusaha untuk menjadi lebih baik."





Di kaki bukit, saat hujan berubah menjadi butiran gerimis kau berkata : " Gie, aku sudah punya pacar"

Bah.., ingin rasanya kau tahu bahwa : "Mencintaimu atau tidak, itu urusanku. Mencintai orang lain atau tidak, itu urusanmu. Tapi ingat satu hal, sebelum janur kuning dipasang, sebelum akad nikah dilaksanakan, aku masih boleh berjuang untuk mendapatkanmu. Kau tidak bisa melarangku jatuh cinta, seperti halnya aku tidak bisa melarangmu.





Dan di kaki bukit, dalam sepi, di saat-saat terakhir kau memprotesku : " Gie, kalau kau menyukaiku kenapa tidak diperlihatkan pada teman-teman yang lain...?

Sungguh saat itu hatiku berkata : "Bukan.., bukan itu. Aku suka kamu, cuma kamu. Tapi aku ingin mendapatkanmu dengan caraku sendiri, dengan usaha sendiri. Agar cinta yang tumbuh di hatimu, berasal dari tetes keringat yang ku keluarkan, bukan dari bujuk rayu teman-teman."





Sebuah lamunan dalam perjalanan pulang
Di kaki bukit

Lemahjaya, Maret 07
Selepas mengajar PBA tuk terakhir kali

 

Sajak perpisahan

Bulan mulai redup
Bayangmu pun menghilang dalam kabut
Kini hanya bisa kulihat kau dalam mimpi
Yang datangnya sekali-kali

 

Sajak terakhir, KKN desa Lemahjaya
Suatu malam, saat purnama

tentang mimpi & asmara

Teringat pada kata-kata syech siti jenar.
"Hidup ini adalah mimpi, kehidupan sebenarnya dapat dilihat setelah kita mati"

Kalimat diatas ada benarnya juga, dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari.

Saat sedang bermimpi terkadang anda tidak sadar bahwa anda sedang tidur, selanjutnya anda berpikir bahwa satu-satunya kehidupan yang anda miliki adalah kehidupan "tidur" tersebut, tanpa melihat bahwa ada sisi lain yang menunggu di hadapan kita, yaitu kehidupan yang dialami saat sedang "bangun"

Contoh mudahnya dalam hal asmara.

Jujur saja, anda pasti pernah jatuh cinta, iya kan..? Jadi mari kita langung ke inti persoalan.

Kita ambil contoh kisah cinta anda saat SMA saja. Konon katanya masa-masa itu sangatlah indah. Penuh warna. Cobalah anda ingat lagi saat pertama kali bertemu dengan orang yang saat itu anda suka, saat anda berkenalan, cara anda melakukan pendekatan, kenangan saat berpacaran, ataupun saat putus ditengah jalan. Hm.., sudah..?

Yup, mari kembali ke saat ini, saya dapat membayangkan bahwa anda mengalami sedikit kesulitan untuk mengingat dengan jelas masa-masa itu, padahal mungkin saja kenangan yang tersimpan sangatlah indah (atau malah buruk..?), bahkan konon tak terlupakan. Tapi apa dinyana, saat ini anda berpikir bahwa kenangan tersebut layaknya mimpi saja, mungkin malah baru ingat bahwa ternyata anda pernah juga mengalami indahnya masa SMA.

Begitulah. Mungkin anda pernah jatuh cinta dimana anda begitu terbelenggu oleh cinta tersebut. Anda hanya memikirkan pria/wanita idaman anda, tanpa terlalu memikirkan manusia yang lain. Ibarat kata, yang berperan sebagai "lakon" di dunia ini adalah anda berdua, sedangkan yang lain hanyalah pemeran pembantu saja.

Akan tetapi lambat laun perasaan tersebut akan hilang, terlebih saat anda jatuh cinta lagi. Rasa cinta yang sebelumnya membelenggu seakan terlupakan. Tertutup oleh rasa cinta lain yang sedang dialami. Artinya masa-masa yang lalu seakan mimpi saja, dan kita baru sadar akan mimpi tersebut saat kita "bangun", yaitu saat kita jatuh cinta lagi. Iya toh..?

So, bila anda sedang putus cinta maka tenang-tenang sajalah. Toh nanti, beberapa tahun lagi anda akan sadar bahwa rasa sakit yang saat ini dialami ternyata seperti mimpi saja, yang terkubur dan terlupakan oleh otak kita. Tapi hati-hatilah, mbok nanti di akherat kita juga sadar bahwa kehidupan yang saat ini dijalani ibarat mimpi juga. Bedanya, di akherat kita akan "Bangun" dengan kekal, tanpa bisa tidur lagi untuk mengulangi mimpi.

 

Senin, 23 April 2007

Antara Buku dan Saya



Harusnya sih, tulisan ini diposting dari dulu, saat baru kena sambit bang nadzir. Tapi berhubung ada KKN, ngurus KP, komputer macet, dan lain-lain, akhirnya baru bisa daku posting sekarang. Tapi gak-papalah, yang penting bisa bagi-bagi bahan bacaan.

1. Book that changed u'r live
Bagi mahasiswa yang belum bekerja dan sering kekurangan uang, salah satu cara untuk membaca banyak buku secara gratis adalah dengan menyatroni perpustakaan. Berdasarkan teori inilah maka selama kurang lebih lima tahun saya rajin berkunjung ke perpustakaan "Yans 2" (Depan smu 2 Purwokerto). Di perpus ini saya membaca beberapa buku yang sedikit banyak telah ikut andil dalam merubah prinsip dan jalan hidup saya. Diantaranya :

Taiko
Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi dan Tokugawa Ieyasu ditanya tentang burung yang tidak bisa berkicau. Mereka menjawab :



  • Nobunaga : Bunuh saja

  • Hodeyoshi : Buat agar dia mau berkicau

  • Ieashu : Tunggulah

Artinya, setiap orang punya cara sendiri untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi, tergantung pada sifat dan kondisi. apa yang benar jika dilakukan oleh si A belum tentu benar jika yang melakukan adalah si B. karena itu, bertindaklah sesuai dg diri anda, jangan asal meniru orang lain.

Boy Action (Joe Yabuki)
Pisau dapat digunakan untuk memasak, dapat juga untuk membunuh. tergantung apa yang kita niatkan. Begitu pula dengan kekuatan yang dimiliki. Dapat untuk berbuat jahat, dapat pula dilampiaskan ke hal positif, misalnya bertinju. Dan Joe Yabuki memilih opsi kedua. Dia berhenti berkelahi di jalanan, dan menerjuni dunia tinju profesional. Menurut saya Boy Action merupakan komik yang betul-betul bagus dan bermutu.

Slilit Sang Kyai & Anggukan Ritmis Sang Kyai
setelah Yan's 2 bangkrut saya pun berpetualang ke perpus lain dan berhasil "berkenalan" dengan Emha Ainun Nadjib melalui "slilit sang kyai" dan "anggukan ritmis sang kyai". Buku yang menuliskan segala sesuatunya dengan perspektif khas Emha. Menyadarkan kita untuk berpikir lebih lama, dari ruang lingkup berbeda, agar lebih "mengenal" realita.

Tips Berkencan Secara Efektif
Karena penyakit grogi yang kian akut, akhirnya saya mencari buku tentang mengatasi rasa takut pada wanita. ada satu yang bagus dan aplikatif. Judulnya "Tips berkencan secara efektif". Buku ini mengajarkan berbagai cara dan latihan yang amat praktis, mudah dilakukan. Cukup dengan modal nekat, tanpa banyak syarat. Ada juga tips-tips memilih hadiah untuk teman, sahabat, ortu, kecengan, maupun pacar. Hasilnya sungguh menakjubkan. Rasa grogi yang saya miliki jadi jauh berkurang. sayangnya rasa malu pun ikut-ikutan hilang.

"Celana" karya Joko Pinurbo. Kumpulan syair yang betul-betul nyentrik dan menggelitik. Dengan gaya surealismenya Joko Pinurbo membuat kita tersenyum dan melupakan batas antara alam nyata dan dunia mimpi. Tidak jelas mana yang riil, mana ilusi. "celana" membuat saya berpikir : "apakah kita disebut lelaki hanya karena "burung" yang kita punya..?. Kalau burung itu hilang, apakah kita bukan lagi laki-laki..?" Hm, celana.., sangat menarik untuk dibaca.

Soto sufi dari madura
Zawawi Imron berhasil menceritakan secara sederhana, hal-hal yang sebenarnya amat tidak sederhana. Kumpulan cerita di buku ini sangat mudah dicerna, ringan, tapi berbobot. Beliau membuat kita tersenyum simpul lalu merenung, berpikir lebih jauh tentang hal-hal sederhana yang kita temui. Bermutu bagi warga biasa, Berkualitas bagi lulusan s3.

