Kamis, 26 Juli 2007

Kuburan Idaman

 

Kalau nanti mati, kita ingin dikuburkan dimana..? Seperti apa kuburannya..? Mungkin ini adalah pertanyaan yang jarang terlintas di benak kita kecuali jika kita divonis mengidap penyakit mematikan sehingga sebentar lagi diwafatkan oleh sang pencipta. Saat itulah kita baru berpikir tentang kuburan, tentang keluarga yang ditinggalkan, tentang cita-cita yang belum kesampaian, tentang nasib kita di alam kubur, dan juga tentang keadaan kita di akherat kelak. Yang pasti, saat kita mati hanya ada tiga hal yang dapat merubah nasib kita (karena pintu amal telah ditutup rapat), yaitu amal jariyah, ilmu yang berguna dan doa anak yang soleh.

Dari segi ilmu yang berguna, saya kira setiap muslim disini sudah mendapatkannya. Dengan memposting tulisan-tulisan yang bermanfaat bagi pembaca, berarti kita telah membagi ilmu yang berguna. Amal jariyah..? Saya kira anda juga pernah memberikan infak barang sedikit saat sedang jumatan, shalat di masjid atau pada kesempatan lain. Dan do'a anak berbakti..? Hm, terus terang saja, saya belum punya anak (lha wong menikah saja belum kok) jadi kurang etis bagi saya jika memposting tulisan tentang cara mendidik anak agar bisa berbakti dan rajin-rajin mendoakan orang tuanya. Karena itulah saya ingin berbagi keinginan saja, jikalau kelak saya sudah punya anak, dan usaha saya agar walaupun sudah mati, anak tersebut masih sempat mendoakan orang tuanya.

Berawal dari obrolan dengan pipin saat dia bercerita bahwa dia baru saja membuat nisan baru untuk kuburan kakeknya. Mulanya cerita tersebut saya tanggapi dengan biasa saja. Hingga kemudian tiba-tiba muncul pikiran aneh di benak saya.

"Nisan baru..? Untuk apa..? Agar kuburan kita bagus..? Andai saja yang mati adalah saya, lalu keluarga yang ditinggalkan ramai-ramai membuatkan nisan baru untuk saya, apakah nasib yang saya alami di alam kubur dapat berubah..? Dan andai keluarga saya bukan hanya membuat nisan, tapi juga memperbaharui kuburan saya, melapisinya dengan emas, intan dan permata hingga terlihat indah, apa bisa merubah keadaan saya..? Bukankah kalau saat itu ternyata saya sedang disiksa, saya tetap saja disiksa, tanpa bisa menikmati indahnya kuburan yang disediakan bagi saya"

Nah, dengan kilasan pikiran yang berlangsung beberapa detik tersebut, terbersitlah pikiran yang lebih aneh lagi sehingga secara spontan saya berkata :

"Wah, kalau daku sih tidak terlalu memikirkan nisan Pin. Yang pasti, kalau kelak daku mati, daku ingin dikuburkan di kuburan keluarga. Disana ada tempat yang bagus untuk mati. Di pojok dekat tembok belakang, tempatnya teduh pin. sebab banyak pohon bambu, ada pohon kelapanya juga"

"Soalnya biar nanti keluarga daku kalau ziarah gak kepanasan pin. Bayangin aja, mereka udah nyempetin waktu buat datang jauh-jauh ke kuburan, pingin mendoakan saya, eh kok sesampainya disana malah harus kepanasan, kan kasihan pin. Bahkan ya pin, biar nanti mereka tidak repot, di kompleks kuburan akan daku buatkan kamar kecil, di deket situ tak sediain warung makan mbok mereka nanti haus atau lapar. Jadi mereka bisa bisa khusyuk mendoakan saya pin. Tidak terganggu dengan urusan yang tidak perlu"

"Kalau bisa, nanti disana mau tak buatin kolam ikan. Biar mereka bisa berdoa sambil mancing atau mancing sambil berdoa. Kenapa harus begitu..? Sebab siapa tahu saja setelah sekian lama daku mati, mereka sudah tidak merasa kehilangan, lalu tidak lagi ingat untuk mendoakan daku. Nah, bisa repot kan..? Makanya dengan kolam ikan tersebut diharapkan agar saat mereka bete dan tidak ada kerjaan, mereka jadi ingin mancing. Lalu mencari tempat dimana bisa mancing gratis. Lalu ingin pergi ke kolam ikan dekat kuburan. Lalu melihat kuburan daku. Lalu mereka ingat pada daku dan kembali berdoa."

