"Gie aku sudah punya pacar"
"Hah..? Benarkah..? Syukurlah, akhirnya kamu bisa laku juga"
"Ck, jangan menghina Gie.."
"Iya deh.., iya. Tapi ngomong-ngomong siapa sih wanita yang TIDAK BERUNTUNG itu..? Kasihan amat. Kenalin dong"
"Dia orang sini Gie. Tapi kenalannya nanti saja ya, nunggu waktu yang tepat"
"Lho, memangnya kenapa..?"
"Mm, soalnya dia sudah punya pacar. Dan kami gak bisa ketemuan dengan bebas, harus hati-hati, biar gak ketahuan"
GLEK..!!!
"Ada apa Gie..?"
"Maksudnya kamu ngajak dia selingkuh..?"
"Iya"
"Kok..?"
"Biarin, toh kami sama-sama suka"
"Ta.., tapi kan..?"
"Pokoknya aku suka dia, jadi biarpun harus backstreet ya tidak apa-apa"
"Bukan itu bos. Memangnya gak ada cewe lain apa..? Yang gak harus pake backstreet segala..?"
"Nggak"
"Ck, masa sampai segitunya..?"
"Iya lah. Dia kan cantik, baik, putih, seksi, makanya aku suka. Di kota ini sulit mencari wanita secantik dia. sebenarnya aku pingin menjalin hubungan yang lebih serius Gie. Bukan hanya pacaran seperti ini."
"Se-serius apa..?"
"Ya.., sampai jenjang pernikahan lah. Minimal bertunangan. Lagipula kami benar-benar saling cinta kok. Buktinya kemaren dia mau waktu aku ajak ke tengah sawah, terus disana tak ciumin habis-habisan, plus sedikit raba-rabaan, mumpung sepi. Dia gak nolak tuh. Bahkan sebenarnya kalo diajak begituan pun dia pasti nurut. Tapi aku gak berani Gie, takut dosa."
"Weidd, tunggu dulu. Kok bisa gitu..?"
"Jelas bisa dong, namanya juga cinta.Ha.. ha..!!!"
"Hah..? Benarkah..? Syukurlah, akhirnya kamu bisa laku juga"
"Ck, jangan menghina Gie.."
"Iya deh.., iya. Tapi ngomong-ngomong siapa sih wanita yang TIDAK BERUNTUNG itu..? Kasihan amat. Kenalin dong"
"Dia orang sini Gie. Tapi kenalannya nanti saja ya, nunggu waktu yang tepat"
"Lho, memangnya kenapa..?"
"Mm, soalnya dia sudah punya pacar. Dan kami gak bisa ketemuan dengan bebas, harus hati-hati, biar gak ketahuan"
GLEK..!!!
"Ada apa Gie..?"
"Maksudnya kamu ngajak dia selingkuh..?"
"Iya"
"Kok..?"
"Biarin, toh kami sama-sama suka"
"Ta.., tapi kan..?"
"Pokoknya aku suka dia, jadi biarpun harus backstreet ya tidak apa-apa"
"Bukan itu bos. Memangnya gak ada cewe lain apa..? Yang gak harus pake backstreet segala..?"
"Nggak"
"Ck, masa sampai segitunya..?"
"Iya lah. Dia kan cantik, baik, putih, seksi, makanya aku suka. Di kota ini sulit mencari wanita secantik dia. sebenarnya aku pingin menjalin hubungan yang lebih serius Gie. Bukan hanya pacaran seperti ini."
"Se-serius apa..?"
"Ya.., sampai jenjang pernikahan lah. Minimal bertunangan. Lagipula kami benar-benar saling cinta kok. Buktinya kemaren dia mau waktu aku ajak ke tengah sawah, terus disana tak ciumin habis-habisan, plus sedikit raba-rabaan, mumpung sepi. Dia gak nolak tuh. Bahkan sebenarnya kalo diajak begituan pun dia pasti nurut. Tapi aku gak berani Gie, takut dosa."
"Weidd, tunggu dulu. Kok bisa gitu..?"
"Jelas bisa dong, namanya juga cinta.Ha.. ha..!!!"
Bukan.., bukan itu
Kecantikan hanya bisa dinikmati oleh mata
Dan saat mataku buta
Kecantikanmu pun seakan binasa
Bukan.., bukan itu
Kebersamaan hanyalah sementara
Karena saat kita berpisah
Dirimu mungkin akan ku lupa
Bukan.., bukan pula itu
Rasa suka hanyalah fatamorgana
Karena mungkin nanti saat ku bosan
Aku kan berpaling ke wanita lain, yang lebih menyenangkan
Aku ingin mencintaimu karena Dia
Dan selama kau membuatku semakin dekat dengan-Nya
Aku kan slalu mencintaimu
Agar kita bisa bersama tuk mencintai-Nya
Kecantikan hanya bisa dinikmati oleh mata
Dan saat mataku buta
Kecantikanmu pun seakan binasa
Bukan.., bukan itu
Kebersamaan hanyalah sementara
Karena saat kita berpisah
Dirimu mungkin akan ku lupa
Bukan.., bukan pula itu
Rasa suka hanyalah fatamorgana
Karena mungkin nanti saat ku bosan
Aku kan berpaling ke wanita lain, yang lebih menyenangkan
Aku ingin mencintaimu karena Dia
Dan selama kau membuatku semakin dekat dengan-Nya
Aku kan slalu mencintaimu
Agar kita bisa bersama tuk mencintai-Nya
Continued to Part II
mhhhh...
BalasHapusbagus banget buat renungan ...
thansk bro....
hooooooooooooooooooooo.......
BalasHapushe...he.....
BalasHapusBukan..., bukan itu
bukan itu
bukan
bukaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannn
*apaan sih*
puisinya makin hari makin...
BalasHapusbtw ada apa denganmu Gie?
U're welcome bang.. :)
BalasHapusrasa suka tak harus jadi fatamorgana...
BalasHapusjika kita membungkusnya dengan cinta karnaNya
akarnya kan menghujam ke bumi
batangnya menjulang ke langit
dan surga sebagai buahnya
:)
Gak ada apa-apa mbak,..
BalasHapusCuma lg inget aja, dulu sepulangnya KKN
Daku langsung Bete ngeliat banyak orang mabuk di rumah tetangga
Abis itu temen yang dulu suka ngajarin daku ngaji
Malah cerita-cerita kaya gini
*Hh,., sayang daku gak bisa kasih tanggepan yang rada berarti
Hm....
BalasHapus*garuk-garuk-garuk
terus yang mana ndu...?
BalasHapusmilih mangga aja kok ribet banget
udah, beli yang rada bulet aja. itu di pojok..
*sendu ; Bukaaaannn...........
yeee....
BalasHapusyang itu mah bukan mangga, tapi jeruk
fyuuh
kamu gimana sih Gie
Yup.., kata-kata indah lebih tepat
BalasHapusPadahal ceritanya kita kan lagi pergi ke toko baju ya ndu..?
BalasHapusKok bisa-bisanya kita beli buah disitu..
Ah, entahlah
Keren, renungan dalam & jujur...
BalasHapusThanks.., salam kenal
BalasHapus