Diwan-i syams-i Tabriz, Fihi ma Fihi, Matsnawi
Alkisah, suatu hari Jalaluddin rumi diminta oleh seorang muridnya agar menuliskan syair-syair beliau seperti sufi-sufi lain. Rumi pun lalu mengeluarkan kertas dari balik lipatan sorbannya dan mulai menulis. Tanpa banyak revisi, tanpa ba-bi-bu lagi. Hasilnya..? wow, masterpiece dalam sastra persia. Rumi berhasil merangkum luasnya makna dalam syair yang begitu pendek. Jenius.

2. Book that You've Read Once :
Syairnya rumi. Berhubung banyak yang sulit dimengerti, maka biar mudheng harus dibaca berulang kali. Tapi tidak apa-apa. Yang penting kan ilmunya.

Celana. Buku ini telah memporak-porandakan pola pikir saya. Tapi anehnya saya malah makin suka. Gila.

3. One book you'd want on a desert island.
Katanya sih artinya "buku yang ingin dibaca di padang pasir". Gak tau deh bener apa nggak. Kalau bener, maka saya pilih Al-Quran dan tafsirnya saja. padang pasir kan sepi, saya jadi bisa berkonsentrasi. saya belum pernah khatam euy, satu kali pun.

4. One book that made you laugh :
Lagi-lagi harus saya sebut nama Joko Pinurbo. "Celana" membuat kita melakukan dua hal, tersenyum lalu merenung. sayang ada teman yang berkata bahwa ini buku yang aneh, hanya cocok dibaca oleh pribadi yang aneh pula. sialan.

Kungfu Komang : Jungkir Balikkan dulu otak anda agar bisa menahan tawa saat membaca komik ini. sayang, gambarnya rada jorok.

Gege Mengejar Cinta : Aditya Mulya berhasil membuat penokohan yang kuat. Gege.., lucu.., menarik. Kecuali di bagian kejar-kejaran dengan mobil.

5. One book that made you cry.
Boy Action : saat Rikiishi melakukan diet gila-gilaan hanya agar dapat bertanding melawan Joe Yabuki tapi akhirnya meninggal dalam pertarungan. Bagi laki-laki, prinsip dan cita-cita harus dijunjung tinggi. Dan saat Rikiishi meninggal karena prinsip yang dia pegang teguh, saat itulah air mata saya mengalir. Tanpa cita-cita, kita belum jadi manusia seutuhnya.

6. One book you wish you'd written.
Buku yang membuat pembacanya langsung bercita-cita jadi petani agar lahan terbengkalai di negeri ini dapat ditanami. terimakasih pak tani.


Men-Zawawi Imron-kan Rumi dengan gayanya Joko Pinurbo

7. One book you wish had never been written.
seks in the kost, jakarta undercover, modul praktikum elektronika.

8. One book you're currently reading.
Taman orang-orang jatuh cinta dan memendam rindu (Ibnu Qayyim Al Jauzziyah). Pokoknya jangan berani bilang cinta sebelum membaca buku ini. semua hal tentang cinta dibahas disana. Definisinya, jenis-jenisnya, kelebihan dan kelemahannya, serta cara agar cinta kita dapat berjalan menurut yang diridhoi-Nya.

"Celana" (Arrrgghhh...., Lagi...?), soto sufi dari madura dan syairnya rumi.

9. One book you've been meaning to read.
Boy Action. Ada yang punya..? saya pinjam dong. Ada yang jual..? saya beli dong..

Tafsirnya Qurayshihab yang tebel itu. Pingin baca, tapi pingsan duluan saat lihat harganya. sejuta lebih euy..

Karya nya Cak Nun, Rumi dan D. Zawawi Imron yang belum saya baca

10. Now tag five people.
Huah.., akhirnya sampai juga ke tahap penyiksaan. Hm, kira-kira siapa yang harus saya tunjuk ya...?




  • Amarylis : Maaf ngerepotin mbak.., tapi gak papa kan..? Lagipula daku kan udah biasa bikin repot. Jadi mbak pasti maklum


  • sendu : Puisi yang terkadang tragis itu timbul karena apa ndu..? adakah hubungannya dengan buku yang dikau baca..?


  • Ronitoxid : Di bidang puisi ada joko pinurbo, di MP ada Ronitoxid. Mohon bagi ilmunya bang. Agar saat bang roni jarang posting, daku bisa tetep belajar dari buku yang abang baca.


  • Simplyndah : MP'ers yang pernah janji untuk nulis review banyak-banyak, tapi sampai sekarang baru nulis beberapa saja. Paling tidak, sekarang dapat nambah review sembilan biji.


  • Ndee : Walaupun jarang posting, tapi tulisan-tulisan yang dia bikin sangat menarik. Terkesan jujur dan apa adanya. Enak untuk dibaca.

 

Saat Emansipasi Ditegakkan - Edisi Laki-laki



Sebenarnya saya setuju dengan emansipasi, selama nggak kebablasan. Soalnya, ada pihak-pihak tertentu yang bersikap terlalu berlebihan. Menganggap bahwa emansipasi berarti kedudukan wanita harus benar-benar sejajar dengan pria. Tidak kurang secuilpun.

Padahal kalau dipikir-pikir, yang namanya sejajar, samarasa, samarata, antara laki-laki dan perempuan, itu ya gak mungkin bisa. Kalaupun dipaksakan, malahan kasihan si perempuan, dan menguntungkan kami-kami ini, kaum laki-laki.

Alasannya...? Woo, sangat banyak. Lha wong laki-laki itu terkenal dengan ke-kreatif-annya kok. Dalam hal yang baik, ataupun yang nggak beres. Misalnya saja begini :

1. Saat makan bareng, biasanya kan si laki-laki yang disuruh bayar. Terus si wanita cuma enak-enakan mbersihin gigi, ongkang-ongkang kaki, sambil melihat isi dompet si lelaki terkuras habis. Kering kerontang. Itu sudah jadi keanehan yang dianggap wajar. Penindasan yang dilegalkan. Tapi kalau menggunakan dalih emansipasi, hal ini dapat dihindari. Cukuplah kita berkata :

"Sekarang kan udah ada emansipasi nih.., jadi boleh dong kalo tiap makan bareng kamu yang bayar. Demi persamaan hak, berbagi kewajiban."

Tapi kalo gak tega, bolehlah berkata

"OK, baik. Biar aku yang bayar. Tapi kekurangannya kamu yang nombokin ya...?".

Jadi walaupun pergi ke restoran bintang lima dengan duit seribu perak (Gopek buat parkir, gopek buat bayar makanan, sisanya dibayarin si wanita) ya gak masalah. Pokoknya kan tetep kita yang bayar, si wanita cuma nambahin doang. Iya toh..?

2. Saat menghadapi benda berat, biasanya kaum hawa dengan seenaknya menyuruh-nyuruh kita agar sukarela meremuk-redamkan tulang, mempelintir urat, untuk mengangkat-angkat barang. Sedangkan dia, si wanita itu, cuma melihat sambil tersenyum manis. Huh, dikiranya dengan senyum itu, rasa pegal di otot kita bisa langsung sembuh apa..? Tapi kalo ada emansipasi, biarkan dia saja yang ber-salah-urat. Kita harus kompakan, jangan kasih bantuan. Gimana.., setuju...?

3. Masalah pekerjaan. Biasanya para wanita protes karena mereka mengalami diskriminasi. Padahal sebenarnya, lelakilah yang dari jaman brahola di diskriminasi oleh wanita.


Contohnya begini, mana ada wanita yang dengan senang hati mau jadi kuli. Angkat sana, cangkul sini, Nge-cat itu, ngamplas ini..? Kalaupun ada, pasti sangat jarang. Iya kan..? Tapi, kaum wanita tidak pernah mengeluhkan itu, begitu pula kita.

Padahal, kalau gak memperoleh perkerjaan dalam hal yang bukan kuli, mereka, wanita-wanita itu kompak berteriak diskriminasiiii............!!!!!!!!!!!, menganggap kita tidak adil. Jadi gimana kalo setiap jabatan kuli itu dipegang wanita saja, bukan pria...? Setuju..?

4. Kalau anda boncengan sepeda motor dengan teman wanita. Pasti anda yang di depan, dan wanita yang dibelakang. Iya kan..? Padahal kalo ada emansipasi, anda bisa menuntut agar si wanita saja yang mengemudi. Cuma itu..? Tentu tidak.

Biasanya kalo berboncengan, si wanita dengan seenaknya berpegangan pada tubuh kita. Apa kita pernah protes...? Tidak toh..? Jadi kenapa tidak kita tuntut hal yang sama? Kita berpegangan sebebas-bebasnya pada tubuh wanita, pegang yang ini, raba yang itu, dan mereka tidak boleh protes? Apa gak enak tuh...?