"Dan sebagai tambahan, nanti disana saya buatkan papan pengumuman Pin. Yang bunyinya adalah KALAU MAU MEMANCING HARAP DOAKAN SAYA, AWAS KALAU TIDAK. Kenapa harus begitu..? Sebab siapa tahu mereka tidak alim-alim amat, tidak berbakti banget. Jarang berdoa untuk diri sendiri, apalagi mendoakan daku. Nah, kalau ada papan pengumuman plus ancaman, mereka kan mau tidak mau harus berdoa. Hehe, cerdas ya..?"

"Tapi masalahnya, ternyata sepupu daku ingin dikubur disitu juga Pin. Sebab tempatnya memang stategis. Adem. Jangan-jangan, nanti sebelum mati harus rebutan tempat dulu sama dia. Ah, tapi gak papa. Sebab daku sudah bilang pada keluarga kalau daku pingin dikubur disitu. Nanti biar mereka saja yang rebutan. Biar daku bisa mati dengan nyaman."

"Begitulah Pin. Sebenarnya daku tidak hanya memikirkan nasib daku setelah mati, tapi juga memikirkan keadaan keluarga daku kalau berziarah, agar tidak repot. Kuburan tidak bagus-bagus amat ya tidak apa-apa, toh sebagus apapun kuburan yang kita punya, nasib kita bakalan tetap, tidak berubah. Makanya daku menginginkan tempat pemakaman yang nyaman saja pin, yang membuat keluarga rindu untuk berziarah, agar mereka rajin mendoakan daku, dan doa tersebut diterima oleh yang diatas."

Saat itu, pipin menanggapi kalimat saya dengan sedikit bingung, tapi tetap nyambung. Buktinya beberapa hari kemudian datang sms dari dia yang berbunyi :

"Nanti tulisan di papan pengumumannya ditambahi gie, DILARANG MENANGKAP IKAN MENGGUNAKAN BOM, MBOK ORANG MATINYA JADI TAMBAH MATI"

Bah, sms yang aneh

17 komentar:

  1. Kalo mendadak baru inget, nanti lebih belum siap lg mbak

    BalasHapus

  2. wah ustadzah togie sedang insyaf
    ada apa kok mendadak ingat mati bro
    tapi mending hidup inget mati
    daripada mati inget hidup
    (^__^)

    BalasHapus
  3. Bukan ustadzah bang, bukan ustadzah
    Tapi, mungkin daku inget mati gara2 pas acara jalan sehat di kampus teknik
    Si pipin ngajak temennya yg ce
    Sedangkan daku cuma bisa menggandeng motor jupiter merah yg untungnya cicilannya udah lunas
    Apa hubungannya ya..?

    BalasHapus
  4. mas togie...untuk posting soal anak jangan tunggu punya anak dulu saya rasa ga apa2....toh kalau bermanfaat bagi orang lain kenapa tidak??
    soal kuburan atau nisan....saya pribadi berpendapat tidak usah muluk2 atau yang aneh2...bagi saya kuburan itu bagus yang sederhana saja soal nisan sebenarnya adalah selain sebagai penunjuk lokasi, agar kita dapat tahu dimana lokasi si almarhum/alamahumah berada sehingga jika kita mendoakan di depan kuburnya si almarhum/almarhumah tahu bahwa kita ada. Tetapi melihat perkembangan dunia sekarang dimana lokasi tanah yang makin sempit....tidak aneh jika dulu lahan tersebut adalah kuburan sekarang berdiri sebuah estate. Maka kuburan yang sederhana dapat dipakai kembali untuk mengubur yang lain...tentu saja setelah sekian waktu/ kuburan menjadi tidak terurus.
    jadi ingat kuburannya si kecil Rafif hanya dibuat nisan dari kayu yang diukir namanya (sekrang tanah gundukannya sudah rata)

    BalasHapus
  5. gue sih teserah lah mau dikuburin dimana.

    lah cuman badan gue doang gitu. gak ada isinya lagi.

    isinya sih udah melanglang entah kemana.. ehehehehehe..

