Suami: (Pulang telat dari kantor) "Selamat malam sayang, sekarang saya logged in
Istri: Apakah kamu bawa oleh-oleh yang aku minta?
Suami: Bad command or filename.
Istri: Tapi aku bilangnya dari tadi pagi!
Suami: Errorneous syntax. Abort?
Istri: Trus, bagaimana tentang beli televisi baru?
Suami: Variable not found...
Istri: OK deh, kalo gitu aku minta kartu kreditmu. Aku mau belanja sendiri aja.
Suami: Sharing Violation. Access denied...
Istri: Apakah kamu lebih mencintai komputer daripada aku? Atau kamu hanya main-main saja?
Suami: Too many parameters...
Istri: Itu kesalahan terbesar kalo saya menikahi orang "idiot" sepertimu.
Suami: Data type mismatch.
Istri: Kamu tidak berguna.
Suami: It,s by Default.
Istri: Bagaimana dengan gajimu?
Suami: File in use ... Try later.
Istri: Kalo gitu apa posisiku di keluarga ini?
Suami: Unknown Virus.
Didapat dari : Ruthofy
Mungkin tulisan diatas terkesan lucu tapi kalau saya amati, ada benarnya juga. Begini, saya sering menjumpai mahasiswa/dosen yang terlalu sibuk "berkencan" dengan komputer mereka. Ibarat kata, walaupun Amerika menjatuhkan bom Napalm sejauh tiga ratus meter dari si programmer, dia akan asik-asik saja. Tak merasa terganggu.
Satu hal yang paling menonjol, biasanya mereka itu CUEK. Bisa makan atau tidak, punya duit atau tidak, punya pacar atau tidak, gak jadi soal. Yang penting bisa mencurahkan segenap pikiran yang dimiliki. Saking cueknya, jika dia punya pacar dan pacarnya ngambek, dia masih bisa tenang. Tapi kalau sang komputer nge-hang, kena virus, atau mati.., dia pasti frustasi. Sibuk, mondar-mandir kesana kemari. Tapi tidak sampai bunuh diri.
Kenapa..? Yang pasti karena dorongan hati, kesenangan, kepuasan. Ada orang yang merasa bahagia saat mendapat banyak uang, mobil mewah atau istri setia. Tapi ada pula yang mendapat kepuasan ketika berhasil mengutak-atik program yang rumit. Program yang bagi kita terlihat njelimet bundhet, bagi mereka mungkin terlihat seindah pelangi yang muncul di sore hari. Menurut saya, tak jadi soal kebahagiaan itu datang dari mana. Yang penting positif, tidak dilarang.
Karena itu, sah-sah saja kalau saya kuliah di elektro tapi bercita-cita jadi petani. Karena bagi saya, rimbunnya pepohonan, hijaunya dan, dan gemericik air di saluran irigasi terasa lebih indah dan menyenangkan daripada mobil mewah, rumah megah, atau yang lainnya. Saya akan bahagia kalau jadi petani.
Bumi ini luas, negeri kita juga luas. Tapi kenapa hanya sedikit lahan yang ditanami..? Kenapa banyak petani yang miskin sekali..? Kalau bukan kita yang memajukan kaum tani, yang menanami tanah ini, lalu siapa lagi..?
hehehe..pernah baca email isinya cerita ini nih ;)
BalasHapusYa, tapi tidak ditambah-tambahi tentang bahaginya jadi petani kan mbak...?
BalasHapusHidup petani.., hidup petani.., hidup kaum tani.., ayo kita tanami negeri ini..
lahan pertanian harus dilindungi, jangan melulu digusur pembangunan infrastruktur yg tdk berwawasan lingkungan :)
BalasHapusHm, gimana kalo sekarang digunakan logika bolak-balik mbak..
BalasHapusInfrastukturnya yang digusur untuk membangun lahan pertanian..?
*Gak mungkin ya..?
bisa aja tapi hrs punya assessment bagus dan tepat yang menghitung untung r
BalasHapusuginya klo ga ada infrastruktur tsb dan diganti lahan pertanian (pake CBA=Cost Benefit Analysis). Tapi skg ga cukup pake instrument teknis begitu aja, musti liat lagi dampak thd sustainable development-nya.
Hm.., begitu ya..
BalasHapus*Usrek.., usrek.. (sambil garuk-garuk kepala)
kalo pake CBA kemungkinan besar hasilnya rugi (tahu sendiri dong, indonesia gitu loch). Jadi mau tidak mau kalo mo buka lahan, ya digunung sana. Tapi resikonya, transportasi susah. Ato bertani di pulau lain, tapi lahannya tidak sesubur jawa.
kalo istrinya yang programmer gimana gie?
BalasHapuskalau suami isteri programer?? bagaimana pula??
BalasHapusmasa sih segitunya...
BalasHapusGie.. programer ama pekerja di bagian IT sama ngga?
Beda mbak...
BalasHapuskata dosen saya, programmer adalah orang yang kerjanya "melulu" di bidang pemrograman. Sedangkan IT cakupannya luas.
Program --> Programming --> Programmer
Daku gak tahu ndah
BalasHapusgak berani mikir sampai situ
Menyeramkan
Kalau ini lebih rumit mas..., contohnya :
BalasHapusSuami : Mah, anak kita kok jadi nakal gitu..?
Istri : Oo, kemaren dia abis kena hack. Gimana kalo kita install ulang aja mas...?
Suami : Percuma, boot sectornya udah kena. Kalo mau install, hrs pake boot sector yang clean.
Istri : Kalo gitu kita bikin anak satu lagi. Buat dipake booting
Suami : Ide yang bagus.