Karena itulah, silahkan menuntut emansipasi, asal masih dalam batas kewajaran. Tapi harap ingat satu hal, kalau sampai emansipasi yang dituntut itu sudah kebablasan, jangan salahkan kami, para laki-laki, jika menuntut emansipasi menurut versi kami sendiri.


Minggu, 22 April 2007

Cerita Sedih - Hapus Air Matamu (AARRGGHHH...)

Take I
Malam itu sehabis tarawih aku ke rumahmu, ada perlu. Tapi keperluan apa..? Entahlah, aku lupa. Yang pasti saat itu kau terlihat begitu bahagia, seperti sedang memegang uang berjuta-juta banyaknya. Tapi sayang, walaupun begitu sikapmu masih saja jutek seperti biasa.

Yang membuatku gembira adalah kau langsung menawariku teh hangat. Bukan air putih dalam kemasan sisa katering, seperti yang dulu-dulu. Ah senangnya. Aku suka minum teh, apalagi teh manis buatanmu.

"Gie, nih minum teh hangatnya. Kalau aku minum yang ini saja"

"Thanks. Tapi tunggu sebentar, itu apa..? Es teh ya..? Katanya kamu gak kuat minum es..? Takut kena flu..? Gimana sih..? Sini tukeran saja, aku kan tamu. Seharusnya minumanku lebih istimewa"

"Udah diem, jangan protes. Kalau gak mau, teh hangatnya tak ambil lagi, kamu biar minum air putih saja. Gimana..? Ha.. Ha.."

ARRGGHHH...!!!






Take II
“Gie, aku sakit. Kemarin baru periksa ke dokter”

Malam ini aku datang lagi. Katanya kamu sakit. dan ternyata benar. Sudah kuduga, kau memang tidak kuat minum es.

"Gie, dokter bilang penyakitku parah, tidak bisa disembuhkan, hanya bisa diobati. Itu pun hanya untuk mengurangi. Aku takkan pernah bisa sembuh gie. Hiks.."

Hah..? Kok bisa..? Mana ada orang yang sakit parah gara-gara minum segelas es teh..? Memangnya film drama..? Tapi tunggu sebentar. Sakit parah..? Bukankah dulu kamu pernah dioperasi, perutnya dibedah berkali-kali..? Jangan-jangan..?

"Gie, kamu bawa oleh-oleh..? Itu apa..? Apel ya..? Terimakasih gie. Aku harus banyak makan buah, aku ingin sembuh. Walaupun mungkin..."

Sudah, cukup. Jangan teruskan lagi. Ya, aku membawa apel, buah kesukaanmu. Tapi sayang, aku hanya membawa dua kilo, harganya delapan ribu. Sesuai dengan isi dompetku. Tapi tak apalah, yang penting kau senang. Aku tak ingin melihatmu bersedih.

"Gie, dokter bilang penyakitku berbeda dengan yang lainnya. Semakin hari, makin bertambah parah. Tanpa bisa dihentikan. Walaupun indikasinya bisa dikurangi tapi tetap percuma. Lambat laun pengobatan pun takkan berguna."

Tolonglah. Jangan berhenti berharap, teruslah berdoa. Mari kita hadapi sama-sama. Sekecil apapun harapan yang ada, kita tidak boleh menyerah. Aku yakin kamu pasti sembuh. Banyak dokter di kota ini, banyak rumah sakit, banyak pengobatan alternatif. Katakan saja kau ingin pergi kemana, pasti aku antar dengan sukarela. Memangnya, kamu sakit apa..?

"Kata dokter aku kena pe.."
Ya..?

"Kata dokter.."
Kenapa..?

"Kata.."
Ayolah.., katakan saja

"Kata dokter aku kena penyakit cantik Gie, makanya aku bingung. Kalo tambah hari tambah cantik, aku kan bisa repot. Lha wong sekarang ini saja aku sudah banyak yang suka kok, apalagi nanti. Aku bingung Gie. Untunglah penyakit ini tidak menular, jadi kamu tenang saja. Biarpun sering main kesini, kamu gak bakal ketularan ganteng kok."

GUBRAK..!!! APA..? Ja.., Jadi..?

"Tapi bener kok, aku emang sakit kok, kena flu. Kemaren udah ke dokter. Kalau gak percaya, tanya saja ibuku. Buuu..., aku mbok lagi sakit ya...? Tuh kan...?"


AARRRGGGHHH...!!!









Take III
Selepas lebaran aku datang lagi. Berharap agar kamu meminta maaf, sambil menangis tersedu. Tapi seperti yang sudah di duga, harapan itu sia-sia belaka. Berlindung dibalik tingginya gengsi, kau hanya meminta maaf dengan cara biasa. Tapi tak apalah, yang penting lebur segala dosa.

Tak kusangka, malam itu wajahmu masih terlihat pucat. Bukankah “tragedi” sakit itu sudah lama berlalu..? Kenapa sampai sekarang belum sembuh juga..?

"Aku masih sakit Gie. Sebenarnya sudah pernah sembuh, tapi kambuh lagi"

"Lho, kok bisa..? Padahal sudah ke dokter kan..? Obatnya diminum sampai habis kan..? Apelku pun juga ludes kan..? Kok kambuh..?"

"Iya Gie.., soalnya kemarin aku minum sirup banyak banget. Disini minum, disana minum, dimana-mana aku minum. Eh, ditambah es juga ding. Makanya kambuh Gie. Kan lagi lebaran.., Hi.. Hi.."
"Uhuk.. Uhuk.. Tuuh kan.., sakit lagi. Kamu sih, kenapa malam-malam kok main kesini..?"


AARRRGGGHHH...!!!



Sabtu, 21 April 2007

Surat Perjanjian Hutang Mahasiswa Teknik unsoed'02




Berhutang adalah seni, mahasiswa yang baik harus tahu itu. Terutama mereka yang pada akhir bulan terancam kekurangan gizi karena menipisnya isi dompet. Akan tetapi, karena "seni" itulah maka terkadang hutang jadi suatu hobi. Yang dilakukan sekedar untuk menjalin rasa persaudaraan dan semangat membantu sesama. Kenapa..? Karena membantu sahabat dapat menimbulkan "kebahagiaan" tersendiri bagi kita.

 

Dan kita harus membagi kebahagiaan tersebut pada orang lain.

Dalam seni berhutang, hal yang paling sering dilupakan adalah perlunya membuat Surat Perjanjian Hutang (SPH) dimana surat ini mempunyai banyak fungsi. Diantaranya adalah sebagai pengingat, sebagai bukti, sebagai pemberi rasa aman, atau sebagai kenang-kenangan saat tua nanti.

Mungkin bagi sebagian orang, Surat Perjanjian ini dianggap sebagai surat biasa. Namun sebenarnya, kelak saat kita sudah berumur, jenggot memutih, rambut membotak, surat yang sepele ini dapat mengingatkan kita tentang betapa berartinya seorang sahabat. Yang rela berbagi sedikit uang, rela berbagi waktu, rela berpeluh keringat, dan rela melakukan segala sesuatunya untuk meringankan beban kita.  

Dibawah ini adalah salah satu contoh surat perjanjian yang baru saja saya buat saat meminjam uang pada seorang teman :







Surat Perjanjian Hutang

Dengan ini, Togie, mahasiswa teknik elektro yang sampai sekarang tidak lulus-lulus menyatakan bahwa dia telah meminjam uang sebesar Rp. 20.000,00 (duapuluh ribu rupiah) kepada saudara Lipeng, sesama mahasiswa teknik juga. Sedianya uang tersebut akan digunakan untuk membeli bensin, makan gado-gado, minum es teh dan online dari warnet teknik yang tarifnya seribu perak per jam.

Dan dengan semangat 45 serta dilandasi jiwa pancasila dan UUD yang telah diamandemen, maka saudara Togie berjanji untuk mengembalikan uang tersebut dalam jangka waktu yang tidak ditentukan waktunya, entah kapan.

Oleh karena itu, dengan menjunjung tinggi prinsip untuk membahagiakan kaum hawa, menolong sesama, dan menciptakan suasana romantis, maka surat perjanjian ini dibuat dengan sebenar-benarnya, sesadar-sadarnya dan seindah-indahnya.

Jika terjadi keterlambatan maka saudara Togie berkewajiban untuk membayar denda sebesar pantat kerbau yang menderita penyakit bisul berumur tujuh bulanan.

Demikian surat perjanjian ini dibuat di Purwokerto saat kuliah dasar instalasi.




Tertanda




Peminjam                                                       Pemberi Pinjaman


Togie                                                                    Lipeng




Saksi


Gareng



Jadi kalau anda masih berstatus mahasiswa yang terkadang harus menutupi biaya hidup dengan meminjam alakadarnya dari teman, anda dapat mencoba untuk membuat surat semacam ini. Simpanlah, laminating, jaga baik-baik atau pasang di dinding, agar anda ingat betapa berartinya rasa solidaritas dan persaudaraan.