    BalasHapus
  6. Yah, tanam aja lah gua di mana... ngga usah pake Nisan (kalau Honda mungkin ya...) <- jayus.com

    But seriously... no need for a stone upon my head... no need for people to visit me... no need for any marker... for I am no longer here

    No need to remember me... just remember the good deeds... and please forgive the bad...

    BalasHapus
  7. oke banget....memikirkan suasana nyaman untuk keluarga
    yg kelak menziarahi...
    top abizzz deh...

    BalasHapus


  8. wah bener bang...bersyukurlah
    kalo belum lunas tu motor, bisa2 malaikat masih nagih sampai di alam kubur lho

    sipp!!

    BalasHapus
  9. @ pak deddy

    Terimakasih atas masukannya pak. Btw, kalo kuburan di kampung daku masih luas, mungkin masih muat untuk menampung ribuan orang lagi. Jadi nanti dikuburnya tidak perlu ditumpuk-tumpuk. Karena itulah daku sering bingung, sistem kuburan di kota besar itu sih seperti apa ya..?

    Soal nisan, itu memang berfungsi sebagai penanda, agar kita tidak bingung saat mencari kuburan seseorang. Namun masalahnya, terkadang biarpun nisannya sederhana, ada kuburan yang dipayungi bangunan mirip rumah-rumahan yang sebetulnya malah memakan tempat. Mbok nanti kuburannya cepat penuh. Jadi menurut daku, lebih baik dilindungi pepohonan saja. Selain lebih adem, juga bisa mendukung kampanye cinta alamnya bang ronitoxid ^_^

    Anu, daku turut berduka cita

    BalasHapus
  10. @Bang rikigede :

    Yaa, asal jangan dikuburkan di puncak gunung himalaya saja ya bang. Kasihan yang nanti mau ziarah. Jangan-jangan, nanti saat ingin mengunjungi kuburannya bang riki, mereka malah nyusul ikut2an mati gara-gara tubuh beku. Akhirnya jadi reunian orang mati deh

    BalasHapus
  11. @funky Budha :

    Tapi jujur saja ya bang, biarpun sudah mati, daku masih butuh doa nya anak berbakti, serta bekal tabungan dari amal jariyah dan ilmu berguna.

    Lagipula, saat sudah mati, paling tidak masih ada satu hal yang bisa lakukan. Mendesain kuburan yang ideal agar nantinya keluarga yang ditinggalkan tidak merasa repot saat berziarah, kan kasihan. Masak udah mati pun masih saja merepotkan keluarga, parah

    BalasHapus
  12. @Mbak Vienky

    Selain sebagai calon suami ideal, tampan, bertanggungjawab serta penuh dedikasi, daku juga termasuk orang yang sayang keluarga lho mbak.. ^_^

    *Bangga

    BalasHapus
  13. @Bang Roni

    Tapi bang, masak malaikat kok mirip tukang kridit yang dulu dengan seenaknya-penuh-paksa menyita motor jupiter merah daku sehingga dengan penuh amarah bapak daku langsung pergi ke kantor mereka dan langsung membayar lunas semua cicilan..? Sepertinya nggak gitu deh

    BalasHapus
  14. smsku g kya gtu gie? tapi jangan menggunakan bahan peledak mbok yang lg tidur di liang lahat jadi kaget

    BalasHapus
  15. Yee, salah pin. Tapi ada kata2 bom ikannya. Trs kata dikau mbok orang matinya jd tambah mati. Kynya kaya gitu deh. coba lihat di hp dikau, mbok sms-nya masih ada. hp daku kan udah disita. kasihan ya..?

    BalasHapus