Kamis, 26 Juli 2007

[Sajak] Vonis Masuk Neraka

Hari ini aku divonis masuk neraka
Padahal kiamat saja belum tiba
Alam kubur belum tampak di depan mata
Mati pun belum sempat aku rasa

Hari ini, aku dijatuhi vonis karena hal sederhana
Ustadz yang berceramah di depanku berbicara tentang sesuatu
Yang tidak bisa aku mengerti, dan tak terpahami
Beliau bercerita tentang Darul Islam dan Darul Harb
Dua istilah yang baru kali ini aku dengar

Dalam islam, kita diperintahkan untuk menjalankan ajaran-Nya
Secara sungguh-sungguh
Juga menyeluruh
Jikalau melaksanakan yang satu tapi mengesampingkan yang lainnya
Bukan muslim sejati namanya
Tidak akan masuk surga
Dan salah satu syarat agar kita bisa melaksanakannya
Adalah dengan tinggal di darul islam
Bukan di darul harb

Kata beliau, darul islam artinya Wilayah Islam
Dan darul harb yang bukan didasari atas azaz islam
Beliau bilang selama kita hidup di darul harb
Berarti kita bukan golongan yang menjalankan islam secara kaffah
Yang menuruti Alquran dan Assunah
Bukan termasuk satu golongan yang diselamatkan
Dari tujuh puluh tiga yang ditentukan

"NERAKA..!!" Disitulah tempatnya
"BUKAN AHLI SURGA..!!" Begitulah kesimpulannya

Sayangnya, berhubung aku ini hobi bertanya
Maka beliau aku tanya saja
Bukankah negara indonesia bukan negara islam..?
Dan beliau hidup di negara indonesia yang bukan negara islam
Berarti beliau pun bukan termasuk mereka yang diselamatkan
Bukan termasuk ahli surga
Tapi di neraka lah tempatnya
Jadi agar selamat, maka beliau harus bereksodus keluar negeri
Atau ke suatu tempat entah dimana
Dimana islam jadi undang-undang dasarnya

"Kamu KAFIR..!!" Begitu teriaknya
"Kamu KAFIR..!!" Dia lanjutkan teriakannya
"Ahli neraka..!!" Dan vonis pun dijatuhkan

Yah, kalau begitu sampai ketemu di neraka
Nanti mari kita ngobrol-ngobrol lagi disana
Bernostalgi,
Akan apa yang terjadi saat ini


Purwokerto, tahun dua ribu tiga

12 komentar:

  1. ????????????????

    Kenapa ndu..? Ada yang kurang jelas?

    BalasHapus
  2. lah gie asa ustadze medeni temen kuwe?....ngaji nang endi sih kowe?....

    BalasHapus
  3. Anu, ketemu pas lagi jumatan, terus diajak ngaji nengarep perpus pusat unsoed
    Mung aku karo ustadz-e thok, plus wong siji sing ngancani si ustadz

    BalasHapus
  4. kikikiki...aja-aja kuwe anu wong mandan miring gie.....jebolan RSJ banyumas. masa ngajar ngaji medeni banget.....jeneng ustad sapa kuwe?....angger aku ya emoh lah ngaji wong loroan thok.....

    BalasHapus
  5. Terimakasih banyak mbak
    Kalo sekarang, daku dah gak pernah ketemu beliau lagi
    Gak pernah keliatan dimasjid deket kampus

    BalasHapus
  6. nah, kuwe masalaeh mbak. Aku ra ngerti jenenge
    padahal wis ngaji ping pira bae lho
    kayane wis kenalan juga
    tapi berhubung aku ngundange mung mas.., mas,., mas,. thok
    aku dadi kelalen jenenge sapa
    parah

    BalasHapus
  7. itu kenapa Islam selalu terkesan exklusif tidak inklusif
    karena selalu bilang aku yang paling benar
    aku surga
    kamu neraka
    padahal Islam kan rohmatan lil alamin, dan neraka buakan ciptaan Ustadz, hanya Allah yang berhak menentukan siapa yang ada disana nanti
    So far, kita berusaha sebisa mungkin untuk melksankan Islam dgn baik...dgn cinta

    (Aa' toxid)

    BalasHapus
  8. Begitulah bang, kita jadinya bukan makin mendekat
    Tapi malah jadi pingin menjauhi sang ustadz
    Hm, bingung


    Hahaha..., Setelah jadi temennya narator di #Sang Guru
    Jadi budak di zimbabwe
    Jadi manusia tampan
    Jadi hasil menjelang final teori evolusi saat pasang foto
    Sekarang bang roni merambah peran menjadi AA'

    Btw, kapan posting #sang guru lagi..?

    BalasHapus