Rabu, 18 April 2007

Obrolan Warung Mie - Alien dan Teknik Kloning




Suatu sore di warung mie, saya ditanya mahasiswa yang stress gara-gara ngerjain skripsi.

"Gie, menurutku manusia yang hidup di bumi ini adalah keturunan alien"

"Hah.., tau darimana..?"

"Dari perenungan yang begitu dalam, ditambah masukan dari salah seorang tokoh masyarakat"

"Tokoh..? Siapa..?"

"Mm, rahasia Gie. Tapi menurutmu gimana..?"

"Yaa..., setahuku sih manusia itu keturunan Nabi Adam dan Siti Hawa."

"Semuanya...?"

"Iya"

"Gak ada sangkut pautnya ama alien..?"

"Nggak tuh"

"Oo.., gitu ya..? Trus dulu sih Nabi Adam diciptakan dimana...?"

"Tentu di bu...., eh bukan ya...?"

"Jadi termasuk alien dong..?"

Glek...!!!





"Gie, bagaimana pendapatmu tentang kloning, boleh apa nggak..?"

"Wah gak tau tuh. Ilmu daku belum nyampe situ."

"Kalo aku bilang bahwa sudah dari dulu islam mengajarkan tentang kloning, gimana tuh..?"

"Jangan ngaco ah. Tau darimana..? Dalilnya apa..?"

"Lha, Siti Hawa itu diciptakan dari apa Gie...?"

"Mm, dari..."

"Tulang rusuknya Adam kan..? Itu termasuk kloning bukan..?"


AARRGGHHH........!!!!!!!!!!!



Note : Link ke wiki
Kloning
Alien



Obrolan Warung Mie - Seks Bebas




Saya pernah berdebat dengan seorang teman di warung mie. Masalah yang kami perdebatkan sangat sederhana, seputar seks bebas yang makin merajalela.

Begini, seperti telah diketahui, bahwa saya kuliah di fakultas teknik, fakultas yang "minim" wanita. Di kampus, saya lebih sering bergaul dengan laki-laki (bukan wanita). Setelah itu biasanya ngelayab ke kost teman mahasiswa (bukan wanita). Dan kalau makan, pun di warung mie yang sebagian besar pembelinya adalah pria (bukan wanita). Jadi wajar saja kalau saya merasa risih jika melihat pria dan wanita yang bukan muhrim sedang bermesraan, tambah risih lagi kalau mereka mulai berbuat macam-macam. Kenapa..? Alasannya sederhana.

"BIKIN IRI SAJA..., HUH...!!!"

Sialnya..., teman saya yang di warung mie itu seenaknya berkata bahwa dia sangat mendukung seks bebas. Konon alasannya karena setiap orang mempunyai hak asasi manusia. Dan selama hak tersebut tidak mengganggu hak orang lain maka perbuatan macem apapun boleh dilakukan.

Bagaimana dengan dosa...?

Nah, itu dia. Dosa atau tidak, itu urusan kita dengan Tuhan. Kalau memang ada orang yang ingin berbuat dosa dan rela masuk neraka, ya mending dibiarkan saja. Lha wong niatnya mau masuk neraka kok gak boleh berbuat dosa, ya gak nyambung toh...? Tapi kalau ternyata orang tersebut ingin masuk surga, namun hobinya kok berbuat dosa, itu baru boleh dilarang.

Terakhir, dia juga berkata bahwa saya merasa risih karena saya jarang bergaul dengan wanita. Dan kalau saya mau bergaul sedikit, dekat-dekatan, mesra-mesraan, pacaran, atau beranu-anuan, maka ke"risih"an saya pasti hilang. Kenapa..? karena yang membuat risih itu adalah rasa penasaran, rasa ingin tahu. Selama saya hanya melihat atau merasakan sesuatu yang ditutup-tutupi, rasa keingintahuan saya akan semakin besar. Dan berhubung saya tidak ingin melampiaskan rasa ingin tahu tersebut, maka risih lah yang saya dapatkan. Jadi kesimpulannya, kalau saya tidak ingin merasa risih, lebih baik ikut-ikutan nge-seks bebas saja. Gampang toh...?

Glek...!!! Coba bayangkan..., siapa yang gak mangkel mendengar omongan seperti itu. Karena itulah, dengan sikap nekat yang amat sangat, saya balik berkata :

"Eh, adik dikau cewe kan..? Katanya cantik ya...? Kenalin dong"

"Mm, boleh. Emang ada apa..?"

"Anu, mau tak ajak praktikum seks bebas. Lumayan, buat anget-anget. Mumpung lagi musim ujan"

"Glek...!!! Maksud kamu apa Gie..? Melecehkan..? Menghina..?"

"Bukan menghina bro.., lha wong daku cuma mo ngajak beranu-anuan doang kok..."

"Brak...!!! Jangan ngawur..., aku gak terima...!!!"

"Lho.., katanya nge-seks itu hak asasi manusia, gak dilarang. Jadi kalo daku kepingin, trus adik kamu juga mau, ya gak papa toh..? Gak usah protes."

"Grrhh..., kurang ajar. Kamu ngajak berantem Gie..? Ayo..!!! Mau kapan..? Dimana..? Tak ladeni...!!!"


*Ini cerita fiktif. Yang aslinya sih cuma ngobrol biasa doang. Gak ada marah-marahan

Senin, 16 April 2007

KKN yang Aneh - PBA kok Ikut-ikutan Aneh..?




Sebenarnya saya ingin KKN yang biasa saja, tanpa banyak polemik atau problema. Tapi apa mau dikata, ternyata dari awal KKN kali ini memang sudah bermasalah, penuh misteri.

Begini, konon katanya Diknas telah berkali-kali membujuk LPM agar mau memprogramkan PBA pada KKN yang dilaksanakan mahasiswa, tentu saja LPM menolak. PBA itu urusannya Diknas, tidak ada sangkut pautnya dengan KKN. Lagipula Diknas sendiri sebenarnya tidak punya program yang jelas tentang pelaksanaan PBA nantinya. Entah dalam hal pembekalan tutor, persiapan materi, sarana prasarana, dan lain sebagainya.

Sayangnya, kemudian pihak LPM dipanggil untuk "sowan" ke rektorat, disana LPM di ultimatum agar mau menerima PBA. Tentu saja LPM tak punya daya untuk menolak. Usut punya usut, ternyata Diknas telah mengadakan "pembicaraan rahasia" dengan rektorat. Dan sampai saat ini kami belum tahu apa saja yang telah mereka bicarakan. Namanya juga rahasia.

Nah setelah itu muncul berbagai macam kekonyolan :

Pertama : Asal tahu saja, sebelumnya Diknas sendiri telah melatih banyak tutor untuk melaksanakan PBA (non-KKN). Mereka diberi pembekalan selama kurang lebih empat bulan. Tapi saya dengar, PBA yang mereka laksanakan tidak begitu bagus (kalau tidak mau dibilang hampir gagal). Dan tahukah anda..? pada KKN-PBA kali ini, kami, para mahasiswa KKN, diberi pembekalan berapa lama...? Satu hari sodara-sodara..., hanya satu hari. Dari jam sembilan pagi sampai jam empat sore. Pertanyaannya adalah, jika para tutor yang diberi pembekalan selama empat bulan saja belum bisa melaksanakan PBA dengan baik, lalu bagaimana dengan kami...?

Kedua : Diknas telah melaksanakan PBA dan berhasil meluluskan banyak peserta. Akan tetapi kenyataannya, biarpun sudah dinyatakan lulus dan bebas dari buta aksara, mereka masih saja tidak bisa membaca. Aneh kan...? Yang lebih aneh lagi, kalau warga disuruh ikut program PBA (Non-KKN) selama empat bulan tapi masih saja mengalami kesulitan untuk baca-tulis. Lalu bagaimana dengan kami yang hanya diberi waktu dua minggu? sekitar enam kali pertemuan? Coba anda bayangkan, kira-kira hasilnya seperti apa ..?

Ketiga : Yang menyedihkan adalah, Diknas sama sekali "tidak membantu" kami untuk mengatasi permasalahan di lapangan. Mereka hanya menyediakan alat tulis dan sertifikat, lalu kami dilepas begitu saja. sama sekali tidak diperhatikan. Akibatnya, tiap kali ada keluhan, ya kami ini, para mahasiswa ini yang disalahkan. Bukan LPM, apalagi Diknas. Ck, Keterlaluan.

Keempat : Sebagian besar masyarakat lebih membutuhkan kami untuk membantu mengatasi permasalahan umum mereka, Bukan PBA. Ada hal yang lebih krusial untuk ditanggulangi. Seperti buruknya kondisi jalan, wabah demam berdarah dan malaria, masalah di sektor pertanian, peternakan, perikanan, perdagangan, dan lain sebagainya. Itulah yang sebenarnya diharapkan masyarakat setiap kali ada KKN. Jadi, kalau kami disibukkan dengan PBA, lalu masyarakat harus minta bantuan siapa..? Diknas..? Bah..!!!

Terakhir : Berkaitan dengan gaji tutor. Terus terang, kami tidak begitu mengharapkan uang tersebut. Jadi lebih baik disumbangkan saja ke tiap kelompok KKN di desa untuk membantu kelancaran progam lain. Sebenarnya, pada KKN kali ini kami bertemu dengan banyak warga kurang mampu. Mereka mengalami kesulitan untuk mengembangkan usaha, faktor utamanya adalah modal. Jadi, alangkah bermanfaat kalau uang tersebut digunakan untuk membantu mereka. Membentuk koperasi petani kek, membeli bibit kek, membentuk jalur pemasaran kek, penerangan jalan kek, perpustakaan desa kek, yang penting bukan diserahkan ke tiap mahasiswa, mbok nanti malah digunakan untuk berpesta pora. Tapi masalahnya, apakah Diknas berpikir sampai kesitu...? Lha wong saat ditanya tentang gaji tutor saja mereka menjawab "tidak tahu", LPM bilang "Gak ngerti", rektorat lebih parah, cuma geleng-geleng kepala.

Kesimpulannya, sebenarnya boleh-boleh saja kami diberi tugas untuk mengajar, asalkan diberi pembekalan yang cukup, fasilitas memadai, serta bantuan tenaga dari Diknas. Tanpa itu, program KKN-PBA akan sia-sia saja, tak ada gunanya.


Jangan Lari



Jangan lari..
Karena kata-kata akan mengejarmu
Menyeret, mengikat
Dan membuatmu terbelenggu disini
Di hatiku

Jangan sembunyi..
Karena kata-kata akan mencarimu
Ke setiap kamar, disudut kenangan
Lalu membuatmu kembali
Kepadaku

Jangan melawan..
Karena tlah kuasah kata-kata dengan begitu tajam
Tuk mengoyak hatimu, kuliti lapisan jiwamu
Hingga kau takhluk
Dihadapanku

Menyerahlah..
Jutaan kata tlah mengepungmu

Tunduklah..
Turuti aku


Sabtu, 14 April 2007

Pisau Mata Dua



Kata-kata adalah pisau bermata dua. Bisa digunakan untuk memotong lombok, bisa juga melukai diri. Semua tergantung niat, situasi dan kondisi.

Contoh paling sederhana baru saya alami pagi tadi. Menurut jadwal yang sudah ditetapkan, seharusnya ada kuliah jam tujuh. Tapi tanpa diduga, disangka dan dikira-kira, tiba-tiba pak dosen meng-sms salah satu mahasiswa, memberitahukan bahwa beliau akan datang "sedikit" terlambat.

Akhirnya kami pun menunggu. Melewati detik, menghayati lusinan menit, sambil menatap lantai ubin yang sudah lama tidak di pel. Tik.. tok.. tik.. tok..

Sayangnya, saat itu kami belum sadar bahwa kata "sedikit" mempunyai sifat sangat relatif. Bisa dipersepsikan seenak kita. Maka tidak aneh bahwa pak dosen baru bisa datang jam delapan lebih, telat satu jam. Tapi ya tidak apa-apa, namanya juga relatif.

Tapi ibarat ketiban uang setrilyun banyaknya, selanjutnya saya kaget bukan kepalang, lha wong begitu masuk kelas kok tiba-tiba dengan ringkas, padat dan jelas beliau berkata :

"Maaf saya telat, tadi ada SEDIKIT trouble"

Nah, kata-kata SEDIKIT itulah yang jadi masalah. Jadi kartu mati. Begini, sekarang di logika saja. Apa pantas jika seorang dosen kok butuh waktu selama satu jam hanya untuk menyelesaikan masalah yang terhitung SEDIKIT. Apalagi bukankah SEDIKIT itu bersifat relatif, bisa diartikan "tidak banyak", bisa pula "tidak begitu sulit" atau "sepele"...?

Lalu, kalau waktu beliau habis untuk menyelesaikan masalah-masalah yang "sedikit" itu, bagaimana beliau bisa fokus mengajar...? Bagaimana kalau tiba-tiba datang masalah yang lebih besar..? Beliau bakal telat berapa lama..?

Tapi untunglah, saya tidak benar-benar berpikir kesitu. Lha wong itu cuma pikiran selintas yang terbit gara-gara kelamaan nunggu. Apalagi saya juga tadi datangnya jam tujuh lebih, hampir  setengah delapan. 
Jadi sama-sama telat lah.., impas

Hi.. hi.. Hi..

Tapi ngomong-ngomong, serius lho, kalo telat ngajar jangan sekali-kali kasih alasan "tadi ada sedikit masalah". Bilang aja "tadi ada masalah yang harus diselesaikan dulu".

Bener lho. Serius lho. Mbok nanti dikira mencueki kepentingan mahasiswa gara-gara lebih mempedulikan masalah sepele.

Bener lho pak.., bu.., Serius lho..

Jumat, 13 April 2007

Hai..., Sekedar sapa (Dan Juga Harap)




Hai, coba kau lihat langit malam ini
Tlah kulukis wajahmu disana
Dibingkai bintang
Diterangi rembulan

Hai, coba nikmati desir angin saat ini
Pasti kan kau dengar sebait puisi
Yang kubaca pelan-pelan
Mengalun lewat jendela kamar

Hai, coba pejamkan matamu semenit saja
Agar terbayang saat-saat kita bersama
Melewati sore
Menunggu malam tiba

Hai, lekas.., lekaslah..
Sebab jika pagi menjelang
Lukisanmu akan sirna
Dan puisiku pudar pula

Semoga nanti
Bukan hanya kenangan tersisa
Tergilas waktu
Lalu binasa


de lonelie, togie

Rabu, 11 April 2007

Tentang blog daku

Rating:
Category:Other



Your Blogging Type Is Thoughtful and Considerate



You're a well liked, though underrated, blogger.

You have a heart of gold, and are likely to blog for a cause.

You're a peaceful blogger - no drama for you!

A good listener and friend, you tend to leave thoughtful comments for others.








Gara-gara liat postingnya mbak himma dan umminida, akhirnya daku ketularan juga. Tapi, berhubung hasil yang didapat rada gak nyambung, terpaksa blogthing daku kasih satu bintang saja. Kenapa..? Karena setelah di translate kok jadinya malah seperti ini :





- Kamu sangat tampan

- Kamu juga dermawan

- Cinta kebersihan

- Suka makan di pinggir jalan



Bah, anu, ada yang bisa bantu saya mentranslate...? Bingung nih

Bahasa inggris nya beda banget dengan yang di buku "Teknologi Sistem Kontrol" atau "Perancangan Sistem Digital"

Senin, 09 April 2007

Hikayat Negeri Konon




Alkisah, terdapat sebuah negeri yang bernama negeri konon. Negeri ini mempunyai kekayaan alam yang melimpah ruah, dengan penduduk yang ramah tamah. Seperti negeri-negeri lain, negeri konon juga mempunyai dasar negara, yang diberi nama pancakonon. Yaitu :

1. Konon Berketuhanan
2. Konon Berperikemanusiaan
3. Konon Selalu bersatu
4. Konon Mengutamakan musyawarah
5. Konon Berkeadilan

Menurut kesepakatan para pejabat, pancakonon harus disakralkan. Kebenaran yang terkandung didalamnya bernilai mutlak. Tidak boleh diganggu gugat.

Sesuai dengan namanya, negeri ini menjunjung tinggi apa yang dinamakan kononisme. Yaitu metode untuk meng-kononkan segala hal yang ditemui. Contohnya saja para guru di sekolah rajin mengajari siswanya bahwa negeri tersebut sangatlah kaya. Tak ada penduduk yang kelaparan. Kekayaan alam yang terkandung didalamnya dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara, konon digunakan untuk meningkatkan kemakmuran rakyat. Dan para siswa pun manggut-manggut saja. Tidak peduli bahwa perut mereka keroncongan karena kurang makan. Penduduk pun seakan lupa bahwa berbagai sektor penting di negeri tersebut sudah dikuasai oleh bangsa asing. Bukan oleh negara. saking pentingnya kononisme di negeri ini, maka segala hal yang bertentangan dengan "konon" akan dianggap tidak logis dan harus ditolak.

Sudah tak terhitung lagi manusia yang berusaha untuk mengkritik kebijakan yang diambil pemerintah, tapi usaha mereka selalu mental ditengah jalan. Contohnya, dalam kononisme ada statement yang menyebutkan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Tapi kenyataannya, mereka dibiarkan tidak terurus. Jumlah gelandangan dan pengemis semakin bertambah, banyak warga miskin yang tertindas, banyak anak kecil yang menderita kekurangan gizi. Dan tahukah apa yang negeri konon katakan tentang hal ini..? Mereka bilang bahwa setelah diteliti secara konon, dapat diketahui bahwa para gelandangan dan pengemis sebenarnya terlalu mencintai keindahan alam. Mereka tidur beralas lantai, beratap langit dan berselimut koran agar dapat merasa "manunggal" dengan alam. Jadi bukan karena tidak mampu. Orang miskin pun banyak yang menawarkan diri untuk ditindas penguasa. Konon agar dengan penindasan itu, mereka dapat belajar untuk lebih berlapang dada. Sedangkan balita yang kekurangan gizi, katanya sih gara-gara orang tua mereka sedari-awal ingin mengajari anaknya tentang pola hidup sederhana, menjauhi gaya hidup boros.

Bicara tentang ketuhanan. Sebenarnya dinegeri ini, nilai-nilai religius sangat dijunjung tinggi. Saking tingginya jadi sering tidak kelihatan. Dari lima agama yang ada, semua mengharamkan perbuatan zina. Tapi saat warga memprotes maraknya pelacuran dan seks bebas, pornografi dan pornoaksi, gambar seksi dan goyang birahi, para tokoh malah mencibir. Konon katanya negeri ini ber-bhinneka, berbeda tapi satu jua. Jadi mau berbuat apa pun ya tak apa. Walaupun itu bertentangan dengan agama. Bagaimana dengan konon berketuhanan..? Memang warga negara harus percaya pada tuhan, tapi tuhan yang menghargai perbedaan. Bukan tuhan yang otoriter. Itulah ketuhanan versi konon.

Bicara tentang kemanusiaan (atau HAM). Konon HAM adalah hak yang dimiliki manusia sejak lahir, tidak boleh diganggu gugat. Sayangnya rakyat dan pejabat negeri konon tidak sadar bahwa hak tiap manusia terkadang saling bertentangan. Ada bapak-bapak yang protes saat melihat ibu-ibu gendut melenggang dengan kaos singlet dan rok mini. Bikin sepet mata, katanya. Tapi dengan seenaknya si ibu menjawab "Loch, itu kan Hak Azazi Saya..!!". Walhasil, sang bapak pun harus mual terus-terusan karena tiap hari melihat ibu-ibu gendut yang sok seksi dan kecentilan. Tapi bukankah si bapak punya hak untuk tidak melihat..? Memang, tapi setelah dikononkan, hak tersebut jadi hilang.

Bicara tentang persatuan. Konon negeri ini memang hobi bersatu. Penguasa bersatu padu membohongi rakyat. Rakyat bersatu untuk menindas rakyat lain. Di negeri konon, seperti itulah yang disebut persatuan.

Tentang musyawarah. Hal sekecil apapun memang harus dimusyawarahkan. Kalau ada pencuri tertangkap, boleh disiksa atau dibunuh. Asalkan setelah itu diadakan musyawarah untuk menentukan siapa yang benar dan siapa yang salah. Kalau sudah ketemu ya sudah. Tidak perlu diapa-apakan. Koruptor dan penegak keadilan pun juga bermusyawarah. Dalam menentukan seberapa besar uang sogok yang harus dibayar agar para koruptor dibebaskan, atau minimal dikurangi hukumannya.

Lalu tentang keadilan. Lihatlah wakil rakyat disana. Komposisinya sungguh adil. Mewakili aspirasi tiap kelompok. Ada yang suka berzina, mewakili para hidung belang. Ada yang korupsi, mewakili kaum pencuri. Ada yang gemar mabok dan berjudi. Ada pula yang sikapnya lurus-lurus saja. Pokoknya tiap golongan terwakili. Adil bukan..?

Bagaimana dengan korupsi..? hal ini pun dikononkan juga. Dulu negeri konon pernah dilanda gempa dan tsunami. Ratusan ribu rakyat tewas, sisanya luntang-lantung gak jelas. Untuk membantu mereka, negeri konon dan negeri-negeri lain memberikan sumbangan yang tak ternilai besarnya. Kalau dihitung-hitung, cukup untuk merehabilitasi seluruh sarana dan prasarana, bahkan itupun masih sisa. Tapi apa dinyana, ternyata sampai sekarang masih banyak warga yang belum kebagian rumah. Kalau toh ada, rumahnya bermasalah. Berdinding triplek kek, atapnya bocor kek, gak ada listrik kek. Ibarat kata, dana yang seharusnya bisa untuk membeli mobil, ternyata cuma cukup untuk membeli sepeda mini di tukang loak. Lalu dimana sisa uangnya..? Nah, itu dia. Konon uang tersebut habis untuk membayar administrasi dan untuk menggaji pekerja. Sebanyak itukah..? Sebetulnya sih tidak. Tapi kalau sudah dikononkan, kita bisa apa..?

Entahlah, bahkan di kampus yang notabene gudangnya kaum intelektual, paham konon pun telah mendarah daging. Contohnya saat ujian skripsi. Pertanyaan yang diajukan oleh para dosen penguji bukanlah "Seberapa valid argumen anda..?" tapi "Seberapa kononkah logika yang anda gunakan..?".

Ah, negeri konon. negeri yang indah, rakyatnya ramah, penuh dengan konon.


Minggu, 08 April 2007

Siluet KKN Lemahjaya


The sleeping brian. Ekspresi tidur paling natural


Terimakasih pada perangkat desa
yang telah membantu kami, menemani kesana-kemari
Hingga menetes peluh dan keringat
Dari kepala sampai ujung kaki

Terimakasih pada para pemuda
Yang ikut berpartisipasi dalam lomba
Bekerja bakti selama dua hari
Walaupun sedikit putus asa waktu lampu mati

Terimakasih pada ibu-ibu PKK
Yang mengijinkan kami turut bekerjasama
Mengadakan berbagai penyuluhan dan pelatihan
Juga berpatungan dalam menyediakan makanan

Terimakasih pada keluarga pak solih dan pak daryo
Yang menyediakan tempat dan makanan untuk kami
Memperlakukan kami layaknya keluarga sendiri
Padahal saat kami pulang, air liur dibantal pun tak bersih kami cuci

Mungkin nanti,
kan kami jumpai hal yang lebih indah
Tapi kami yakin..,
Tawa ini, tangis ini, suka ini, dan duka ini
Hanya dapat dijumpai disini
Di desa ini
Lemahjaya..

Terimakasih


*Sebuah puisi yang dibacakan saat malam perpisahan. Ada lagunya juga


RESIKONYA PUNYA SUAMI SEORANG PROGRAMMER

 


 


Suami: (Pulang telat dari kantor) "Selamat malam sayang, sekarang saya logged in
Istri: Apakah kamu bawa oleh-oleh yang aku minta?
Suami: Bad command or filename.

Istri: Tapi aku bilangnya dari tadi pagi!
Suami: Errorneous syntax. Abort?

Istri: Trus, bagaimana tentang beli televisi baru?
Suami: Variable not found...

Istri: OK deh, kalo gitu aku minta kartu kreditmu. Aku mau belanja sendiri aja.
Suami: Sharing Violation. Access denied...

Istri: Apakah kamu lebih mencintai komputer daripada aku? Atau kamu hanya main-main saja?
Suami: Too many parameters...

Istri: Itu kesalahan terbesar kalo saya menikahi orang "idiot" sepertimu.
Suami: Data type mismatch.

Istri: Kamu tidak berguna.
Suami: It,s by Default.

Istri: Bagaimana dengan gajimu?
Suami: File in use ... Try later.

Istri: Kalo gitu apa posisiku di keluarga ini?
Suami: Unknown Virus.


Didapat dari : Ruthofy


 


Mungkin tulisan diatas terkesan lucu tapi kalau saya amati, ada benarnya juga. Begini, saya sering menjumpai mahasiswa/dosen yang terlalu sibuk "berkencan" dengan komputer mereka. Ibarat kata, walaupun Amerika menjatuhkan bom Napalm sejauh tiga ratus meter dari si programmer, dia akan asik-asik saja. Tak merasa terganggu.


Satu hal yang paling menonjol, biasanya mereka itu CUEK. Bisa makan atau tidak, punya duit atau tidak, punya pacar atau tidak, gak jadi soal. Yang penting bisa mencurahkan segenap pikiran yang dimiliki. Saking cueknya, jika dia punya pacar dan pacarnya ngambek, dia masih bisa tenang. Tapi kalau sang komputer nge-hang, kena virus, atau mati.., dia pasti frustasi. Sibuk, mondar-mandir kesana kemari. Tapi tidak sampai bunuh diri.


Kenapa..? Yang pasti karena dorongan hati, kesenangan, kepuasan. Ada orang yang merasa bahagia saat mendapat banyak uang, mobil mewah atau istri setia. Tapi ada pula yang mendapat kepuasan ketika berhasil mengutak-atik program yang rumit. Program yang bagi kita terlihat njelimet bundhet, bagi mereka mungkin terlihat seindah pelangi yang muncul di sore hari. Menurut saya, tak jadi soal kebahagiaan itu datang dari mana. Yang penting positif, tidak dilarang.


Karena itu, sah-sah saja kalau saya kuliah di elektro tapi bercita-cita jadi petani. Karena bagi saya, rimbunnya pepohonan, hijaunya dan, dan gemericik air di saluran irigasi terasa lebih indah dan menyenangkan daripada mobil mewah, rumah megah, atau yang lainnya. Saya akan bahagia kalau jadi petani.


Bumi ini luas, negeri kita juga luas. Tapi kenapa hanya sedikit lahan yang ditanami..? Kenapa banyak petani yang miskin sekali..? Kalau bukan kita yang memajukan kaum tani, yang menanami tanah ini, lalu siapa lagi..?

Jumat, 06 April 2007

Daku gak punya uang Gie.., AARRGGHH...!!!




Suatu hari, di pinggir pertigaan, saya berbincang dengan teman sebaya.

“Gie, aku tak punya cukup biaya untuk membiayai sekolah adik, maupun untuk makan sekeluarga”.

Ah, sedihnya. Untuk beberapa saat saya tercenung. Sambil garuk-garuk kepala.

Sayangnya kemudian saya tersadar bahwa dia berkata seperti itu sambil menghisap sebatang Jarum Super, dan katanya dalam sehari dia bisa menghabiskan satu bungkus, yang harganya enam ribu lima ratus.

Ah, andai saja uang yang digunakan untuk membeli rokok itu disimpan maka dalam sebulan bisa terkumpul sebanyak dua ratus ribu. Cukup untuk membiayai uang sekolah tiga orang adik. Bukankah SPP SLTP saat ini cuma sebesar dua puluh ribu..?

Dia pun diam. Masih menghisap sebatang rokok, yang terus-menerus menggerogoti isi dompet.


BullShit of Love - Part I





"Gie aku sudah punya pacar"

"Hah..? Benarkah..? Syukurlah, akhirnya kamu bisa laku juga"

"Ck, jangan menghina Gie.."

"Iya deh.., iya. Tapi ngomong-ngomong siapa sih wanita yang TIDAK BERUNTUNG itu..? Kasihan amat. Kenalin dong"

"Dia orang sini Gie. Tapi kenalannya nanti saja ya, nunggu waktu yang tepat"

"Lho, memangnya kenapa..?"

"Mm, soalnya dia sudah punya pacar. Dan kami gak bisa ketemuan dengan bebas, harus hati-hati, biar gak ketahuan"

GLEK..!!!

"Ada apa Gie..?"

"Maksudnya kamu ngajak dia selingkuh..?"

"Iya"

"Kok..?"

"Biarin, toh kami sama-sama suka"

"Ta.., tapi kan..?"

"Pokoknya aku suka dia, jadi biarpun harus backstreet ya tidak apa-apa"

"Bukan itu bos. Memangnya gak ada cewe lain apa..? Yang gak harus pake backstreet segala..?"

"Nggak"

"Ck, masa sampai segitunya..?"

"Iya lah. Dia kan cantik, baik, putih, seksi, makanya aku suka. Di kota ini sulit mencari wanita secantik dia. sebenarnya aku pingin menjalin hubungan yang lebih serius Gie. Bukan hanya pacaran seperti ini."

"Se-serius apa..?"

"Ya.., sampai jenjang pernikahan lah. Minimal bertunangan. Lagipula kami benar-benar saling cinta kok. Buktinya kemaren dia mau waktu aku ajak ke tengah sawah, terus disana tak ciumin habis-habisan, plus sedikit raba-rabaan, mumpung sepi. Dia gak nolak tuh. Bahkan sebenarnya kalo diajak begituan pun dia pasti nurut. Tapi aku gak berani Gie, takut dosa."

"Weidd, tunggu dulu. Kok bisa gitu..?"

"Jelas bisa dong, namanya juga cinta.Ha.. ha..!!!"




Bukan.., bukan itu
Kecantikan hanya bisa dinikmati oleh mata
Dan saat mataku buta
Kecantikanmu pun seakan binasa

Bukan.., bukan itu
Kebersamaan hanyalah sementara
Karena saat kita berpisah
Dirimu mungkin akan ku lupa

Bukan.., bukan pula itu
Rasa suka hanyalah fatamorgana
Karena mungkin nanti saat ku bosan
Aku kan berpaling ke wanita lain, yang lebih menyenangkan

Aku ingin mencintaimu karena Dia
Dan selama kau membuatku semakin dekat dengan-Nya
Aku kan slalu mencintaimu
Agar kita bisa bersama tuk mencintai-Nya





Continued to Part II


Selasa, 03 April 2007

Keluhan ttg RasKin & Jawabannya





Masih ada saja warga, mahasiswa, sarjana, dan lulusan S2 atau s3 yang mengeluh tentang RasKin (beRas misKin). Menyangkut kualitasnya, rendahnya mutu pelayanan, sempitnya wilayah pemasaran, juga sedikitnya stok yang tersedia. Padahal menurut saya, keluhan ini malah menunjukkan betapa rendahnya daya nalar mereka dalam hal bahasa.

Begini, Raskin adalah singkatan dari beras miskin. Artinya, beras yang disediakan untuk rakyat miskin. Jadi beras tersebut haruslah benar-benar layak untuk dikonsumsi oleh orang miskin. Hm.., lalu beras seperti apakah itu..? Nah, disinilah daya nalar kita harus difungsikan.

Yang namanya orang miskin, biasa mengkonsumsi beras seadanya. Tidak perlu bagus, yang penting masih bisa dimakan. Beras seperti apa..? Tentu saja yang harganya murah, yang rasanya sedikit kurang enak, yang terkadang sudah apek dan penuh kutu. Biasanya beras seperti ini sudah tidak laku dijual. Makanya agar tidak mubazir, pedagang rela melepas dengan harga miring. Tapi walaupun begitu, untuk membeli beras tersebut orang miskin tetap harus antri, dan dilayani dengan kurang mengenakkan.

Kenapa..? Karena pelayanan yang baik hanya boleh disediakan bagi mereka yang ingin membeli beras berkualitas baik. Tidak boleh disamaratakan. Itulah yang namanya bisnis profesional. Apa hal itu bisa dikeluhkan..? Tentu tidak. Karena sebagai orang miskin mereka tidak bisa membeli beras yang lebih bagus, jadi mau tidak mau mereka harus menerima dengan apa adanya. Dan orang yang bisa mendapat beras bagus, dengan pelayanan yang bagus pula, tidak layak digolongkan sebagai orang miskin.

Sebenarnya kita harus berterimakasih pada pemerintah yang telah bersusah payah menyediakan beras macam ini. Pemerintah telah berpetualang keseluruh negeri untuk mencari beras yang paling jelek untuk orang miskin. Yang tidak jelek, tidak layak dibeli. Bahkan terkadang, saat beras jelek yang tersisa tinggal sedikit, pemerintah rela mengimpor beras dari luar negeri secara besar-besaran. Kenapa..? karena siapa tahu saja diantara beras yang diimpor ada yang jelek juga, lalu disimpan, agar stok raskin tetap stabil.

Kesimpulannya : Jangan lagi mengeluhkan RasKin, karena kalau dinalar memang seharusnya seperti itulah beras untuk orang miskin. Kalau ingin yang lebih bagus maka bukan RasKin lagi namanya, tapi RasMeng (Beras Kelas Menengah), atau RasYa (Beras untuk orang kaya).

Ghibah-kah Daku..?




Setelah membaca postingannya sendu, lalu dibandingkan dengan tulisan yang ini, saya kemudian berpikir : Apakah saya telah melakukan ghibah...?

Padahal sebenarnya saya hanya ingin menuliskan betapa santernya isu-isu negatif yang sering muncul menjelang pemilihan kepala desa. Dan tampaknya tiap desa punya isu-isu tersendiri. Di Lemahjaya ada racun, di desa saya ada "tumbal" dan "bintang jatuh", dan entah isu apa yang ada di desa lain.

Bahkan saya sempat berpikir apakah nanti teman-teman yang membaca tulisan saya akan menganggap bahwa saya menuduh para penduduk benar-benar menaruh racun. Tapi kemudian pikiran itu saya tepis karena di akhir tulisan saya berkata bahwa "tidak ada tanda-tanda bahwa saya diracun", lagipula kalimat-kalimat yang daku ucapkan dengan nada bercanda sama sekali tidak menyiratkan bahwa saya menganggap serius isu tersebut. Kenapa harus dalam bentuk dialog..? Karena yang kami alami memang seperti itu. Kalau toh harus ditulis, harus dengan apa adanya. Dengan meminimalkan pendapat pribadi.

Tapi biarpun begitu.., saya belum tahu pasti apakah tulisan saya tersebut termasuk Ghibah atau bukan. Terus terang, saya butuh masukan dari teman-teman menyangkut seperti apakah kritik yang termasuk ghibah dan mana yang bukan. Agar hati ini tenang. Karena saya masih punya tulisan serupa berkaitan dengan problem beras murah, logika kacau pemerintah, dan dongeng-dongeng aneh dari pejabat teras (apalagi dalam kasus Iran).

Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih

Minggu, 01 April 2007

Hidup berdua, denganku




Hidup denganku
Tak membuatmu terus bahagia
Karena kelak,
Kau pasti akan pernah ku sakiti juga


Hidup denganku
Tak selamanya pula menderita
Karena aku kan terus berusaha
Tuk membuatmu bahagia


Hidup berdua.., denganku
Adalah saling berbagi
Manisnya cinta, dan pahit derita


Hanya itu
Sangat sederhana..?

KKN yang Aneh : Saat Kami Diracun





Take I. Di warung.

"Bu.., beli pulpen satu. sama permen tiga biji"

"Hm, ini pulpen dan permennya mbak. Anu, mbak mahasiswi darimana..? udah KKN berapa hari..?"

"Dari unsoed bu, sudah lima belas hari"

"Ooo. kok jarang main ke dusun sini..?"

"He.. he.., maaf bu. Kemarin kami sibuk. Harus mengadakan banyak kegiatan di dusun bawah. sekarang baru sempat survey ke daerah atas"

"Oo.., gitu ya. Dusun atas..? Maksudnya Dusun Karabaok..?"

"Iya bu"

"Maaf ya mbak.., ibu cuma mau ngingetin. Kalo ke dusun atas hati-hati lho.."

"Hah..? Memangnya kenapa bu..?"

"Mm, gak papa sih. Pokoknya hati-hati saja lah."

Glek..!!!





Take II : Datang ibu-ibu satu lagi

"Mbak ini KKN dari unsoed..? kalo ke karabaok hati-hati ya..."

"Lho.., ada apa bu..?"

(kedua ibu tampak kebingungan. sang mahasiswi jadi penasaran)

"Kok diem bu..?"

"Anu, sebaiknya mbak hati-hati. Mbak jangan mau ditawari minum oleh orang sana soalnya kadang-kadang minumannya dikasih racun."

"Hah..? Yang bener bu..?"

"Iya mbak. Kemarin ada pedagang kayu dari desa lain yang mati diracun. Udah sering ada kejadian gitu lho mbak.."

"Lalu selanjutnya gimana..? Dia beneran diracun..? Pelakunya dituntut ke pengadilan..?"

"Nah itu dia. Racun yang mereka bikin rada aneh. si korban gak langsung mati. Biasanya seminggu setelah minum, si korban masih sehat-sehat saja. Tapi di hari terakhir dia pasti muntah darah, setelah itu baru mati. Makanya rada sulit dibuktikan."

"Bener mbak. Malahan akhirnya si penuntut dihajar habis-habisan ama si pelaku."

Glek..!!!






Take III : Ada lagi orang yang datang

"Mbak.., hati-hati di dusun atas ya...!!!"

Gubrak...!!!






Take IV : Di Posko

Togie dan lina baru saja pulang, setelah sebelumnya berjalan berputar-putar melewati perbukitan dusun Karabaok. Badan terasa pegal, perut pun kembung dan rada mual. Mereka terlalu banyak minum teh.

"Hallo semua, gimana kabar kalian..? Ahaha.., kami habis bertamasya ke Karabaok. Melintasi hutan rimba, Mendaki tanjakan yang tiada habisnya, ditambah numpang pipis di tempat pak RT."

*DIAM...

"Lho, kok diem..? Ada apa..?"

Dalam sunyi dan kalut, teman-teman bercerita tentang obrolan di warung. Bahwa masyarakat dusun atas hobi meracun.

HAAHH...????????
RA.. CUU.. NNN...????

DAG.. DIG.. DUG..!!!


"Iya Gie. Makanya kalo nanti ngajar di Karabaok, lebih baik bawa air minum sendiri aja. Pura-puranya kena kencing manis, jadi tidak boleh minum teh."

"Terus kalo mereka nawarin air putih..?"

"Mm, duh gimana ya..? Tapi tenang saja Gie. Katanya kalo minum di tempatnya pak Kadus sih tidak apa-apa. Jangan di tempat pak RT atau warga."

"Oo, lha terus kami berdua gimana..? tadi kan kami minum di tempat pak KaUr dan pak RT."

"Apa..? Kalo gitu cepetan beli kelapa muda Gie. Buat penawar racun. Cepetan gih.."

"Yee, jam segini mana ada yang jual kelapa muda."

"Ooh, iya juga.."






Take V : Teman-teman semakin panik. bahkan ada yang hampir menangis. Mereka kalut dan bingung, tidak tahu harus berbuat apa

"Ck.., ya udah lah. Kalo bener kami berdua diracun ya tidak apa-apa. Berarti umur kami tinggal seminggu lagi kan..?"

"Lin, ayo kita nikmati waktu yang tersisa. Daku belum menikah, begitu pula dikau. jadi boleh dong kalau kita..., Mm..., Anu.., Hihihi..."

"Nanti aja Gie, jangan sekarang. Malu, kan lagi banyak orang. Nanti ya.., nunggu rada sepi. Hahaha..."

"Ini serius gie, kamu jangan bercanda"

"Lho siapa yang bercanda..? Daku serius kok. Hidup mati itu yang nentuin Gusti Allah, bukan racun. Kalo emang masih dikasih umur panjang, diracun berkali-kali pun kita gak bakal mati. Tapi kalo emang udah waktunya mati, ya udah, tinggal mati aja. Gak perlu nunggu diracun segala. Kelamaan."

"Ta.. Tapi Gie.."

"Yee, emang bener kok. bisa aja kan.., besok pas mo ambil duit di ATM kita mati ketabrak truk. ato pas lagi makan kita mati gara-gara nelen sendok. Atau waktu lagi jalan trus nabrak tiang trus mati. Bahkan mungkin saja nanti malam pas lagi pipis kita digigit kadal, kadalnya abis nyebur cairan biokimia, trus cairannya masuk ke tubuh kita, bukankah kita bisa mati juga..?"

"Apalagi rasanya gak mungkin deh mereka ngeracun kita tanpa alasan. Jadi sebaiknya kita teliti dulu, kalo emang bener ada kasus racun-racunan kayak gitu, kita harus cari tahu alasannya, motifnya. Kenapa kok harus pake racun segala. Masak iya mereka ngebunuhin orang cuma gara-gara iseng doang..? Pokoknya selama kita berusaha untuk tidak berbuat salah pada mereka, insya Allah aman-aman saja."

"Makanya.., gak usah terlalu dipikir lah. Lagian kalo nanti emang bener-bener mati diracun, siapa tau malah masuk surga. Kita disini kan mo beramal, disuruh ngajarin mereka yang gak bisa baca. Jadi mati pun ya dalam keadaan yang baik lah. Bukan saat sedang berbuat dosa. Bahkan mungkin saja kita termasuk mati syahid saat membagi ilmu. Lumayan kan, bisa langsung masuk surga. Gak usah nunggu lama-lama."

"Tapi.., ya.., tolong nanti pelakunya dituntut. Terus minta ganti rugi satu trilyun rupiah. Buat nyicil motor, masih enam bulan lagi nich. Terus sisanya buat mbayar uang sekolah adik, sama buat buka usaha. Pokoknya kami kan udah cerita tadi minumnya dimana aja. Jadi selanjutnya tinggal nuntut doang kan..?"

"Oh iya. Tolong cariin kelapa muda dong, buat penawar racun. sekali-kali kalian manjat pohon kelapa malem-malem kan gak papa. Lagipula daku kan korban.., masa kalian gak kasihan sih..?

Mm, tapi sebelumnya bikinin teh anget dulu ya.. Inget lho, daku ini kan korban...

Glek..!!!



Take VI : Suasana sudah sedikit tenang. walaupun masih ada perasaan takut, tapi sudah tidak se-panik tadi. Sayangnya tidak ada pelayanan khusus untuk saya sebagai "diduga korban". Gak ditraktir kelapa muda, tidak pula dibuatkan teh panas. Hiks.., sedihnya


Note :


  • Sekarang sudah hampir satu bulan, tapi tidak ada tanda-tanda bahwa saya diracun

  • Sebentar lagi di Lemah Jaya ada pemilihan kepala desa. Jadi.., apa hubungannya ya..?